Saat MBG Telat Datang 1 Jam dan Ganggu Jam Belajar Siswa
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terlambat mengirim Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP IT Al-Fateeh Tahfidz dan Entrepreneur, Kota Semarang.
Paket yang mestinya datang pada pukul 12.00 WIB pada Selasa (14/10/2025) justru baru tiba di sekolah pukul 13.00 WIB.
Padahal waktu istirahat kedua 12.00-13.00 yang dijadwalkan untuk menyantap menu MBG sudah habis. Sebanyak 132 siswa baru memakan jatah MBG di jam pelajaran kedua.
“Ya gimana lagi, pembelajaran jadi terlambat,” tutur Hima, guru mata pelajaran entrepreneurship di kelas VIII B saat ditemui di sela kegiatan MBG.
Guru yang semula diwajibkan mencicipi menu MBG sebelum dibagikan ke siswa pun tak sempat mengecek makanan lantaran seluruh paket MBG datang terlambat.
Akhirnya MBG langsung dibagikan ke siswa mengingat waktu istirahat telah habis dan kini memasuki jam pelajaran.
Pantauan
Kompas.com
, para siswa mengambil jatah MBG masing-masing di depan ruang guru. Mereka sudah menantikan mobil SPPG tiba sejak sejam lalu.
Sebagian yang tak tahan lapar memilih untuk membeli jajanan di kantin sekolah baik gorengan maupun mie instan.
Saat ditanya langsung, sopir SPPG yang bertugas mengantar MBG ke sekolah itu mengaku keterlambatan disebabkan menu yang dimasak lebih sulit dari biasanya.
Menu siang tadi terdiri dari nasi putih, ayam tumis kecap, tahu goreng, semangka, dan sup dalam mangkuk kecil.
“Jadwalnya (pengantaran) enggak mesti, tergantung masakan, kadang jam 11 kadang jam 12, tapi paling cepet nganter jam 11,” tutur sopir SPPG yang enggan disebut namanya tersebut.
Sopir juga menyebut pengantaran tak memiliki jadwal pasti, tergantung kesiapan dari dapur. Bahkan ini bukan pertama kalinya SPPG itu terlambat mengantar jatah MBG ke sekolah tersebut. Padahal program MBG baru berjalan sebulan.
Akhirnya mereka harus menahan lapar karena MBG yang mestinya dimakan sebagai bekal ujian tak kunjung datang.
“Malah pernah juga day one di-PHP MBG, hari pertama ditungguin ternyata zonk, MBG-nya enggak dateng,” beber salah satu siswi saat menceritakan pengalamannya.
Mereka mengaku senang mendapat MBG, terlebih jika menunya sesuai selera. Namun mereka berharap hadirnya program MBG memang bisa diandalkan dan datang tepat waktu.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP IT Al-Fateeh, Fitrotul Fajrin atau Ririn mengatakan sebulan lalu para wali murid telah menyetujui adanya program MBG.
Sebelumnya sekolah tersebut sudah lama menyediakan catering makan siang bagi anak-anak yang memesan dengan biaya Rp 10.000 per porsi.
Dengan adanya MBG, sebagian wali murid merasa terbantu karena dapat menghemat biaya catering untuk anak di sekolah. Namun beberapa menolak MBG dan memilih mebawakan bekal dari rumah.
“untuk yang orang tua memang sebelum pelaksanaan MBG kita sudah menawarkan ke orang tua apakah berkenan untuk ikut atau tidak. Semisal memang tidak, kita tidak mewajibkan,” tutur Ririn.
Adapun mitigasi keracunan MBG, pihak sekolah diminta melaporkan langsung ke SPPG bila ada dugaan keracunan yang dialami 10 anak. Kemudian orang tua diberi kebebasan untuk menolak MBG di hari tertentu jika menunya tak cocok dengan anaknya.
“Kita laporan aja ke SPPG-nya kalau memang ada kendala seperti ini. Tapi kalau yang kemarin tuh dari SPPG-nya bilang kalau yang sakit perut misal lebih dari 10 berarti itu baru laporan ke sana. Kemarin sih belum ada 10 sih baru dua. Jadi kan bisa jadi memang pas posisi anaknya kurang fit atau bagaimana,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Ririn menilai adanya MBG memberi dampak positif salah satunya tidak terjadi kesenjangan menu bekal makanan karena seluruh siswa menyantap menu yang sama.
“Kalau MBG kan menunya sama semua ya. Jadi enggak ada saling iri. Kalau yang dulu kan ada yang nge-catering, ada yang dibawakan orang tua, ada yang di-Go Food kan menunya beda-beda kan. Kadang ‘kok punya temanku gini, punya aku gini’ kan gitu,” ungkap Ririn.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Saat MBG Telat Datang 1 Jam dan Ganggu Jam Belajar Siswa Regional 14 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/14/68ee59d244705.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)