Spilway ini sudah 10 tahun tidak berfungsi
Jakarta (ANTARA) –
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara menerjunkan enam unit dump truck dan satu unit kapal tongkang untuk mengeruk sedimen yang ada di Waduk Pluit Penjaringan, Jakarta Utara.
“Kegiatan pengerukan ini sudah berlangsung sejak 2024 hingga hari ini, kami targetkan bisa mengangkat satu juta kubik dari waduk ini,” kata Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara Ahmad Saipul di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan pengerukan dilaksanakan di 13 spillway atau saluran pelimpah yang berfungsi untuk mengalirkan kelebihan air dari bendungan atau waduk.
“Spilway ini sudah 10 tahun tidak berfungsi. Ini yang coba kami hidupkan lagi,” kata dia.
Kemudian pihaknya juga membersihkan inlet atau bukaan lubang di sisi jalan yang berfungsi untuk menyalurkan limpahan air hujan agar masuk ke dalam Waduk Pluit.
Selain itu petugas juga mengeruk Kali Gendong yang ada di sisi barat Waduk Pluit dan dilakukan revitalisasi.
Pihaknya akan menyosialisasikan kepada masyarakat yang memiliki bangunan di sekitar lokasi tersebut agar kegiatan ini berjalan dengan baik dalam mengantisipasi terjadinya banjir.
“Kami juga koordinasi dengan lurah, camat, hingga Wali Kota Jakarta Utara,” kata dia.
Ahmad Saipul mengatakan Waduk Pluit ini merupakan objek vital yang melayani 2.000 hektare sampai ke kawasan Monas.
Selain itu sejumlah aliran sungai yang ada di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat bermuara ke Waduk Pluit ini.
Saipul berharap dengan adanya pekerjaan pemeliharaan dan pengerukan waduk serta pembersihan aliran sungai dapat meminimalkan potensi banjir di Jakarta Utara.
“Semoga waduk pluit optimal sebagai sarana prasarana pengendali banjir di Jakarta,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
