Dugaan awal, ponsel-ponsel ilegal tersebut akan diedarkan di Indonesia dengan memanfaatkan momen sepi penumpang di pelabuhan. Namun, gerak-gerik pelaku berhasil terendus petugas yang tengah melakukan pengawasan rutin.
Zaky menegaskan, pihaknya terus memperkuat pengawasan di wilayah Kepulauan Riau, terutama Batam dan Bintan, yang sering dijadikan pintu masuk barang elektronik ilegal.
“Batam dan Bintan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Kami berkomitmen menjaga perbatasan dari praktik penyelundupan yang merugikan negara dan masyarakat,” tegasnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365268/original/002171700_1759153202-unnamed__21_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)