TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Batang nomor urut 1, Fauzi Fallas dan Ahmad Ridwan, menyatakan komitmennya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batang jika terpilih untuk periode 2024-2029.
Salah satu program unggulan mereka adalah “Satu Rumah, Satu Pekerjaan” yang dirancang untuk memastikan setidaknya satu anggota keluarga di setiap rumah memiliki pekerjaan.
Menurut Fallas, inisiatif ini muncul dari urgensi mengatasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang masih cukup tinggi di Kabupaten Batang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2024, TPT Batang mencapai 5,67 persen, menurun sedikit sebesar 0,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat angka 6,06 persen.
“Angka pengangguran di Batang masih relatif besar jika dibandingkan dengan beberapa wilayah lain. Oleh karena itu, kami merasa perlu mengusulkan langkah strategis melalui program ‘Satu Rumah, Satu Pekerjaan’. Kami ingin memastikan setiap keluarga di Batang memiliki penghasilan yang memadai,” jelas Fallas, Senin 18 November 2024.
Fallas menyebutkan, pihaknya akan fokus pada penguatan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan terstruktur. Pelatihan ini dirancang untuk menyiapkan tenaga kerja yang kompetitif, siap ditempatkan di sektor formal baik di perusahaan swasta maupun di instansi pemerintah.
“Kami akan menyeleksi minimal satu anggota dari setiap keluarga untuk diberikan pelatihan. Dengan keterampilan yang sesuai, mereka bisa mengisi kebutuhan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan, khususnya di dua kawasan industri besar yang ada di Batang,” kata Fallas.
Program pelatihan ini, lanjutnya, akan mengoptimalkan peran Balai Latihan Kerja (BLK) di Batang. BLK tersebut akan ditingkatkan fungsinya untuk melatih calon tenaga kerja, sehingga memiliki sertifikasi keahlian yang diakui.
“Kami tidak hanya ingin melatih, tetapi memastikan para peserta pelatihan memiliki kemampuan yang sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja,” tambah Fallas.
Dalam salah satu sesi dialog dengan masyarakat di Desa Reban, seorang warga, Sutrisno (45), mengungkapkan harapannya terhadap program ini. “Saya sudah lama berharap anak saya yang lulus SMK bisa bekerja di Batang. Selama ini, banyak lulusan yang akhirnya merantau ke kota lain karena sulitnya mencari kerja di sini,” ujarnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Fallas menegaskan bahwa ke depan, tidak hanya kuantitas lapangan kerja yang akan ditingkatkan, tetapi juga kualitas pekerjaannya. “Kami berkomitmen menghadirkan pekerjaan yang layak dan menghidupkan industri lokal agar masyarakat Batang bisa menjadi tuan di tanah kelahirannya sendiri,” katanya.
Lebih lanjut, Fallas menjelaskan bahwa pendekatan ini juga menyasar penurunan angka kemiskinan. Dengan memastikan satu anggota keluarga memiliki pekerjaan tetap, diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat. “Tidak hanya angka pengangguran yang berkurang, tetapi kami juga berharap ini berdampak positif pada peningkatan daya beli masyarakat dan mengurangi ketimpangan sosial,” imbuhnya.
Sementara itu, Ahmad Ridwan, calon Wakil Bupati yang mendampingi Fallas, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak swasta dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
“Salah satu prioritas kami adalah menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Batang. Perusahaan tersebut wajib memberikan prioritas kepada warga lokal dalam rekrutmen tenaga kerja,” ujarnya.
Ridwan menambahkan, selain meningkatkan kapasitas tenaga kerja, program “Satu Rumah, Satu Pekerjaan” juga diharapkan mampu menekan praktik-praktik tidak terpuji seperti pungutan liar yang kerap terjadi dalam proses perekrutan.
“Tenaga kerja yang sudah kami latih dan sertifikasi akan kami sodorkan langsung ke perusahaan-perusahaan. Ini bisa mengurangi peluang adanya oknum yang memanfaatkan pencari kerja,” tegas Ridwan.
Untuk mewujudkan program ini tentu bukan tanpa tantangan. Fallas-Ridwan menyadari bahwa implementasi memerlukan pengawalan ketat dan sinergi dengan berbagai pihak, mulai dari Dinas Tenaga Kerja, BLK, hingga asosiasi industri.
“Kami akan membentuk tim khusus yang akan memonitor jalannya program ini secara berkala, agar sesuai target dan dapat segera dikoreksi jika ada kendala,” ujar Ridwan.
Ia juga menekankan komitmen untuk menjadikan Batang sebagai daerah yang mandiri dalam penyediaan tenaga kerja. “Batang harus bisa membuktikan bahwa putra-putri daerahnya mampu bersaing di pasar kerja dan tidak perlu merantau jauh untuk mendapatkan pekerjaan. Ini adalah misi kami untuk lima tahun ke depan,” tutupnya. (*)