Saat Tim SAR Bertaruh Nyawa Masuk Lubang Kapal Tongkang, Evakuasi 3 Awak Tewas Regional 31 Agustus 2025

Saat Tim SAR Bertaruh Nyawa Masuk Lubang Kapal Tongkang, Evakuasi 3 Awak Tewas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Agustus 2025

Saat Tim SAR Bertaruh Nyawa Masuk Lubang Kapal Tongkang, Evakuasi 3 Awak Tewas
Tim Redaksi
BANGKA, KOMPAS.com
– Sebuah lubang berbentuk lingkaran sebesar drum menjadi saksi bisu tewasnya tiga awak kapal tongkang Tirta Samudra 3 di perairan Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (30/8/2025).
Lubang itu merupakan satu-satunya pintu masuk ke ruang palka, sekaligus lorong evakuasi saat jenazah korban diangkat satu per satu.
Anggota tim SAR turun bergantian dengan tabung oksigen dan full body harness, agar bisa segera ditarik keluar bila terjadi kondisi darurat.
Gas beracun diduga berasal dari sisa minyak crude palm oil (CPO) yang telah lama mengendap di ruang palka tanpa sirkulasi udara.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menjelaskan proses evakuasi dilakukan penuh risiko.
“Proses evakuasi dilakukan dengan membuat sistem lowring dan lifting untuk turun ke dalam palka serta pengangkatan korban ke atas,” kata Oka di Pangkalpinang, Sabtu malam.
Sebelum evakuasi, Tim Inafis Polda Bangka Belitung lebih dulu melakukan olah TKP dan menurunkan gas detector untuk mengecek kadar gas beracun.
Petugas evakuasi dibekali Self Contained Breathing Apparatus demi menghindari risiko keracunan.
Proses evakuasi dimulai pukul 15.25 WIB dan berlangsung lebih dari empat jam karena ruang gerak yang terbatas. Satu per satu korban berhasil diangkat.
 
Tiga awak yang tewas adalah Lukmanto (29), Iwan Santoso (30), dan Iswadi (49).
Pada Sabtu malam, evakuasi dinyatakan selesai dan jenazah langsung dibawa ke RS Bakti Timah menggunakan Kapal Negara (KN) SAR Karna 246.
Oka mengungkapkan, kecelakaan kerja pertama kali dilaporkan nakhoda tugboat yang menarik tongkang.
Tiga awak kapal ditemukan tak sadarkan diri di ruang palka saat melakukan pembersihan sisa CPO.
Tongkang diketahui berangkat dari Pelabuhan Wilmar, Banten, menuju Batam pada 26 Agustus 2025 malam.
Dua hari kemudian, saat memasuki perairan Bangka Selatan, para awak mulai membersihkan palka.
Korban pertama, Lukmanto, turun ke ruang palka dan ditemukan tak sadarkan diri. Iwan Santoso yang berniat menolong ikut terpapar gas dan jatuh pingsan. Selanjutnya Iswadi juga turun, namun bernasib sama.
Dua awak lainnya yang berada di tugboat Bintang Mutiara XXX segera meminta bantuan darurat ke tim SAR.
Kapal KN SAR Karna 246 akhirnya mencegat tongkang di perairan Tanjung Berikat, Bangka Tengah, untuk melakukan evakuasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.