Liputan6.com, Pamekasan – Bangunan SDN 2 Tamberu Pamekasan Jatim disegel orang yang mengaku sebagai pemilik lahan. Imbasnya sebanyak 111 siswa SD tersebut terlantar dan terpaksa belajar di rumah-rumah warga.
“Selain belajar di rumah warga, sebagian di antara mereka mulai hari ini terpaksa juga belajar di tenda darurat penanggulangan bencana,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Mohammad Alwi, Selasa (21/10/2025).
Penyegelan sekolah SDN Tamberu 2 ini dilakukan oleh warga atas nama Ach Rasyidi yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan yang ditempati lembaga pendidikan itu pada Minggu (19/10/2025).
Menurut Alwi, penyegelan kali ini merupakan kali kedua. Sebelumnya pada Juni 2024 pemilik lahan juga melakukan penyegelan.
Pemilik lahan bersedia membuka segel, setelah Pemkab Pamekasan menyatakan bersedia memberikan ganti rugi atas tanah yang ditempati lembaga pendidikan itu.
“Saat ini, si Rasyidi yang merupakan ahli waris dari pemilik tanah sebelumnya yang ditempati SDN 2 Tamberu itu melakukan penyegelan lagi. Oleh karenanya untuk sementara waktu para siswa terpaksa numpang belajar di rumah warga terdekat dan tenda darurat,” katanya.
Alwi menuturkan saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan negosiasi dengan pemilik lahan agar bersedia membuka segel di sekolah itu demi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar siswa.
“Kami juga sudah melaporkan kasus ini ke Pemprov Jatim agar bisa mendapatkan solusi terbaik, terutama terkait keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar siswa,” katanya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387535/original/095128800_1761048594-SD_pamekasan_belajar_di_rumah_warga.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)