Kembalinya Exynos ke seri Galaxy S ternyata bukan hanya soal meningkatkan performa. Langkah ini termasuk bagian dari strategi bisnis besar Samsung.
Dengan memakai chipset buatan sendiri, divisi ponsel Samsung bisa mengurangi ketergantungan pada pemasok eksternal seperti Qualcomm.
Selain itu, langkah ini berpotensi menekan biaya produksi dan membuat fasilitas produksi chip milik Samsung bisa digunakan lebih optimal.
Menurut analis dari Daishin Securities, langkah ini bahkan diprediksi membawa dampak positif bagi keuangan perusahaan.Mereka memperkirakan divisi Device Solutions Samsung bisa meraih keuntungan hingga USD 3,6 miliar atau sekitar Rp 59,2 triliun pada kuartal ketiga tahun ini.
Menariknya lagi, kabar lain menyebut Samsung juga sudah menerima pesanan chip dari perusahaan besar seperti Nintendo dan Tesla untuk tahun depan.
Jika benar, ini bisa menjadi dorongan besar bagi posisi Samsung di industri semikonduktor global.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4694267/original/052109600_1703149740-samsung-announces-exynos-2400-mobile-processor-featuring-v0-uRkyZc1xXGLcA5A7y7wCCPGFzPEpOkMhn2RFklAqXrg.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)