Jakarta, Beritasatu.com – Werewolves (2024) menjadi film terbaru yang dibintangi aktor laga Frank Grillo yang menggabungkan elemen horor dan aksi. Film yang disutradarai oleh Steven C Miller (Escape Plan 2, The Line of Duty) ini kurang mampu menggali potensi cerita dan karakter dengan maksimal, sehingga terkesan menjadi film aksi dengan tema serigala jadi-jadian semata.
Grillo memerankan Wesley Marshall, seorang penyintas fenomena supermoon yang mengubah manusia menjadi serigala. Setahun berikutnya, ketika supermoon kembali terjadi, Wes bersama kolega ilmuwannya Amy (Katrina Law) berusaha menghentikan mutasi tersebut, sembari berusaha selamat dari serangan para serigala jadi-jadian.
Meski premise yang dihadirkan cukup menarik, keberadaan Grillo sebagai aktor aksi yang tangguh cenderung terlalu berfokus pada aksi fisik dan efek praktis. Hal itu membuat Werewolves tak meninggalkan penonton kesan yang mendalam.
Bagi penggemar film aksi klasik yang dibumbui dengan sedikit horor, Werewolves mungkin bisa menjadi hiburan ringan. Namun, jika mengharapkan cerita yang lebih kompleks atau terhubung dengan karakter secara emosional, naskah dari penulis Matthew Kennedy ini kurang memberikan ruang untuk itu.
Karakter-karakter manusia serigala yang seharusnya menambah ketegangan, malah terkesan kurang menggigit. Meskipun begitu, efek praktis dan interaksi Grillo dengan para lawan mainnya, terutama dalam adegan yang melibatkan kostum serigala, memberi warna tersendiri dalam film ini.
Grillo, yang telah dikenal dengan karakter keras di film-film sebelumnya, seperti dalam The Purge atau Captain America, tetap berhasil menunjukkan klisenya di layar. Sayangnya, narasi dan aksi yang terkesan biasa-biasa saja tak selalu bisa mengangkat keseluruhan atmosfer film. Ini menjadikan Werewolves lebih mirip dengan film aksi biasa yang mengandalkan efek visual dan nama Frank Grillo semata.
Pada akhirnya, bagi penonton yang menikmati film dengan dosis kekerasan dan monster yang digarap menggunakan efek praktis, Werewolves mungkin menjadi alternatif menghibur. Namun, bagi mereka yang berharap lebih, film yang tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu (4/12/2024) mungkin akan terasa datar dan menjadi film aksi kelas B semata.