Liputan6.com, Bandung – Hari Antikorupsi Sedunia atau International Anti-Corruption Day merupakan peringatan penting yang dilakukan untuk membantu masyarakat lebih memahami dampak buruk tindakan korupsi.
Peringatan ini dirayakan secara global dan telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hari Antikorupsi Sedunia bertujuan untuk memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi secara global.
Kemudian menjadi pengingat pada publik bahwa tindakan korupsi bukan hanya masalah lokal tetapi juga isu global yang perlu diperhatikan. Selain itu, tindakan korupsi banyak memberikan dampak serius pada masyarakat, ekonomi, hingga pemerintah.
Tindakan tersebut membuat munculnya ketidakadilan hingga dampak negatif lain seperti buruknya kemiskinan dan terhambatnya pembangunan. Misalnya dana yang seharusnya mendukung fasilitas publik jadi tidak terpakai maksimal.
Bahkan, pembangunan penting bisa terhambat karena dana yang seharusnya dipakai untuk kebutuhan publik justru digunakan untuk kepentingan pribadi. Peringatan ini juga penting untuk menjadi refleksi dalam mengevaluasi langkah-langkah yang akan diambil.
Sementara itu, peringatan ini juga penting untuk mendorong masyarakat publik berpartisipasi secara aktif untuk melawan tindakan korupsi. Kemudian memberikan kesadaran untuk melawan tindakan tersebut.
Peringatannya juga penting dilakukan agar membantu generasi muda mendapatkan pengetahuan yang tepat. Sehingga kehidupan di masa mendatang banyak anak-anak memahami tujuan pemberantasan korupsi.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3654801/original/086556400_1638846210-corruption-gdc531c42e_1920.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)