Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM – Para relawan Anies Baswedan yang tergabung dalam Warga Kota bakal mengawal sejumlah janji kampanye dari pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
Utamanya, mengenai janji sarapan bergizi gratis yang menyasar para pelajar di Jakarta.
Hal itu ditegaskan Sahrin Hamid selaku Dewan Pengarah Warga Kota saat mengelar diskusi bertajuk Sarapan Gizi Gratis dan Pelibatan Warga Miskin Kota.
“Sebagian besar pemilih Pramono-Doel adalah rakyat kecil. Kini saatnya melibatkan mereka dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat, termasuk dalam pelaksanaan program sarapan bergizi gratis ini,” kata Sahrin, Jumat (24/1/2025).
Sementara itu, Anggota Tim Transisi Pram-Rano, Charles Honoris menegaskan bahwa program sarapan bergizi gratis bertujuan menciptakan keadilan sosial dan memastikan setiap anak memiliki akses terhadap gizi yang baik untuk mendukung pendidikan dan kesehatan.
Charles mengatakan bahwa pendidikan adalah fondasi kehidupan bangsa. Namun, hal ini tidak akan maksimal tanpa didukung nutrisi dan gizi yang memadai.
“Banyak anak memulai hari tanpa sarapan layak karena persoalan ekonomi. Program ini menjadi sinergi antara kebijakan lokal dan pemerintah pusat untuk menjawab tantangan tersebut,” ujar Charles.
Ia juga menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Pram-Rano, program ini akan diselaraskan dengan program masional makan bergizi gratis.
“Dengan pendekatan holistik, program ini akan memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta memanfaatkan fasilitas sekolah sebagai pusat distribusi makanan,” kata Charles.
Kepala Bidang Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Jakarta, Asep Erwin Djuanda memaparkan bahwa program sarapan bergizi gratis akan didanai dari anggaran Dinas Pendidikan.
Ia merujuk pada pengalaman pelaksanaan Program Penyediaan Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMT-AS) di masa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan pada tahun 2019 yang menggunakan anggaran sebesar Rp324 miliar.
Program tersebut berhasil memberikan dampak positif, sehingga menjadi acuan penting dalam perencanaan sarapan bergizi gratis.
Adapun target utamanya dalam sarapan bergizi gratis ini adalah murid PAUD dan SD.
Untuk memastikan gizi yang tepat, Dinas Pendidikan akan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dalam penyusunan menu yang sesuai kebutuhan anak-anak.
“Kami ingin program ini tidak hanya sekadar memberikan makanan, tetapi menjadi bagian dari pendekatan pendidikan holistik. Sarapan yang bergizi akan memberikan energi dan fokus lebih baik kepada siswa, sehingga prestasi akademik mereka dapat meningkat,” jelas Asep.
Sementara itu, Tri Bagus selaku Wakil Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat, memberikan masukan strategis agar program ini dapat berjalan secara inklusif.
Menurutnya, pelibatan masyarakat miskin kota harus menjadi prioritas, tidak hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai bagian dari pelaksana program.
Ia mengusulkan pembukaan dapur-dapur di wilayah padat penduduk sebagai pusat produksi sarapan bergizi gratis ini.
Selain itu, kata dia, pemerintah dapat memberdayakan warga miskin untuk bekerja di dapur tersebut sebagai pengelola dan penyedia makanan.
“Dengan langkah ini, siswa mendapatkan asupan bergizi yang mendukung kesehatan dan pendidikan mereka, sementara warga miskin yang terlibat dalam program ini memperoleh penghasilan tambahan.
Pendekatan ini dapat menurunkan angka kemiskinan secara signifikan,” ujar dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya