Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Remaja Usia 15 Tahun di Nongsa Batam Ditemukan Tak Bernyawa di Danau, Korban Dibunuh Teman Akrab – Halaman all

Remaja Usia 15 Tahun di Nongsa Batam Ditemukan Tak Bernyawa di Danau, Korban Dibunuh Teman Akrab – Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, BATAM – Fabio Muchamat Yusuf (15), warga Buana Garden, Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sei Beduk, Batam ditemukan tak bernyawa di danau dekat jalan masuk Perumahan Purna Yudha, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Sabtu (11/1/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.

Korban sempat dinyatakan sebagai Mr X. Lantaran tidak ada identitas di tubuhnya saat ditemukan. 

 Mayat laki-laki ini juga diduga sebagai korban pembunuhan.

Sebab terdapat bekas luka di bagian dadanya, diduga akibat tusukan benda tajam.

Selang sehari pasca penemuanmayat korban, personel polisi gabungan dari Polda Kepri, Polresta Barelang dan Polsek Nongsa menangkap dua orang diduga pelaku pembunuhan remaja di Batam itu.

Keduanya berinisial OG dan RE, teman akrab korban.

Kapolsek Nongsa Kompol Efendri Alie mengatakan, kedua pelaku diamankan di tempat persembunyian pelaku di daerah jalan raya Nongsa.

Polisi juga mengamankan barang bukti sebilah pisau yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.

Pelaku menghabisi nyawa korban berawal dari gurauan hingga membuat pelaku tersinggung. 

“Antara korban dan pelaku sempat terjadi perkelahian dengan tangan kosong.

Sesaat setelah itu, korban ditusuk pisau oleh salah satu pelaku,” kata Efendri.

Saat ini kedua pelaku masih dilakukan penyidikan lebih lanjut di Polresta Barelang guna 

“Pelaku masih dimintai keterangan, masih menjalani pemeriksaan secara maraton oleh penyidik,” kata Efendri.

Sepi Pemancing 

Pasca penemuan mayat laki-laki, Sabtu (11/1/2025) lalu, danau Purna Yudha Indah di Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam kini sepi dari pemancing,.

Korban bernama Fabio Muchamat Yusuf (15), warga Tanjungpiayu. 

Pantauan Tribunbatam.id di lokasi, tidak ada pemancing di sana.

Yusran, warga Kabil yang datang ke lokasi, memilih putar balik setelah melihat ada garis polisi di lokasi.

 “Tadi mau mancing, tapi ada garis polisi, jadi gak berani. Apasih masalah di sana, kok ada garis polisi?,” tanya Yusran, Minggu (12/1/2024).

Sebelumnya, Yusran mengaku tidak tahu ada kejadian di sana. Makanya dia tetap datang ke lokasi untuk memancing.

“Dari pagi hujan terus, sudah bosan di rumah jadi mau cari tempat mancing yang dekatlah. Kalau ke laut takut juga ombak,” kata Yusran.

Di tempat terpisah, Siska warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian mengatakan, dirinya tak tahu persis kronologi penemuan mayat di danau, tidak jauh dari rumahnya.

“Kami baru tahu saat banyak warga datang, jadi kami ikut melihat,” kata Siska.

Perempuan itu mengatakan, awal ketahuan ada mayat di lokasi itu dari orang yang hendak memancing di sana.

“Biasanya kalau sore sampai malam, apalagi setelah hujan turun, pemancing di danau ini sangat ramai,” katanya.

Ia mengatakan saat pemancing itu datang dan melihat ada mayat di sana, kejadian ini diberitahukan ke warga lain, membuat warga berdatangan ke lokasi.

“Danau ini kebetulan di jalan masuk perumahan. Jadi orang-orang yang lewat pada berhenti ingin  mengetahui apa yang terjadi,” katanya.

Siska mengatakan, Danau Purna Yudha Indah berfungsi sebagai tampungan air dari Bukit Nongsa. Jadi setelah hujan, biasanya ikan banyak di lokasi tersebut.

“Kalau hujan berhenti, pasti pemancing banyak di situ,” kata Siska.

Sementara mengenai mayat tersebut, siska tidak mengetahui persis kapan dibuang.

Namun ia menduga, mayat tersebut dibuang pada siang hari, saat hujan deras turun.

“Kemarin hujan siang itukan deras, mungkin saat itu mayatnya dibuang. Soalnya pagi hari dan sore hari sebelum mayat ditemukan, orang masih ada yang mancing,” kata Siska.

Ia mengatakan mayat tersebut ditemukan tidak jauh dari pinggir danau.

“Mayatnya juga belum kembung saat ditemukan, jadi kayaknya baru dibuang,” kata Siska. (Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)