TRIBUNJAKARTA.COM – Dominasi PKS di Depok bepotensi tumbang pada Pilkada 2024 ini. Hal itu jika berkaca dari hasil hitung cepat atau quick count sementara.
Jagoan PKS, calon wali kota Imam Budi Hartono, yang dipasangkan dengan kader Golkar, Ririn Farabi Arafiq kalah dari paslon nomor 2, Supian Suri-Chandra Rahmansyah.
Berbeda dari Imam-Ririn yang hanya diusung PKS dan Golkar, Supian Chandra diusung 13 partai.
Mereka adalah Gerindra, PDIP, PKB, Demokrat, PPP, PAN, NasDem, Gelora, Perindo, Ummat, Partai Buruh dan PSI.
Quick count Pilkada Depok disiarkan oleh Voxpol Center Research and Consulting.
Sampai pukul 18.27, Rabu (27/11/2024), data quick count yang masuk sudah mencapai 95,33 persen.
Hasilnya, perolehan suara paslon nomor 1, Imam-Ririn sebanyak 47,08 persen.
Sedangkan rivalnya, Supian-Chandra memeroleh suara 52,92 persen.
Dengan angka tersebut, Supian-Chandra berpotensi menumbangkan dominasi PKS di Depok.
Seperti diketahui, sejak pemekarannya pada 1999, Depok pertama kali dipimpin oleh wali kota tak berpartai, Badrul Kamal.
Pilkada langsung pertama Depok, diadakan pada 2006.
Calon PKS, Nur Mahmudi Ismail, yang merupakan mantan menteri era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menang.
Memimpin periode pertama, 2006-2011, Nur Mahmudi sukses merebut hati warga Depok sampai terpilih pada periode keduanya sampai 2016.
Pada 2016, calon yang diusung PKS kembali menang. Dia adalah Mohammad Idris.
Dengan motor politik PKS di Depok, Idris juga memenangkan Pilkada Depok keduanya pada 2021, dan memimpin hingga saat ini.
PKS selalu mendominasi Depok di setiap PIlkada yang sudah ada.
Namun, apakah PKS benar-benar tumbang pada kontestasi politik 2024 ini?
Tentu, quick count bukanlah hasil resmi, namun bsia menjadi gambaran untuk para pemilih.
Adapun data raihan suara resmi tetap berasal dari hitung manual atau real count yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya