Jakarta, Beritasatu.com – Putra aktor senior Ray Sahetapy, Raya Sahetapy menjelaskan alasan pemilihan Masjid Istiqlal sebagai tempat disalatkannya jenazah ayahnya sebelum dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
Pemilihan Istiqlal ini ternyata berkaitan dengan perjalanan hidup mendiang Ray Sahetapy.
“Jadi, ayah itu memeluk agama Islam pada 1982 saat menikah dengan ibu (Dewi Yull). Proses mualafnya dilakukan di Masjid Istiqlal. Oleh karena itu, kami memilih Istiqlal sebagai tempat doa untuknya, alhamdulillah,” ujar Raya Sahetapy dikutip dari channel YouTube, Jumat (4/4/2025).
Raya kemudian menjelaskan tentang prosesi pemakaman yang akan dilakukan keluarga untuk mendiang Ray Sahetapy.
“Rencananya, kami akan berangkat pukul 10.00 WIB ke Masjid Istiqlal. Setelah salat Jumat, akan dilaksanakan salat gaib untuk mendoakan almarhum ayah,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan, prosesi di Istiqlal diperkirakan akan selesai sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah itu, rombongan akan bergerak menuju TPU Tanah Kusir untuk pemakaman.
Terkait pemilihan TPU Tanah Kusir sebagai tempat pemakaman sementara, Raya mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil untuk efisiensi waktu dan proses pemakaman.
Meski mendiang Ray Sahetapy sebelumnya berwasiat untuk dimakamkan di makam keluarga yang ada di Palu, pertimbangan logistik membuat pemakaman sementara dilakukan di Jakarta.
“Sebenarnya almarhum ingin dimakamkan di makam keluarga di Palu, tetapi agar prosesi berjalan lancar dan cepat, kami memutuskan untuk memakamkan beliau di TPU Tanah Kusir terlebih dahulu. Setelah 1-2 tahun, rencananya akan dipindahkan ke Palu,” tutup putra Ray Sahetapy, Raya Sahetapy soal pemilihan Masjid Istiqlal yang menjadi tempat doa untuk ayahnya sebelum dimakamkan.