Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI – Direktur Utama PT Jasamarga Jogja-Solo Rudy Hardiansyah mengungkapkan, waktu tempuh jalan Tol Solo-Yogyakarta segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 kilometer (Km) hanya 30 menit atau lebih singkat dibandingkan melalui jalur arteri.
Menurutnya, hal tersebut menjadi solusi bagi masyarakat yang akan melewati tol fungsional itu, selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Keuntungan dengan memfungsikan segmen ini, kami bisa mengurangi kepadatan di Klaten dan waktu tempuh yang bisa diperoleh oleh pengguna jalan dari Solo sampai Prambanan butuh waktu kurang lebih sekitar 30 menit,” kata Rudy di Gerbang Tol Prambanan, Rabu (11/12/2024).
“Jadi mungkin itu cukup menghemat waktu dibanding melalui jalan arteri nasional yang dalam kondisi sehari-hari pun waktu tempuhnya bisa lebih dari 1,5 jam,” sambungnya.
Rudy mengatakan, tol fungsional segmen Klaten-Prambanan ini akan dibuka mulai 20 Desember 2024 sampai 2 Januari 2025. Adapun waktu operasionalnya mulai pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Meskipun demikian, jam operasional tol fungsional ini nantinya bisa berubah secara kondisional sejalan dengan diskresi dari kepolisian setempat. Sebab, segmen Klaten-Prambanan masih dalam proses penyelesaian.
“Sebagaimana yang tadi dilihat di lapangan, mau arah ke Jogja maupun ke Solo sudah terhubung semua. Saat ini lagi sedang perapihan dan juga mungkin ada beberapa pekerjaan pengaspalan yang masih harus dilakukan di beberapa titik. Semua masih kita kejar untuk bisa selesai sebelum tanggal 18 Desember,” papar dia.
Adapun selama operasional secara fungsional, tol Klaten-Prambanan ini tidak dipungut biaya atau gratis. Namun, Rudy mengingatkan bagi pengendara yang akan melakukan perjalanan mudik atau balik periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini agar tetap menyediakan kartu elektronik.
“Perlu diketahui juga oleh teman-teman pengguna jalan nantinya bahwa meskipun ruas dari Klaten sampai Prambanan ini gratis, tapi kami perlu mengamankan transaksi di ruas yang sebelumnya,” ucap dia.
“Jadi karena nanti pengguna jalan yang melalui Trans Jawa atau yang segmen dari Klaten sampai, dari Solo sampai Klaten ini kan sudah beroperasional bertarif. Jadi tetap akan ada transaksi di Prambanan untuk tarif di ruas non-fungsional,” sambungnya.