Rekor! Tas Birkin Pertama Laku Rp 175 Miliar, Diborong Kolektor Jepang

Rekor! Tas Birkin Pertama Laku Rp 175 Miliar, Diborong Kolektor Jepang

Jakarta, Beritasatu.com – Tas Hermes Birkin membuat catatan sejarah yang sangat istimewa. Bayangkan saja, sebuah tas Birkin pertama bisa terjual dengan harga fantastis 8,6 juta euro atau sekitar Rp 175 miliar dalam lelang di Paris, Kamis (11/7/2025) waktu setempat. 

Lelang yang digelar oleh balai lelang kenamaan Sotheby’s berlangsung sengit. Birkin legendaris ini memulai tawaran di angka 1 juta euro, namun cepat melejit hingga 7 juta euro, disambut sorak-sorai para peserta lelang yang memang adu sengit jadi pemilik. 

Menariknya, orang yang berhasil mendapatkannya justru bukan datang dari Amerika atau Eropa. Alih-alih seorang kolektor asal Jepang berhasil memenangkan lelang itu. 

Ia kini tercatat sebagai pemilik tas Birkin termahal kedua yang pernah dilelang, hanya kalah dari sepatu merah rubi “The Wizard of Oz” yang laku seharga US$ 32,5 juta tahun lalu.

“Setelah ditambahkan biaya pembeli, total harga mencapai 8,6 juta euro,mengukuhkan statusnya sebagai salah satu barang fesyen termahal di dunia,” tulis Japan Times, Jumat (11/7/2025). 

Tas ini dibuat khusus oleh Hermès pada tahun 1984 untuk aktris dan ikon mode Inggris, Jane Birkin. Berbeda dari Birkin komersial, tas ini memiliki tali bahu permanen, klip kuku di bagian dalam, serta ukiran inisial “J.B.” pada flap depan. Desain tersebut disesuaikan dengan gaya hidup Jane Birkin yang aktif dan simpel sebagai seorang ibu.

Kisah awal tas Birkin ini juga tak kalah unik. Semuanya berawal dari percakapan Birkin dengan Jean-Louis Dumas, kepala Hermès saat itu, dalam penerbangan. Birkin mengeluh tak ada tas yang cukup praktis bagi ibu muda. Ia lalu menggambar desain idealnya di kantong muntah pesawat. Tak lama kemudian, Hermès mewujudkan sketsa tersebut dalam bentuk tas nyata dan mengirimkannya langsung kepada sang aktris.

Tas tersebut sempat digunakan Birkin hampir satu dekade sebelum ia lelang untuk amal AIDS pada 1994. Setelah berpindah tangan beberapa kali, tas itu terakhir dimiliki oleh kolektor fashion ternama Catherine B, yang menyebutnya sebagai “bintang sejati.”

Menurut Sotheby’s, Birkin bukan hanya aksesori, melainkan bagian dari sejarah budaya populer—dari dunia musik, film, seni, hingga mode di karpet merah. Penampilan Jane Birkin yang effortless namun elegan, jin, blus putih, mini dress rajut, dan keranjang rotan, masih jadi acuan gaya hingga hari ini.

“Tas Birkin original ini adalah satu-satunya di dunia. Dari alat praktis, kini menjadi simbol kemewahan paling ikonik dalam sejarah fashion,” ujar Morgane Halimi, Kepala Divisi Tas & Fashion Sotheby’s.

Kini, Birkin kembali membuktikan dirinya tak hanya sebagai barang mode, tetapi juga sebagai investasi budaya dan simbol status yang terus melampaui generasi.