Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sambil Jualan Gemblong Rp3000, Mia Siswa SD Masih sempat Belajar Matematika Buat Lomba: Mau Juara

Sambil Jualan Gemblong Rp3000, Mia Siswa SD Masih sempat Belajar Matematika Buat Lomba: Mau Juara

TRIBUNJATIM.COM – Kisah perjuangan siswi SD demi juara lomba ini menjadi inspirasi.

Bagaimana tidak, ia belajar sambil jualan gemblong di parkiran minimarket.

Ia berusaha untuk bisa menjadi juara.

Kisah ini datang dari siswi SD bernama Mia.

Kisahnya pun viral di media sosial.

Mia masih menyempatkan belajar matematika untuk lomba sambil jualan gemblong Rp3000.

Mia menjajakan gemblong di parkiran minimarket.

Kisah Mia viral usai bertemu konten kreator bernama Donny Ramadhan.

Saat itu, Mia yang mengenakan seragam SD duduk di tangga minimarket.

Mia terlihat sedang belajar matematika.

“Jualan apa nih, dek?” kata Donny dalam postingan Instagram @donnyra pada Kamis (21/11/2024), dikutip dari Tribun Jakarta.

“Jualan gemblong Om, tiga ribuan,” kata Mia.

Donny sempat bertanya saat Mia masih bisa belajar sambil jualan.

Mia mengaku ingin mengikuti lomba matematika.

Mia, siswi SD belajar matematika demi juara lomba sambil jualan gemblong Rp3000. (Instagram/donnyra)

Oleh karena itu, Mia menyempatkan diri untuk belajar disela-sela berjualan gemblong.

Mia berharap bisa juara lomba matematika.

“Aku mau jadi juara, bentar lagi ada lomba matematika, makanya aku belajar dari sekarang,” katanya.

Mia mengakui pernah mengikuti lomba matematika.

Namun, ia belum meraih gelar juara.

Donny lalu mengajak Mia untuk jajan di minimarket.

Saat berbelanja, Mia bercerita lelah berjualan.

Namun, ia menyadari hasil penjualannya untuk membantu orangtua. 

Mia sempat meminta izin kepada Donny untuk membeli jajanan buat sang adik.

“Jualan hari ini gimana?” tanya Donny.

“Belum ada yang beli, om. Soalnya hujan,” kata Mia.

Donny kembali bertanya mengenai lomba matematika yang diikuti Mia.

“Ingin banget juara, soalnya aku suka matematika terus kalau aku juara hadiahnya lumayan untuk bantu ibu aku,” katanya.

“Ayah aku sudah pisah, jadi ibu aku berjuang sendiri,” sambungnya.

Ibunda Mia sehari-hari berjualan kopi.

Ia lalu mengajak Donny untuk melihat lokasi berjualan sang ibunda.

Saat bertemu, Ibunda Mia menyambut ramah kehadiran Donny.

“Da sedih banget belum juara padahal nyempetin waktu buat belajar. Mungkin waktu itu belajarnya kurang, om,” kata ibunda Mia.

Ibunda Mia mengaku putrinya membantu jualan.

Hal itu dilakukan untuk menambah serta kebutuhan sehari-hari.

“Kasihan om, kadang kehujanan, kepanasan. Bapaknya sama sekali enggak kasih uang,” ujarnya.

“Walaupun bunda tukang kopi, aku jualan gemblong yang penting bahagia,” katanya.

Ibunda pun mengaku bangga meskipun putrinya belum menjuarai lomba matematika.

Terpenting, kata ibunda, Mia semangat belajar.

“Sudah gede juga Mia bisa sukses,” katanya.

Donny lalu memborong seluruh jualan Mia.

Ia lalu meminta Mia membagikan jualannya kepada orang sekitar.

Total gemblong seharga Rp 150 ribu.

Namun, Donny memberikan uang sebesar Rp 3 juta.

“Makasih om,” ucap ibunda sambil gemetar.

Sementara itu, para petugas pelaksanaan program uji coba makan siang gratis di SDN 166 Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), dibuat terharu.

Pasalnya siswi Sekolah Dasar bernama Devi memilih tidak melahap di tempat makanan dan minuman bergizi yang dihidangkan.

Ia justru ingin membawa pulang makanan tersebut, dan alasannya cukup mengharukan.

Momen mengharukan ini terjadi saat pembagian uji coba makan siang gratis yang berlangsung pada Sabtu (16/11/2024).

Rupanya, Devi memilih untuk tidak menyantap makanan yang diberikan oleh jajaran Polda Sumatera Selatan.

Tak menyentuh menu, Devi justru ingin membawa pulang makanan tersebut untuk dimakan bersama ibunya di rumah.

Terlihat dalam video yang beredar, Devi duduk di meja, sedangkan teman-temannya sudah mulai lahap menikmati makanan yang berisi nasi dan lauk pauk.

Seorang polisi wanita (polwan) yang mengenakan rompi bertanya, mengapa Devi tidak menyantap makanannya.

“Kenapa enggak dimakan, sayang?” tanya Polwan tersebut.

“Untuk mama,” jawab Devi dengan mata berkaca-kaca.

Meskipun dibujuk untuk menyantap makanan, Devi tetap ingin membawa makanan tersebut pulang.

“Nanti Devi lapar?” tanya petugas.

“Enggak,” jawab Devi singkat.

Diketahui, Devi merupakan anak yatim setelah ayahnya meninggal.

Sejak itu, ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sekitar kediaman mereka yang terletak di Balayudha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Papa sudah meninggal. Mama ngepel di rumah orang,” kata Devi dengan suara lirih.

Polwan yang menanyai Devi tampak tidak bisa menahan air mata melihat kisah sedih yang dialami siswi SD tersebut.

Di akhir video, teman-teman Devi memberi semangat untuknya.

Sementara itu, Kabid Bia APK Bidkeu Polda Sumsel AKBP Kuncahyono, yang memimpin pelaksanaan uji coba makan siang gratis tersebut, membenarkan adanya video tersebut.

Menurut Kuncahyono, program ini adalah bagian dari dukungan Polda Sumsel terhadap program pemerintah pusat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Kegiatan ini merupakan perintah Kapolda Sumsel dalam rangka mendukung program pemerintah Presiden Prabowo.”

“Memberikan makanan sehat bergizi kepada anak-anak Sekolah Dasar,” ujar Kuncahyono.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com