Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah mobil hybrid yang dijual di dalam negeri berpotensi mendapat insentif berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) 3 persen.
Para perusahaan otomotif seperti Toyota, Hyundai, SGMW Motor Indonesia (Wuling) hingga Suzuki kemungkinan dapat menekan kenaikan harga mobil hybrid tahun depan karena insentif itu sehingga bisa menumbuhkan minat beli konsumen.
Salah satu syarat bisa mendapatkan insentif PPnBM DTP 3 persen adalah mobil hybrid mesti diproduksi di dalam negeri. Setidaknya ada tujuh model mobil hybrid yang punya status demikian.
Saat ini tarif PPnBM yang berlaku untuk mobil hybrid dan mild hybrid mulai 6 persen sampai 14 persen, sementara PHEV berkisar 5-8 persen (skema I dan skema II).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang juga sudah meminta para produsen mendaftarkan model mobil hybrid mereka ke Kemenperin supaya bisa menikmati insentif tersebut.
“Untuk hybrid ini, saya minta agar segera para produsen mobil hybrid di Indonesia untuk segera mendaftarkan merek-mereknya kepada kami, supaya tahun depan mulai 1 Januari sudah bisa menikmati insentif stimulus yang sudah disiapkan pemerintah,” kata Agus dalam Konferensi Pers Paket Stimulus Ekonomi untuk Kesejahteraan, Senin (16/12).
Berikut daftar model mobil hybrid yang berpotensi dapat insentif:
Suzuki Ertiga Hybrid harga mulai Rp277 jutaSuzuki XL7 Hybrid harga mulai Rp288 jutaWuling Almaz RS Hybrid harga mulai Rp442 jutaHyundai Santa Fe Hybrid harga mulai Rp786 jutaGWM Haval Jolion HEV harga mulai Rp405 jutaToyota Yaris Cross Hybrid harga mulai Rp440 jutaToyota Kijang Innova Zenix Hybrid harga mulai Rp477 juta (can/fea)
[Gambas:Video CNN]