TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kegagalan PSIS Semarang mengamankan poin penuh di kandang sendiri saat menjamu Madura United dalam laga tunda pekan 26 BRI Liga 1 2024/2025 baru-baru ini kian membenamkan posisi PSIS di papan bawah klasemen.
Bahkan, setelah kekalahan tersebut, posisi PSIS turun ke zona degradasi dengan menempati urutan ke-16 klasemen sementara.
PSIS bersaing ketat di papan bawah dengan mengumpulkan 24 poin sejauh ini.
Pada laga melawan Madura United, PSIS kalah dengan skor 1-2.
Tim Mahesa Jenar sebetulnya punya kans mengakhiri laga tersebut dengan skor 2-2 seandainya peluang di mulut gawang yang didapatkan striker Sudi Abdallah pada menit 94 tidak meleset.
Bola liar didepan mulut gawang Madura United, harusnya berbuah gol karena Sudi sebetulnya tak perlu berpikir panjang dalam mengeksekusinya.
Namun, sontekan striker timnas Burundi itu meleset sehingga PSIS gagal menyamakan kedudukan.
Usai laga, sorotan bukan hanya tertuju pada hasil akhir yang membuat PSIS berada di zona degradasi. Sorotan juga tertuju pada Sudi Abdallah yang membuang peluang gol.
Saat dikonfirmasi, Sudi mengatakan, ia juga bingung mengapa bola tendangannya justru melebar.
“Ya memang terkadang merupakan situasi dalam kehidupan yang tidak bisa kita kontrol. Sebelumnya saya mencetak gol untuk PSIS dengan situasi yang lebih sulit, tapi peluang kemarin justru gagal menjadi gol,” kata Sudi kepada tribunjateng.com, Selasa (2/4/2025).
“Saya pun heran dan tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada momen (peluang gol yang gagal) itu,” bebernya.
Pada musim ini, Sudi telah mengemas 4 gol dari 11 laga yang sudah ia jalani.
Di sisa kompetisi musim ini yang masih menyisakan tujuh laga lagi, pemain berusia 25 tahun tersebut tentu akan menjadi andalan PSIS di lini depan.
Ketajaman Sudi diharapkan mampu membawa PSIS tetap bertahan di Liga 1 musim depan.
Kegagalan mencetak gol seperti yang terjadi ketika menghadapi Madura United, dikatakan Sudi menjadi pembelajaran tersendiri baginya.
Kejadian itu, kata dia tak serta merta membuat mentalnya runtuh.
“Tapi bukan hanya saya striker di dunia ini yang gagal memanfaatkan peluang. Saya melihat banyak pemain besar juga pernah bernasib sial gagal menyempurnakan peluang menjadi gol.”
“Saya terus belajar dan semoga akan banyak gol yang datang dan bisa membantu tujuan kami bertahan di Liga 1,” katanya.
