Sabar Subadri, Pelukis Kaki Asal Salatiga yang Karyanya Tembus Mancanegara

Sabar Subadri, Pelukis Kaki Asal Salatiga yang Karyanya Tembus Mancanegara

Salatiga, Beritasatu.com – Meski terlahir tanpa kedua tangan,  Sabar Subadri (46), seorang disabilitas asal Klaseman, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah, berhasil menciptakan karya lukisan bahkan telah dikirim ke Swiss. Hingga kini, pria yang dijuluki pelukis kaki itu telah menghasilkan ribuan karya lukisan. 

Sabar, yang lahir pada 1979, telah menorehkan berbagai prestasi meskipun memiliki keterbatasan fisik. Ia juga menjadi salah satu anggota dari Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMPFA), sebuah organisasi pelukis yang menggunakan kaki dan mulut yang berpusat di Swiss.

Meski terlahir dengan keterbatasan, hal tersebut justru memotivasi Sabar untuk bersaing dengan orang tanpa disabilitas. Semangat dan jiwa seni yang dimilikinya telah menghantarkannya menjadi seorang seniman besar. 

Meskipun ia melukis dengan kaki, Sabar tidak menemui kendala berarti dalam proses menggambar atau melukis. Namun, ia mengakui merasa kesulitan saat melukis di kanvas besar, yang membutuhkan tenaga ekstra.

Pelukis kaki tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga hingga enam minggu untuk menyelesaikan satu lukisan, tergantung pada bahan cat yang digunakan dan tingkat kesulitan gambar.

Sabar mulai melukis sejak kecil dan sering mengikuti perlombaan gambar meskipun tidak pernah menang. Namun, ia bersyukur karena lewat salah satu lomba tersebut, ia mendapat perhatian publik dan berhasil bergabung dengan AMPFA pada usia 12 tahun. 

“Setelah bergabung dengan AMPFA, saya mulai serius menekuni dunia lukis. Sejak TK, saya sudah ikut lomba-lomba gambar,” kata Sabar, seperti yang dilansir oleh Beritasatu.com, Selasa (11/2/2025). 

“Saya pernah diutus sekolah untuk mengikuti perlombaan tingkat kota maupun provinsi, tapi yang saya raih saat itu adalah juara harapan atau juara favorit,” tambahnya.

Meskipun memiliki keterbatasan, Sabar tidak pernah mengalami perundungan dari teman-temannya. Sebaliknya, ia mendapat dukungan dan semangat positif untuk terus berkarya sebagai seniman lukis. 

“Teman-teman saya justru menganggap melukis adalah kelebihan saya. Mereka menghargai saya karena memiliki keterampilan melukis,” jelasnya.

Setelah namanya semakin dikenal, Sabar mendirikan sebuah galeri seni yang diberi nama Galeri Sabar Subadri yang terletak di Klaseman, Kota Salatiga. Galeri ini menjadi satu-satunya galeri lukis di Salatiga hingga saat ini. 

Lukisan-lukisan Sabar mayoritas mengusung gaya natural realis, mengikuti gaya yang biasa ditemukan pada kartu ucapan. Ia bekerja sama dengan AMPFA, yang menerbitkan kartu ucapan di seluruh dunia. 

“Saya telah menciptakan lebih dari 1.000 karya lukisan. Meskipun belum mencapai 2.000 lukisan, saya sudah lebih dari 1.000 karya,” ungkapnya.

Setiap tahunnya, hasil lukisan dari pelukis kaki, Sabar dikirim ke Swiss untuk AMPFA yang karya-karyanya kemudian direproduksi menjadi kartu ucapan antara lima hingga 12 karya lukisan Sabar dipilih untuk diterbitkan.