Ryan Adriandhy Ungkap Kota Lama Semarang Jadi Inspirasi Latar Film Jumbo
TRIBUNJATENG.COM – Ryan Adriandhy, sutradara film Jumbo, mengungkapkan inspirasi latar tempat dalam film animasi buatannya.
Hal ini disampaikan Ryan Adriandhy saat menjadi bintang tamu di podcast bersama Raditya Dika.
Dalam kesempatan tersebut, Ryan mengaku bahwa ide untuk sekuel atau spin off Jumbo sudah mulai ia pikirkan.
Ia juga menjawab berbagai pertanyaan dari netizen, salah satunya tentang inspirasi lokasi dalam film.
“Inspirasi lokasi yang dimasukin ke film?” Kata Raditya Dika membacakan komentar netizen.
Ryan pun menjelaskan tentang proses kreatif di balik latar dunia Jumbo.
“Kita ngobrol sama production designernya, sama si Teddy Setiawan memang tempat fiksi, kan?” Tuturnya.
“Kampung fiksi, tapi kita pengin dunianya jumbo ini di lokal terasa dekat, tapi kalau dibawa global, at least Asia Tenggara, orang juga masih mengenali,” ujar Ryan.
Ryan menambahkan bahwa latar film Jumbo mengambil banyak inspirasi dari berbagai tempat.
Salah satunya adalah Kota Lama Semarang.
“Jadi ada inspirasi dari Kota Lama Semarang, ada dari Bandung, ada dari Penang Malaysia, ada berbagai titik pecinan juga, jadi banyak banget peranakan ada arsitektur peranakan juga ada,” beber Ryan.
Raditya Dika kemudian bertanya, “Tapi ga sepecifically suatu daerah di Indonesia? Secara sadar dibawa elemen-elemen internasional?”
“Iya. Hongkong ada, Singapore ada, Malaysia ada,” Jelas Ryan.
Film Jumbo telah mencatatkan 7 juta penonton di bioskop per Sabtu, (26/4/2025).
Perolehan tersebut menobatkan film Jumbo sebagai film terlaris ke-tiga sepanjang masa dan film animasi pertama dengan jumlah penonton tertinggi.
Sosok Ryan Adriandhy
Ryan Adriandhy pertama kali mengawali karirnya di dunia hiburan sebagai seorang komika.
Namanya semakin dikenal publik, saat mengikuti kompetisi Comedi Indonesia musim pertama (SUDI 1) yang disiarkan di stasiun Kompas TV pada tahun 2011 silam.
Ryan Adriandhy berhasil menjadi juara dalam ajang tersebut, dan mulai mencoba peruntungannya di layar kaca.
Ia kemudian semakin dikenal sejak menjadi salah satu pemain dalam serial Malam Minggu Miko yang diproduksi oleh Raditya Dika.
Rupanya hal itu menjadi kesempatan baru bagi Ryan untuk mencoba berakting di proyek lainnya.
Ia kemudian memutuskan untuk mendalami bisang seni animasi dan menempuh pendidikan di Rochester Institute of
Technology di Amerika Serikat untuk mengejar gelar Master of Fine Arts (MFA) di bidang Film dan Animasi.
Ia bahkan sempat menggarap film animasi pendek yang berjudul Prognosis untuk tugas akhirnya dan berhasil meraih Piala Citra pada tahun 2020 dalam kategori Film Animasi Pendek.
Selanjutnya ia bekerjasama bersama Visinema Animation dan membuat anyak karya menghibur dan mendidik.
Selanjutnya, film animasi berjudul Jumbo inilah yang menjadi film animasi berdurasi panjang dan merupakan film animasi pertama karyanya dan berhasil sukses menarik minat publik. (*)
