Jakarta, Beritasatu.com – Setelah sukses dengan film pertamanya, Ne Zha 2 (2025) hadir sebagai sekuel yang sukses memenuhi ekspektasi dan juga melampauinya. Film ini berhasil mencetak sejarah sebagai film animasi terlaris sepanjang masa dan menjadi film animasi non-Amerika serta non-bahasa Inggris pertama yang meraih pencapaian tersebut.
Ne Zha 2 melanjutkan alur cerita dari film pertamanya. Setelah Ne Zha dan Ao Bing disambar petir surgawi, tubuh mereka hancur dan jiwa mereka terancam menghilang. Untuk menyelamatkan mereka, Master Taiyi Zhenren menggunakan Lotus Suci Tujuh Warna untuk meregenerasi tubuh mereka, meski tubuh mereka masih rapuh.
Sementara itu, Raja Naga Laut Timur Ao Guang mengira anaknya telah mati, menyerang Kota Chentang dan membebaskan monster-monster yang dipenjara di bawah istananya. Untuk meredakan konflik, Ao Guang membuat kesepakatan dengan Ne Zha dan Ao Bing, agar mereka menjalani tiga ujian dari sekte Taoist surgawi untuk mendapatkan ramuan yang dapat menyelamatkan Ao Bing.
Ne Zha dan Ao Bing kemudian menjalani serangkaian ujian yang dipimpin oleh Wuliang. Saat mengikuti ujian, Kota Chentang hancur dalam serangan misterius. Ne Zha harus menyelesaikan tugasnya demi menyelamatkan sahabatnya Ao Bing, sekaligus mengungkap siapa dalang dari kehancuran Chentang demi menyelamatkan keluarganya.
Salah satu kekuatan terbesar film ini terletak pada visualnya yang luar biasa. Setiap adegan dirancang dengan detail tinggi, mulai dari efek magis yang spektakuler hingga ekspresi karakter yang begitu hidup. Teknik animasi yang digunakan dalam Ne Zha 2 menghadirkan dunia fantasi yang begitu menyejukkan mata.
Ne Zha 2 (2025). – (Chengdu Coco Cartoon/Warner Bros.)
Selain aspek teknisnya, film ini juga menyajikan kisah yang sarat pesan moral. Ne Zha 2 menyoroti pentingnya menerima diri sendiri, memaafkan masa lalu, dan memahami bahwa baik dan jahat tidak selalu hitam-putih. Hubungan antara Ne Zha dan Ao Bing semakin diperdalam, memberikan sentuhan emosional yang lebih kuat dan membuat penonton lebih terhubung dengan karakter.
Dengan durasi lebih dari 2 jam (144 menit), Ne Zha 2 mencoba menggali banyak aspek cerita sekaligus, yang terkadang membuat beberapa bagian terasa terlalu kompleks, terutama bagi penonton yang belum menonton film pertama. Beberapa penjelasan tentang dunia fantasi dan aturan magis dalam film ini bisa membuat penonton baru sedikit kebingungan.
Dari segi humor, sama seperti film pertama, Ne Zha 2 juga berhasil menyisipkan elemen komedi yang tepat guna. Humor yang dihadirkan terasa alami dan tidak dipaksakan, memberikan keseimbangan antara momen serius dan adegan ringan yang menghibur.
Ne Zha 2 menjadi sekuel yang mampu melampaui film pertamanya dalam berbagai aspek, terutama dari segi visual, aksi, dan eksplorasi emosional karakter. Alur yang cukup kompleks bisa menjadi tantangan bagi penonton yang melewatkan film pertama. Meski begitu, film yang rencananya tayang di bioskop Indonesia mulai Jumat (21/3/2025) tetap merupakan tontonan yang wajib bagi para penggemar animasi, terutama bagi mereka yang menyukai kisah fantasi epik dengan pesan moral yang kuat.
