Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Sejoli di Tangsel Buang Janinnya karena Takut Hubungan Gelapnya Ketahuan Megapolitan 12 April 2025 – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sejoli di Tangsel Buang Janinnya karena Takut Hubungan Gelapnya Ketahuan Megapolitan 12 April 2025

Sejoli di Tangsel Buang Janinnya karena Takut Hubungan Gelapnya Ketahuan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 April 2025

Sejoli di Tangsel Buang Janinnya karena Takut Hubungan Gelapnya Ketahuan
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren AKP Junaedi mengatakan, alasan AT dan SGS melakukan aborsi dan membuang janin hasil hubungan gelap mereka ke lahan kosong di Pondok Aren, Tangerang Selatan, karena takut dan malu dengan keluarga.
SGS merasa panik setelah mengetahui dirinya hamil di luar nikah dan kemudian memutuskan untuk menggugurkan kandungan tanpa bantuan medis, alias secara mandiri.
“Motifnya karena takut ketahuan dan malu terhadap keluarganya akibat hubungan gelapnya,” ujar Junaedi saat konferensi pers di Kantor Polsek Pondok Aren, Tangsel, Jumat (11/4/2025).
SGS dan kekasihnya, AT, diketahui sudah menjalin hubungan selama lebih dari satu tahun, yakni sejak 2024. Keduanya bekerja di restoran yang sama dan tinggal bersama, meskipun tidak memiliki ikatan pernikahan.
AT diketahui masih memiliki istri, tetapi mengaku sudah pisah ranjang.
“Hubungan keduanya, masih hubungan tanpa status, cuma pacaran. Untuk pengakuan dari AT, dia punya istri tapi sudah pisah ranjang,” kata dia.
Dari hasil menjalin kasih selama satu tahun, AT dan SGS dikaruniai seorang anak yang masih berumur empat bulan di dalam janin.
Namun, SGS tidak menginginkan janin tersebut dan memilih untuk menggugurkannya dengan cara meminum obat penggugur kandungan jenis misoprostol dari akun TikTok.
“Cara menggulurkan kandungan tersebut dengan meminum obat yang didapat dari orang lain, yaitu akun TikTok ya. Nah ini masih dalam proses pengembangan, penyitikan oleh kami,” jelas dia.
Obat itu dibeli dua kali oleh SGS, yakni pertama pada Januari 2025 sebanyak dua butir, namun tidak bereaksi. Kemudian, SGS membeli lagi delapan butir pada akhir Maret 2025 dengan harga Rp 700.000.
“Tanggal 9 April 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, sodara SGS meminum obat misoprostol sebanyak dua butir dan dua butir lagi itu dimasukkan ke dalam alat kelaminnya. Lalu sekitar pukul 02.00 WIB, yang bersangkutan sampai dengan pukul 12.00 WIB, terjadi kontraksi,” jelas dia.
Setelah melahirkan janin dalam kondisi tidak bernyawa di kamar mandi tempat tinggalnya, SGS pun memotong tali pusar menggunakan gunting.
Sedangkan AT kemudian membungkus janin dengan kain putih dan plastik hitam, lalu membuangnya ke lahan kosong di Jalan Boulevard Bintaro Jaya, Parigi, Pondok Aren, Tangsel.
Atas kejadian tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk sepeda motor, centong nasi, gunting hitam, sisa obat misoprostol, serta dua unit ponsel milik pelaku.
Kedua pelaku dijerat Pasal 77A UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Pasal 346 dan 348 KUHP, serta Pasal 427 UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Mereka terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Merangkum Semua Peristiwa