Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA– Kapal Pesiar Le Laperouse yang membawa ratusan wisatawan mancanegara (wisman) menyinggahi Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Jumat (10/1/2025).
Salah satu dari 14 kapal dalam armada Ponant Australia ini menawarkan ekspedisi ke destinasi terpencil di Asia Tenggara dan Pasifik bagi wisatawan dari Australia dan mancanegara sejak 1988.
Kali ini, kapal pesiar yang membawa 155 orang penumpang dan 122 kru kapal itu tengah melakukan pelayaran wisata di Indonesia.
Salah satu perjalanannya membawa para turis untuk eksplore Probolinggo seperti di Wisata Bromo.
Konsulat Jenderal Australia di Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyambut kedatangan para penumpang kapal Le Laperouse.
Konsul Jenderal Australia Glen Askew menyebut, kehadiran kapal pesiar ini sangat menarik terlebih para wisatawan dapat mengunjungi Jawa Timur dan Bromo, yang dinilai sebagai keajaiban alam Indonesia.
Lebih dari itu, singgahnya kapal ini dapat lebih mempererat hubungan antar masyarakat dan mempromosikan pariwisata di Jawa Timur.
“Pariwisata budaya ini tidak hanya berkontribusi pada ekonomi lokal dan mata pencaharian masyarakat setempat, tetapi juga memperkuat hubungan antar masyarakat,” Konsul Jenderal Askew.
Dia juga menjelaskan, wisatawan kapal pesiar juga tertarik akan budaya dan sejarah.
Kapal Pesiar Le Laperouse yang membawa ratusan wisatawan mancanegara menyinggahi Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo, Jumat (10/1/2025).
Mereka suka mengekplore wayang, batik, dan tempat-tempat bersejarah.
“Mereka antusias, saya pikir Bromo adalah tempat yang menarik sekali. Tidak hanya itu, juga Banyuwangi, Ijen, Tumpak Sewu,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa, Pemerintah Australia, melalui program percontohan Peningkatan dan Pemeliharaan Jalan Provinsi (PRIM), mendukung pekerjaan pemeliharaan jalan akses Bromo Tengger Semeru di Kabupaten Probolinggo (2019-2022).
Proyek ini disebut dapat meningkatkan akses ke pariwisata, kesempatan kerja, layanan kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial di sepanjang jaringan jalan provinsi Indonesia.
Glen Askew menambahkan, management kapal pesiar akan membahas keberlanjutan kerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur.
Lanjutnya, Bromo memberikan kesan menarik untuk dikunjungi wisatawan Australia.
Selain itu juga kearifan lokal masyarakat setempat.
“Hubungan antara masyarakat adalah dasar hubungan diplomatik juga. Saya sangat senang ada jenis pariwisata yang bisa mendukung hubungan antar masyarakat. Wisatawan kapal pesiar ini bisa membaur dengan masyarakat setempat dan saling berbagai pendapat,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini turut hadir penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyonono, Mick Fogg selaku Direktur Ekspedisi di Ponant Australia, Justin Friend selaku Direktur Austronesian Expedition Services dan Kapten kapal Thomas McCandless.
“Saya sangat berterimakasih bisa ikut tur melihat kapal pesiar yang sangat luar biasa. Destinasinya memang tidak hanya Bromo, kami harap ya Surabaya punya kota tua, Mojokerto punya Situs Majapahit, Bawean Madura, Malang, banyak yang bisa dieksplore dan tidak cukup satu hari,” ungkap penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyonono.
Kunjungan kapal pesiar ini didukung dioleh Austronesian Expedition Services sebuah perusahaan tur ekspedisi milik Australia.
Perusahaan tersebut mengatur ekspedisi di darat untuk Ponant Australia dan juga beberapa perusahaan pelayaran milik Australia lainnya.
Austronesian Expedition telah beroperasi di seluruh kepulauan Indonesia selama lima tahun dan berencana untuk memperluas operasinya di Jawa Timur.
Justin Friend selaku Direktur Austronesian Expedition Services mengatakan turnya menciptakan peluang untuk para tamu berinteraksi dengan penduduk setempat, yang membantu membangun pemahaman budaya.
Pelayanan istimewa yang dihadirkan ini juga menawarkan pengalaman budaya, yang juga melibatkan naturalis, ilmuwan, dan sejarawan untuk mendidik wisatawan tentang penduduk dan lingkungan setempat.
“Klien kami ingin merasakan budaya dan lingkungan Indonesia, termasuk makanan, seni, musik, dan tariannya yang luar biasa. Jawa Timur adalah tempat yang tepat untuk jenis pengalaman tersebut”, kata Justin Friend.