Sampah TPA Cipeucang Kian Parah, Bau dan Lalat Serbu Permukiman Warga Megapolitan 26 September 2025

Sampah TPA Cipeucang Kian Parah, Bau dan Lalat Serbu Permukiman Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

Sampah TPA Cipeucang Kian Parah, Bau dan Lalat Serbu Permukiman Warga
Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – 
Warga yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan, mengeluhkan kondisi sampah yang semakin parah.
Selain menimbulkan bau menyengat, tumpukan sampah juga memicu munculnya lalat dalam jumlah banyak hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Siti (bukan nama sebenarnya), salah satu warga setempat, mengatakan bau dari TPA Cipeucang yang tercium setiap hari membuat lalat semakin banyak.
Kondisi itu, menurutnya, kerap memburuk ketika musim hujan.
“Kalau musim panas mending, lalatnya enggak terlalu, paling baunya saja. Tapi kalau musim hujan, udah banyak banget lalernya,” ujar Siti saat ditemui di lokasi, Jumat (26/9/2025).
Sebagai pedagang makanan, Siti mengaku harus mencari cara agar dagangannya tetap aman dari gangguan lalat.
Salah satunya dengan membeli etalase untuk melindungi makanan yang dijual.
“Makanya saya sampai beli etalase buat dagangan saya. Kalau lagi banyak lalat, untungnya ada etalase jadi nggak ganggu,” katanya.
Selain bau dan lalat, Siti juga mengaku sering mengalami batuk akibat tinggal dekat dengan TPA tersebut.
“Kalau batuk mah pasti, emang udah resiko juga tinggal disini. Kalau sesak napas sih enggak tapi kalau batuk iya cukup sering,” ujarnya.
Keluhan serupa disampaikan Wiwin (35), warga lainnya. Ia menyebut bau yang semakin menyengat membuat saluran pernapasan terganggu.
“Kalau sesak nafas banget enggak tapi jadi mudah batuk cumanya pas batuk itu kadang suka sesak,” ucapnya.
Dengan kondisi ini, warga berharap pemerintah dapat segera memberikan solusi agar permasalahan di TPA Cipeucang tidak terus berulang dan menurunkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.