Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Pelatih Persela Lamongan, Zulkifli Syukur angkat bicara soal kekalahan Persela Lamongan 0-1 dari Persijap Jepara pada laga penutup babak 8 besar Liga 2 2024/2025.
Pertandingan semula berlangsung di Stadion Tuban Sport Center, Selasa (18/2/2025).
Namun, terpaksa dihentikan di menit 79 karena suporter Persela melakukan kerusuhan, masuk ke lapangan, kemudian merusak juga membakar fasilitas stadion.
Waktu 11 menit tersisa, laga dimainkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (19/2/2025) pagi.
Di waktu tersisa, Persela tidak bisa membalikkan keadaan tetap kalah 0-1 dari Persijap.
Kekalahan ini menutup peluang mereka lolos ke babak play off promosi Liga 1.
“Secara keseluruhan pemain tampil sangat bagus walaupun di awal babak kami sudah kekurangan pemain,” kata Zulkifli Syukur setelah pertandingan Persela Lamongan vs Persijap Jepara, Rabu (19/2/2025).
Persela di laga ini harus bermain dengan 10 pemain setelah kiper mereka, Bimasakti Andiko mendapat kartu merah di menit 19.
“Saya pikir dari awal kami sudah memulai pertandingan sangat baik, dengan beberapa peluang yang tercipta,” ucapnya.
“Tapi setelah terjadinya kartu merah, sedikit mengubah ritme permainan meski itu tidak mengurangi daya serang kami,” tambah Zukifli.
Pelatih asal Makassar itu tidak sedikitpun menyinggung soal kerusuhan suporter.
“Saya ucapkan selamat pada Persijap, semoga bisa sukses di babak play off nantinya,” pungkas Zulkifli.
Pemain Persela, Samsul Arif menyebut, faktor timnya sulit menang karena kalah jumlah pemain.
“Dengan 10 pemain saya rasa cukup sulit, tapi kita sudah berusaha, dan lanjutan 10 menit tadi di Gelora Delta Sidoarjo ini kami juga cukup memberi perlawanan meski itu belum cukup,” kata Samsul Arif.
“Tapi setidaknya kami sudah berusaha dan kita jumpa lagi musim depan,” pungkasnya.
