Yogyakarta, Beritasatu.com – Petugas gabungan di Malioboro, Yogyakarta, menggelar razia untuk menjaga kenyamanan wisatawan. Fokus penertiban meliputi perokok, pedagang kaki lima, parkir liar, dan pelanggaran lainnya di kawasan ikonik ini.
Kawasan Malioboro, ikon wisata Yogyakarta, terus menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Jalan-jalan menuju kawasan ini terpantau padat oleh kendaraan wisatawan, terutama saat liburan akhir tahun.
Selain menikmati suasana khas Malioboro, wisatawan biasanya berswafoto, berbelanja oleh-oleh, menikmati kuliner lokal, hingga naik delman. David dan Irma, wisatawan asal Jakarta, mengaku sengaja datang untuk bernostalgia.
“Malioboro tempat yang ikonik dari dahulu. Saya sudah 20 tahun tidak ke sini, jadi kangen. Masih menjadi pilihan utama untuk liburan,” ujar David kepada Beritasatu.com, Senin (30/12/2024).
Untuk memastikan kenyamanan wisatawan, petugas gabungan dari Satpol PP, Dishub, TNI, dan Polri menggelar razia penegakan peraturan daerah (Perda) di sepanjang Jalan Malioboro, Titik Nol Kilometer, dan Jalan Pasar Kembang.
Razia di Malioboro menyasar sejumlah pelanggaran, seperti perokok di kawasan tanpa rokok dan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di tempat terlarang, parkir liar. Selain itu, penggunaan otoped dan kendaraan berhenti sembarangan dan membuang sampah tidak pada tempatnya.
Kepala Pengendali Pos Penertiban Malioboro Satpol PP Kota Yogyakarta Widada menyatakan kawasan Malioboro telah ditetapkan sebagai zona tanpa rokok dan bebas dari pengemis serta pengamen.
“Selama ini kami menemukan pelanggaran seperti orang merokok di Jalan Malioboro, kendaraan berhenti sembarangan, serta penggunaan otoped yang tidak sesuai aturan,” ujar Widada.
Diperkirakan, puncak kepadatan wisatawan di Malioboro akan terjadi pada malam pergantian Tahun Baru 2025. Razia ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi wisatawan yang memadati kawasan ikonik tersebut.
Dengan penegakan aturan berupa razia ini, Malioboro tetap mempertahankan daya tariknya sebagai destinasi wisata utama di Yogyakarta, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengunjung atau wisatawan.