TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Tidak ingin mengikuti arus konsep kopi susu kekinian, Fahrudin Pemilik Chang Coffe, Kabupaten Jepara, punya konsep berbeda.
Berlokasi di tengah kota, Chang Coffe yang berada di Jalan Mangunsarkoro, Kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara memiliki konsep unik yang berbeda dengan tempat ngopi lainnya.
Mengambil nuasa alam terbuka, Chang Coffe ingin menghadirkan hutan di tengah kota.
Dengan tema tersebut, pengunjung akan disuguhi suasana ngopi yang berbeda.
Tak hanya tempat saja, tempat kopi yang memakai simbol kepala gajah itu selalu menawarkan berbagai jenis kopi lokal khas pegunungan Muria.
Pemilik Chang Coffe, Fahruddin (45), mengatakan bahwa mendirikan usahanya itu sudah dari 2018.
Ia ingin menghadirkan tempat ngopi yang alami, seperti halnya kopi yang berasal dari alam.
“Komitmen sejak awal mendirikan (Chang Coffe) memang kembali ke alam. Jadi, saya sendiri yang hobi mendaki gunung, ingin memberikan konsep yang benar-benar kopi, seperti tempo dulu,” kata Fajruddin sembari meminum kopi racikan sendiri.
Ia menjelaskan asal mula nama Chang Coffe, terinspirasi dari nama bapaknya yang dipanggil ‘Paman Chang’.
Nama tersebut sengaja ia pakai agar selalu teringat pada orang tuanya.
Setelah ia mencari tahu, ‘Chang’ dalam bahasa thailand memiliki makna gajah.
Sifat dari gajah yang merupakan hewan idealis, menurutnya sesuai dengan konsep tempat ngopi yang ia bangun.
Yaitu menyajikan kopi yang memperhatikan kualitas dan menjaga cita rasa kopi.
“Chang ini nama panggilan bapak saya, sengaja saya pakai biar selalu mengingat orang tua.”
“Setelah saya browsing ternyata artinya gajah. Gajah ini kan sifatnya idealis, seperti yang saya buat, kopi-kopi yang memang idealis,” ucapnya kepada Tribunjateng, Sabtu (23/11/2024).
Dia mengatakan bahwa tempat usahanya memang sengaja menggunakan kopi lokal khas pegunungan Muria.
Seperti Kopi Robusta dari daerah Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara.
Kopi yang dijual, ia pesan langsung dari petani.
Sebab ia ingin mendukung petani kopi, agar jalur distribusi dari hulu ke hilir bisa terus terkoneksi.
Varian kopi yang ia jual, yaitu Espresso, Americano, Cappucino, Latte, dan Moca.
Selain itu juga ada kopi manual brew seperti, Aeropress, Japanese ice, Tubruk, Vietnam Drip dan V60.
“Kopi khasnya disini itu single origin arabica, yang paling populer itu ice japanese sama V60. Itu yang paling best seller,” ungkapnya.
Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp 10-18 ribu.
Selain itu juga ada menu non coffe, mulai dari Rp 16-18 ribu.
Untuk snack pendamping seperti kebab, mix platter, singkong keju, sosis bakar, dan karamel.
Chang Coffe buka setiap hari, mulai pukul 11.00-23.00 WIB.
Khusus untuk Minggu dan Senin, baru dibuka pukul 14.00 WIB. (Ito)