Jakarta, Beritasatu.com – Istri dr Richard Lee, Reni Effendi menyerahkan sepenuhnya kepada suaminya terkait keputusannya untuk memeluk agama Islam.
“Menurut aku agama adalah persoalan personal, selama kayak bagaimana ya. Aku pernah bilang ke kamu, kita meninggal sendiri-sendiri dan tidak ngajak-ngajak yang lain. Lubang kubur pun sendiri-sendiri. Nah, agama adalah yang mengatur cara kita hidup, cara kita antara dunia dan akhirat dan itulah agama,” jelas istri dr Richard Lee, Reni Effendi dikutip dari podcast dr Richard Lee, MARS, Selasa (28/1/2025).
Reni Effendi menegaskan, dalam menjalankan kehidupan bukan dinilai dari seseorang memeluk keyakinan agama yang diyakini. Namun, bagaimana seseorang itu bisa melakukan tanpa merugikan orang lain.
“Selama itu adalah hal yang kita enggak mengajak orang kalau mau meninggal. Jadi, itu personal saja. Agama kamu adalah agama kamu, asalkan menurut aku harga mati adalah kamu berbuat baik, kamu tidak merugikan orang lain, pikiran kamu tidak dipenuhi dengan kebencian, keserakahan, kesombongan dan itu paling penting,” lanjutnya.
“Jadi, agama terserah pada diri masing-masing. Cuma, ya itu tadi harga mati harus berbuat baik, harus banyak beramal, tidak melakukan sesuatu hal yang merugikan orang lain, tidak menyakiti orang lain,” tuturnya.
Reni Effendi meminta kepada suaminya agar apa yang menjadi keputusannya adalah untuk menjadi seorang pria yang dipenuhi pemikiran positif.
“Mengurangi kebencian, mengurangi keserakahan, mengurangi kemarahan. Namun, kalau misalkan kamu masuk ke agama yang kamu yakini tetapi kamu dipenuhi dengan keserakahan, atau ada sesuatu hal yang ingin kamu capai dan itu bikin aku kurang setuju dengan keputusan kamu karena hal itu. Kalau tujuan kamu baik untuk mengejar akhirat maka aku setuju,” ungkapnya.
Mendengar jawaban dari istrinya, dr Richard Lee mempertanyakan apakah ada keinginan untuk mengikuti jejak dirinya untuk memeluk agama Islam.
“Pertanyaan aku, kalau kamu setuju. Lalu, kalau misalkan suatu hari iya akankah kamu ikut aku juga?” tanya dr Richard Lee kepada istrinya, Reni Effendi.
“Tidak,” tegas Reni Effendi.