TRIBUNNEWS.COM – Pria berinisial LH (31), ditemukan tewas bersama istri sirinya, seorang perawat berinisial NA (31) di sebuah kamar kos lantai dua di kawasan Jalan Sidosermo Gang XII, Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (10/4/2025) siang.
Berdasarkan keterangan teman dekat korban LH, Hamdan Muafi (29), sahabatnya itu merupakan sosok yang memiliki pribadi humoris dan tekun dalam bekerja.
Muafi mengaku mengenal LH sejak tahun 2016, sebagai teman satu angkatan selama berkuliah di Fakultas Filsafat sebuah kampus Islam Negeri di Kota Surabaya.
Selama berkuliah di sana, dirinya dan LH selalu tinggal bersama dengan beberapa teman lain di sebuah kontrakan atau kosan.
Setelah lulus pada tahun 2020, LH juga masih tinggal bersama teman-teman tongkrongannya, termasuk Muafi, sampai November 2024.
Kemudian, LH tak lagi tinggal bersama teman-teman tongkrongannya di kontrakan.
LH memutuskan tinggal bersama NA di kosan yang sekarang menjadi lokasi kejadian perkara.
Pasalnya, LH sudah menikahi NA secara siri setelah menjalani hubungan asmara selama sekitar dua tahun.
“Nikah siri di Lamongan. Sudah 1,5-2 tahun (pacaran). Saya juga tahu kalau profesi si ceweknya juga perawat.”
“Sering dibuat story dan segala macam. Suka diajak jalan-jalan,” ujarnya Muafi, dilansir Surya.co.id, Sabtu (12/4/2025).
Menurut Muafi, LH adalah sosok yang periang dan jenaka. Jika tidak ada keberadaan LH di tongkrongan warung kopi (warkop), suasana seakan hambar.
“Teman saya ini orangnya humoris. Kalau sama saya enggak ada batasan bercanda. Humoris banget.”
“Dan satu tahunan ini, satu tongkrongan terus kalau ngopi. Kami memang selalu punya tempat tongkrongan khusus warkop,” ucapnya.
Selain humoris, LH juga dikenal gemar berdikusi, membincangkan banyak hal yang berkaitan dengan fenomena sosial yang sedang santer di tengah masyarakat.
Muafi tak menyangkal dirinya sering terlibat perdebatan serius nan mengasyikkan ketika berdiskusi bersama LH.
Ia menyebut, rekannya itu terbilang pintar dalam mempertahankan argumentasi selama diskusi.
Apalagi, tema diskusi tersebut berkaitan dengan ilmu hukum.
Menurut Muafi, sahabatnya itu cenderung memiliki kegemaran pada keilmuan bidang hukum.
Itulah mengapa LH kembali mendaftarkan diri menempuh kuliah S1 bidang hukum di sebuah kampus swasta di Kota Surabaya.
Padahal, beberapa tahun yang lalu LH sudah memperoleh gelar S.Sos dari sebuah kampus Islam Negeri di Surabaya.
“Dia ambil kuliah jurusan hukum, S1. Dia ini orangnya pintar dan kalau sama saya dia suka debat terus soal hukum, kayak pengacara,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, LH juga dikenal tekun dalam bekerja. Muafi mengatakan, selama ini, kawannya itu bekerja sebagai wiraswasta, pekerja kreatif bidang desain.
Uang yang didapatkan dari pekerjaannya itu digunakan untuk membiayai kuliahnya di bidang hukum.
Sisanya ditabung untuk modal menyelenggarakan pernikahan dengan NA yang telah dijadwalkan pada tahun ini.
Sementara itu, penyebab kematian LH dan NA masih misterius.
Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Haryoko Widhi mengaku masih menunggu hasil autopsi.
“Nanti kami akan menunggu hasil autopsi, saat ini kami masih mengadakan penyelidikan penyebab meninggalnya tersebut,” ucapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul UPDATE Sosok Pengusaha LH Sebelum Tewas Bareng Perawat NA di Kamar Kos Surabaya, Dikenal Humoris.
(Tribunnews.com/Deni)(Surya.co.id/Luhur Pambudi)