Riset: GenAI Berpotensi Perluas Penyebaran Misinformasi hingga Ancaman Privasi – Page 3

Riset: GenAI Berpotensi Perluas Penyebaran Misinformasi hingga Ancaman Privasi – Page 3

Liputan6.com, Jakarta – Teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI) membuka babak baru bagi peradaban manusia. Namun, seiring dengan kemudahan akses dan beragam peluang yang ditawarkan, demokratisasi teknologi ini juga membawa risiko serius.

Risiko tersebut mulai dari disinformasi hingga manipulasi informasi asing yang mengancam ketahanan digital.

Riset dari Safer Internet Lab (SAIL) dan Center for Digital Society (CfDS) menunjukkan bahwa teknologi AI berpotensi memperbesar penyebaran misinformasi.

Selain itu, AI juga mengancam integritas demokrasi, mendorong penipuan daring, dan memengaruhi geopolitik melalui praktik Foreign Information Manipulation and Intervention (FIMI), khususnya di kawasan Asia-Pasifik.

Bahkan, CfDS secara spesifik menyoroti risiko serupa yang dapat dapat ‘dibentuk’ AI dalam konteks Pemilu 2024.

Sebagai respons nyata, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) melalui SAIL bekerja sama dengan Center for Digital Society (CfDS) menggelar Information Resilience and Integrity Symposium (IRIS) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, baru-baru ini.