Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Rekonstruksi Menguak 3 Fakta Baru Penembakan Bos Rental Mobil, Ucapan Anak Korban Terbukti Benar

Rekonstruksi Menguak 3 Fakta Baru Penembakan Bos Rental Mobil, Ucapan Anak Korban Terbukti Benar

TRIBUNJAKARTA.COM – Rekonstruksi penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurahman di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak digelar, Sabtu (11/1/2025) dini hari. 

Rekonstruksi penembakan bos rental ini diadakan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal), dengan menghadirkan tiga tersangka, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala (KLK) BA. 

Rekonstruksi ini memperagakan 36 adegan yang dimulai dari pertemuan antara para pelaku dan korban di Saketi, Pandeglang, hingga penembakan di rest area yang menyebabkan Ilyas meninggal dunia dan seorang rekannya, Ramli, mengalami luka tembak. 

Dalam rekonstruksi tersebut, terkuak dua fakta baru.

1. Tidak Ada Pengeroyokan

Dalam konfrensi pers pada Senin (6/1/2025) Panglima Komando Armada TNI AL, Laksamana Madya Denih Hendrata mengatakan sebelum terjadi penembakan tiga tersangka sempat dikeroyok oleh Ilyas dan rekan-rekannya.

Anak Ilyas Abdurahaman, Agam Muhammad membantah pernyataan Denih Hendrata dengan tegas.

“Pada saat kita melakukan pengejaran, anggota tim sekaligus karyawan, berangkat tujuh orang. Jadi, saya ini sekaligus menegaskan bahwa  pengeroyokan itu sangat salah besar dan sangat menggiring opini publik sekali oleh masyarakat,” katanya dikutip dari YouTube tvOne, Selasa (7/1/2025).

“Lalu, yang terjadi di rest area KM 45, itu terjadi pengeroyokan. Itu sangat salah besar sekali. Padahal di rest area itu, kita hanya beranggotakan tujuh orang, bukan 15 orang,” sambung Rizky.

Saat rekonstruksi, ucapan Agam terbukti benar.

Ilyas dan rekan-rekannya tidak melakukan pengeroyokan kepada Sertu AA, Sertu RH, serta KLK BA.

Anak kedua Ilyas, Rizki Syahputra yang turut hadir menyaksikan rekonstruksi tersebut mengatakan menambahkan bahwa rekonstruksi yang diperagakan secara detail telah menggambarkan kejadian yang sebenarnya di lapangan. 

“Ya, kami dari pihak keluarga hadir dalam rekonstruksi malam ini, meskipun sebenarnya saya masih trauma dengan kejadian yang menimpa ayah saya, apalagi saya melihat kembali langsung lokasi ini,” ucapnya. 

2. Ilyas 2 Kali Ditodong Senjata, 4 Kali Ditembak Jarak Dekat 

Selain memastikan tidak ada pengeroyokan, rekonstruksi juga mengungkap bahwa Ilyas Abdurahman ditodong senjata dua kali sebelum akhirnya ditembak oleh pelaku. 

Menurut Rizki, ayahnya ditembak sebanyak empat kali dari jarak dekat. 

“Ternyata ayah saya itu dua kali ditodong senjata, pertama saat di Saketi Pandeglang, dan ternyata setelah reka adegan ini, aksi penodongan itu sampai dua kali,” jelasnya. 

“Perlakuan itu belum termasuk dengan penembakan terhadap ayah saya. Jadi, ditambah penembakan yang saya ingat saat itu ada empat kali tembakan,” sambungnya. 

3. Anak Korban Sempat Emosional 

Selama rekonstruksi, kedua anak korban, Agam Muhammad dan Rizki Syahputra, sempat menunjukkan emosi yang mendalam. 

Rizki bahkan meluapkan kemarahan ketika melihat salah satu tersangka berada di depannya dan diminta menyaksikan pengulangan adegan penembakan ayahnya. 

Kerabat dan petugas di lokasi berupaya menenangkan Rizki. 

“Coba bayangkan ketika melihat pembunuh ayahnya sendiri di depan mata, ya seperti itu (emosi),” ujar Rizki setelah rekonstruksi. 

Rekonstruksi dimulai pada Jumat (10/1/2025) malam pukul 23.00 WIB hingga dini hari dan sempat terhambat karena hujan deras. 

Penyidik Puspomal memastikan bahwa setiap adegan yang diperagakan berdasarkan keterangan saksi dan fakta lapangan. 

“Kami telah memeriksa 13 orang saksi dan menghadirkan 7 orang saksi di TKP dengan menampilkan 36 reka adegan yang diawali dari peristiwa di Saketi Pandeglang dan berlanjut hingga di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak,” ujar seorang penyidik Puspomal. 

Puspomal menegaskan komitmen mereka untuk menegakkan hukum secara adil dan transparan dalam kasus ini. 

“Pusat Polisi Militer Angkatan Laut mengambil langkah cepat dalam penanganan insiden penembakan dengan menggelar rekonstruksi secara terbuka,” ujar penyidik tersebut. 

Ia juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban.

“TNI AL turut berbela sungkawa kepada keluarga korban atas peristiwa ini dan menegaskan bahwa setiap tindakan kriminal mutlak tidak dibenarkan serta akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya,” katanya. 

Puspomal memastikan bahwa proses hukum terhadap para tersangka akan terus berjalan hingga persidangan, untuk memberikan keadilan bagi keluarga korban dan masyarakat.  

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya