Refleksi Kolektif untuk Ekosistem Batang Toru, Lanskap Terakhir yang Menyimpan Harapan

Refleksi Kolektif untuk Ekosistem Batang Toru, Lanskap Terakhir yang Menyimpan Harapan

Penulis Utama Manajer Survei dan Riset Ilmiah – YEL, Nursaniah Nasution, menambahkan, pihaknya berharap buku ini bisa membuka mata banyak pihak bahwa hutan Batang Toru bukan sekadar bentang alam.

“Tetapi rumah bagi kehidupan yang luar biasa kompleks, yang keberadaannya tak bisa dipisahkan dari upaya konservasi yang berbasis pengetahuan,” ucapnya.

Diskusi dalam kegiatan ini tidak hanya membahas isi buku, namun juga memperluas pembicaraan pada isu-isu strategis seperti pentingnya riset jangka panjang, partisipasi multipihak, dan konektivitas habitat bagi kelangsungan spesies.

Julius Siregar, Kepala Konservasi In-Situ YEL, menyampaikan, kegiatan ini bukan hanya tentang merayakan hasil riset, tetapi juga memperkuat strategi konservasi yang menyeluruh.

“Salah satu fokus penting kami ke depan adalah memastikan konektivitas habitat satwa liar di Batang Toru, agar spesies kunci seperti orangutan Tapanuli dapat bergerak aman dan mempertahankan keberlanjutan populasi mereka,” paparnya.