Resah Warga Pejaten, Babi Hutan Lagi-lagi Lepas dari Animal Shelter
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Warga RT 02/RW 08,
Pejaten
Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, resah dengan keberadaan Pejaten Animal Shelter.
Bukan karena hewan yang mereka tampung, tapi lokasinya berdampingan langsung dengan permukiman warga.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
, Kamis (26/6/2025), gerbang utama Pejaten Animal Shelter sebenarnya terbilang jauh dari rumah penduduk. Tempatnya tidak langsung terlihat dari sisi kiri Jalan Pejaten Barat karena posisinya sedikit masuk ke dalam, seperti berada di ceruk.
Namun, area belakang Pejaten Animal Shelter berdampingan dengan permukiman. Pembatas hanyalah tembok setinggi dua meter dan sebuah kali, di mana terdapat kawat besi sebagai penutup dari dalam tempat penampungan.
Resahnya warga RT 02/RW 08 Kelurahan Pejaten Barat dengan Pejaten Animal Shelter memuncak karena pada bulan Juni ini saja sudah ada dua
babi hutan
yang lepas dari tempat penampungan.
Namun, setelah satu hari pemangku wilayah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan mendatangi lokasi, babi kembali lepas dan mengacak-acak permukiman warga pada Rabu (25/6/2025).
“Kami singgung masalah babi (saat kunjungan). Dia (pihak Pejaten Animal Shelter) bilang sudah enggak ada, sudah dipindahkan ke Bandung. Baru jelang sehari doang ternyata ada lagi. Keluar ke pemukiman warga. Berarti kan pembohongan publik,” kata Ketua RT setempat, Nurdiansyah (34), saat ditemui
Kompas.com
, Jumat (27/6/2025).
Nurdiansyah berasumsi, keberadaan babi di Pejaten Animal Shelter memang sengaja dipelihara untuk memakan limbah kotoran anjing di sana.
“Yang paling banyak memang anjing. Anjing itu
rate
-nya ada 500 sampai 1.000 ekor keberadaan anjing di situ. Itu pengakuan dari mereka ya, bukan saya yang mengada-ada,” ungkap dia.
Bukan hanya babi, Nurdiansyah mengungkapkan, sejumlah hewan lain juga sempat lepas dari Pejaten Animal Shelter, mulai dari anjing hingga monyet.
Saat kejadian itu, Nurdiansyah langsung berkoordinasi dengan Pejaten Animal Shelter untuk melakukan penangkapan.
Nurdiansyah menyebut, tak ada warga yang menyakiti hewan-hewan yang lepas dari Pejaten Animal Shelter.
Namun, kondisi ini kerap terulang hingga akhirnya seekor
babi lepas
.
Warga mengeluhkan kerap mendengar suara gonggongan anjing yang begitu nyaring dari Pejaten Animal Shelter. Kondisi ini membuat warga sulit beristirahat, apalagi saat malam hari.
Selain itu, aroma tak sedap dari kotoran hewan seiring dengan berembusnya angin juga menjadi “makanan” sehari-hari warga. Limbah kotoran hewan mengalir ke area permukiman warga saat banjir datang.
“Dan bahkan, saat saya sedang diwawancara di sini, kalau anginnya lagi ke arah kita, baunya terasa. Pagi kita pengin nikmatin kopi, baunya malah bau kotoran,” kata Nurdiansyah.
Kini, warga RT 02/RW 08 Kelurahan Pejaten Barat menuntut agar Pejaten Animal Shelter segera ditutup.
“Penginnya warga ditutup,” kata Nurdiansyah.
Namun, rupanya tuntutan serupa telah muncul sejak awal berdirinya tempat penampungan hewan tersebut.
“Ya, setelah 2010-2014 itu ketika ada penolakan, dia ada pernah berucap, waktu itu saya lupa siapa, yang penting orang shelter. Kita dikasih angin surga, bahasanya. Dia akan pindah ke daerah Bogor. Sampai dengan 2019, tidak terjadi,” tutur Nurdiansyah.
Sejumlah pertemuan antara warga dan pengurus Pejaten Animal Shelter pernah berlangsung, rapat terakhir terjadi pada April 2025.
“Ada warga dan RT, dan ada pengurus mereka, dan mereka bilang, ‘kalau untuk bau memang kita lagi berusaha’. Saya tanya, ‘bisa kasih jaminan berapa lama?’. Mereka tidak bisa kasih jaminan. Karena memang susah untuk baunya,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Resah Warga Pejaten, Babi Hutan Lagi-lagi Lepas dari Animal Shelter Megapolitan 28 Juni 2025
/data/photo/2025/06/26/685cf1fa45356.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)