Rupiah menguat karena pernyataan dovish pejabat Fed terkait suku bunga

Rupiah menguat karena pernyataan dovish pejabat Fed terkait suku bunga

Jakarta (ANTARA) – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah berpotensi menguat seiring pernyataan dovish dari pejabat Federal Reserve (The Fed).

“Rupiah hari ini berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah oleh pernyataan ‘dovish’ dari pejabat ‘The Fed Waller’ yang menginginkan pemangkasan suku bunga segera atau bulan ini,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Menurut Christopher Waller, kebijakan tarif AS takkan sepenuhnya ditanggung konsumen dan data-data tenaga kerja dinilai dapat melemah ke depan.

Karena itu, Waller menegaskan potensi pemangkasan suku bunga dua kali yang masing-masing sebesar 25 basis points (bps) hingga akhir tahun.

Kurs dolar AS sempat menguat Kamis (17/7) malam, pasca data klaim pengangguran AS lebih kuat dari perkiraan, yakni 221 ribu dari harapan 235 ribu, serta penjualan ritel 0,6 persen dari dugaan 0,1 persen. “Namun, sikap ‘dovish Waller’ berbalik menekan dolar AS,” kata Lukman.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, nilai tukar rupiah diprediksi berkisar Rp16.250-Rp16.400 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat pagi di Jakarta menguat sebesar 34 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.307 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.341 per dolar AS.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.