Ratusan Santri Ponpes di Sumedang Keracunan Usai Santap Nasi Kotak Bandung 20 Desember 2025

Ratusan Santri Ponpes di Sumedang Keracunan Usai Santap Nasi Kotak
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 Desember 2025

Ratusan Santri Ponpes di Sumedang Keracunan Usai Santap Nasi Kotak
Tim Redaksi
SUMEDANG, KOMPAS.com
– Ratusan santri Pondok Pesantren Nuurush Sholaah di Dusun Bangkir, Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengalami keracunan massal.
Peristiwa ini terjadi setelah para santri menyantap nasi kotak pada Jumat (19/12/2025) malam.
Kasi Humas Polres
Sumedang
, AKP Awang Munggardijaya mengatakan, dugaan keracunan bermula setelah santri mengonsumsi nasi kotak pada Kamis (18/12/2025) sekitar pukul 19.30 WIB. Makanan tersebut diketahui berasal dari sebuah katering di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung.
“Gejala mulai dirasakan pada Jumat dini hari sekitar pukul 05.00 WIB, terutama oleh santri putra,” ujar Awang kepada
Kompas.com
melalui sambungan WhatsApp, Sabtu (20/12/2025) siang.
Menu yang dikonsumsi para santri terdiri dari nasi putih, ayam goreng tepung, telur balado, kentang mustofa, kerupuk udang, sambal, dan mentimun. Tak lama setelah makan, para santri mengeluh mual, muntah, diare, pusing, hingga sesak napas.
“Karena jumlah santri yang mengalami keluhan serupa terus bertambah, pengurus pondok pesantren berkoordinasi dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas Cimanggung untuk melakukan pemeriksaan awal,” tutur Awang.
Sebagian santri yang membutuhkan penanganan medis intensif langsung dirujuk ke beberapa rumah sakit seperti RSKK, RS Unpad, RS Harapan Keluarga, RS AMC, dan RSUD Cikopo Cicalengka. Sementara santri lainnya menjalani observasi di lingkungan pesantren.
“Hingga Jumat malam, tercatat sebanyak 116 santri putra dan 33 santri putri mengalami dugaan
keracunan makanan
. Untuk mengantisipasi kebutuhan evakuasi lanjutan, enam unit ambulans telah siaga di lokasi kejadian,” sebut Awang.
Polres Sumedang telah menurunkan tim Inafis ke lokasi untuk menyelidiki penyebab pasti keracunan tersebut. Polisi berkomitmen memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis secara cepat dan tepat.
“Prioritas utama kami memastikan keselamatan dan kesehatan para santri. Oleh karena itu, Polres Sumedang bersinergi dengan tenaga kesehatan, TNI, dan pemerintah setempat agar seluruh korban mendapatkan penanganan medis secara cepat dan tepat,” kata Awang.
Pihak kepolisian kini tengah mendalami kasus ini melalui serangkaian penyelidikan dan meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait penyebab kejadian.
“Kami mengimbau warga untuk tetap tenang, tidak berspekulasi, dan mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Informasi perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan secara resmi,” kata Awang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.