Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Satu Pekan Banjir Rob di Tulang Bawang Belum Juga Surut, Aktivitas Warga Lumpuh

Satu Pekan Banjir Rob di Tulang Bawang Belum Juga Surut, Aktivitas Warga Lumpuh

Tulang Bawang, Beritasatu.com – Banjir rob yang melanda Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung yang telah terjadi sejak satu pekan terakhir belum juga surut. Ketinggian air mencapai 70 sentimeter hingga 1 meter menyebabkan ratusan rumah warga masih terendam banjir dan mengakibatkan aktivitas warga lumpuh.

Sepekan dilanda banjir rob, ratusan rumah warga di 10 Desa di Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung masih terendam banjir.

Dari pantauan di lokasi banjir rob pada Rabu siang (18/12/2024) ketinggian air akibat banjir rob yang telah terjadi sejak sepekan terakhir belum juga surut.

Ketinggian air masih mencapai 70 sentimeter hingga 1 meter menyebabkan aktivitas warga yang mayoritas bekerja sebagai petambak udang lumpuh total.

Banjir yang terjadi sejak Kamis (12/12/2024) ini dipicu oleh meningkatnya air pasang laut yang diperparah dengan jebolnya tanggul sepanjang 300 meter di Kecamatan Dente Teladas.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulang Bawang sebanyak 1.613 keluarga atau sekitar 6.452 jiwa terdampak banjir rob, dan 1.613 rumah terendam banjir.

Beberapa desa di Kecamatan Dente Teladas yang terdampak banjir rob, yakni Desa Bratasena, Adiwarna, Bratasena, Mandiri, Sungai Burung, Pasiran Jaya, Mahabang, Sungai Nibung, dan, Kuala Teladas.

Tidak hanya merendam desa di Kecamatan Dente Teladas, banjir juga merendam empat desa di Kecamatan Rawa Jitu Timur, Tulang Bawang, yakni, Desa Bumi Dipasena Agung, Desa Bumi Dipasena Utama, Bumi Dipasena Sentosa, dan Desa Bumi Dipasena Jaya.

Selain merendam ratusan rumah warga, banjir rob di Tulang Bawang juga menyebabkan sejumlah fasilitas umum (fasum) seperti balai desa dan gedung sekolah ikut terendam banjir 

Banjir rob yang melanda Kecamatan Dente Teladas dan Kecamatan Rawajitu Timur ini merupakan yang terbesar sejak dua tahun terakhir. Meskipun tidak ada korban jiwa, banjir rob di Tulang Bawang cukup menghambat aktivitas warga untuk mencari nafkah.

Sebagian warga masih bertahan di rumahnya masing-masing untuk barang-barang berharga di rumah mereka. Sebagian warga lainnya telah mengungsi ke rumah kerabat mereka.

Ketut Yuhnilah (50) warga Desa Bratasena Mandiri membenarkan banjir rob yang merendam rumahnya dan ratusan rumah warga lainnya merupakan banjir rob yang terbesar sepanjang dua tahun terakhir.

“Dua tahun pernah juga banjir rob seperti ini, tetapi tidak separah ini. Tahun ini yang paling parah,” kata Yuhnilah, Rabu (18/12/2024).

Ketut menuturkan, banjir rob di wilayah tempat tinggal yang terjadi satu pekan lebih dan sampai saat ini belum juga surut, ia tidak tahu kapan ketinggian air akan surut.

“Awal banjir rob ketinggian air hanya beberapa centimeter, namun tiga hari kemudian kembali terjadi air laut pasang yang menyebabkan ketinggian air bertambah sekitar 70 sentimeter sampai 1 meter,” tutur Ketut soal banjor rob di Tulang Bawang ini.

Dalam penanganan banjir rob yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang ini, pihak BPBD setempat bersama TNI, Polri, dan aparat desa setempat terus berupaya melakukan pendataan dan membantu evakuasi barang-barang milik warga yang terdampak.

Kepala BPBD Tulang Bawang, Kanedi, mengatakan saat ini banjir rob merendam total 14 kampung di dua kecamatan.

“Jadi laporan yang sudah masuk ada 14 desa di dua kecamatan. Di kecamatan Dente Teladas ada 10 desa yang terdampak banjir rob, sementara kecamatan Rawajitu Timur ada empat desa,” kata Kanedi di ruang kerjanya, Rabu (18/12/2024).

Kenedi menjelaskan, pihaknya belum mendirikan posko pengungsian karena mayoritas warga terdampak banjir memilih bertahan di rumah mereka dan ingin menjaga harta bendanya.

“Saat ini kami masih terus menginventarisasi fasilitas umum, rumah dan warga yang terdampak banjir rob tersebut,” ujar Kenedi.

Meskipun telah berlangsung sepekan, warga yang terdampak banjir belum menerima bantuan makanan cepat saji maupun obat-obatan.

Warga berharap pemerintah kabupaten mempercepat perbaikan tanggul  penahanan air yang jebol agar banjir rob di Tulang Bawang tidak kembali terjadi.