Rumah dan Jalan Nasional Terendam Banjir di Siak, Warga Mengungsi Regional 24 Desember 2025

Rumah dan Jalan Nasional Terendam Banjir di Siak, Warga Mengungsi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Desember 2025

Rumah dan Jalan Nasional Terendam Banjir di Siak, Warga Mengungsi
Tim Redaksi
PEKANBARU, KOMPAS.com
– Banjir merendam permukiman warga Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, Riau, Rabu (24/12/2025).
Selain rumah warga, banjir merendam ruas jalan nasional di Simpang Obor.
Tingginya genangan air mengakibatkan
warga mengungsi
ke tenda darurat.
Bupati Siak, Afni Zulkifli menyebut, saat ini warga yang mengungsi sebanyak 25 kepala keluarga (KK).
“Saat ini, 25 KK mengungsi di tenda darurat yang disiapkan BPBD Siak. Kami juga menurunkan Dinas Kesehatan untuk memantau kondisi pengungsi, terutama anak-anak dan bayi. Kasihan, masih bayi sudah ikut mengungsi,” ujar Afni saat diwawancarai wartawan di Siak, Rabu.
Afni mengatakan, lokasi banjir berada di jalan nasional, sehingga penanganannya menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah
Riau
.
“Mudah-mudahan efisiensi anggaran tidak menyasar ke perbaikan jalan nasional ini,” ucap Afni.
Menurut Afni, Simpang Obor merupakan kawasan ceruk air yang setiap tahun menjadi langganan banjir, terutama saat curah hujan tinggi dan air pasang.
Kondisi tersebut menyebabkan genangan tidak hanya menutup badan jalan, tetapi juga masuk ke halaman hingga permukiman warga.
Meskipun kanal atau parit di sekitar lokasi telah dibersihkan, air tidak bisa langsung surut karena volume air yang masih tinggi, termasuk luapan dari Danau Naga Sakti.
“Simpang Obor ini memang ceruk air. Meski kanal dibersihkan, bukan berarti air seketika surut karena debitnya sedang tinggi,” kata Afni.
Bupati perempuan pertama di Siak itu meminta warga yang tinggal di kawasan rawan banjir untuk menyesuaikan diri dengan kondisi alam.
Menurutnya, bencana banjir tidak bisa sepenuhnya dihindari jika faktor alam sedang ekstrem.
“Kita tidak bisa melawan alam. Hujan deras menyebabkan air dari Danau Naga Sakti melimpah ke sini,” tutur Afni.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.