Jakarta, Beritasatu.com – Saham Tesla nampaknya berhasil pulih dari penurunan tajam yang terjadi pada beberapa hari silam. Kenaikan saham dipicu adanya rumor Politico yang menyebut Donlad Trump dan Elon Musk akan melakukan pembicaraan.
Saham (TSLA.O), pun naik hampir 4 persen setelah penurunan tajam yang membuat valuasi pasarnya turun US$ 152 miliar. Penurunan dipicu pertengkaran Donald Trump dan Elon Musk mengenai rancangan undang-undang pajak dan belanja.
Elon lewat akun media sosialnya di X, dulunya Twitter, memberi isyarat bahwa ia terbuka untuk meredakan ketegangan dengan presiden, menyetujui seruan untuk meredakan ketegangan dari pengguna di platform media sosial. Namun, Trump memilih untuk tidak memikirkan Elon.
“Mungkin agak terlalu berharap untuk berpikir hubungan mereka akan kembali seperti dulu, tetapi jika mereka melunak dan ketegangan mereda, itu pasti akan menjadi peningkatan besar bagi Tesla,” kata pemegang saham Tesla Matthew Britzman, yang merupakan seorang analis di Hargreaves Lansdown, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (8/6/2025).
Ketegangan antarkeduanya meningkat setelah Musk mengkritik rancangan undang-undang pajak Trump, yang mengusulkan untuk mengakhiri sebagian besar insentif pajak EV senilai US$ 7.500 pada akhir tahun 2025. Bahkan Elon mengusulkan pemakzulan Trump di akun media sosialnya.
Sebagai tanggapan, Trump mengancam akan memangkas kontrak yang telah dibuat pemerintahannya dengan perusahaan-perusahaan Musk, termasuk pembuat roket SpaceX.
Saham Tesla pun sudah turun 26,9 persen tahun ini setelah anjlok 14% beberapa hari lalu. Namun, saham tersebut diperdagangkan pada 120 kali lipat, angka yang tinggi dibandingkan dengan produsen mobil lain dan bahkan raksasa teknologi seperti Nvidia (NVDA.O).
