TRIBUNNEWS.COM – Titik terang terkait berakhirnya konflik antara Rusia dan Ukraina sepertinya mulai terlihat dalam beberapa waktu ini.
Hal ini didukung dengan pernyataan terbaru Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (19/12/2024).
Dikutip dari Reuters, Putin mengatakan bahwa ia siap untuk berkompromi dengan Presiden terpilih AS, Donald Trump, untuk mengakhiri perang di Ukraina melalui sejumlah perundingan.
Putin juga menegaskan Rusia tidak mengajukan syarat apapun untuk memulai pembicaraan dengan pihak berwenang di AS dan Ukraina untuk mengakhiri konflik yang ada.
Tak hanya dengan Trump, Putin juga mengaku siap bernegosiasi dengan siapa pun, termasuk Presiden Volodymyr Zelensky guna mengakhiri konflik yang sudah memasuki hari ke-1030 tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Putin, dalam sesi tanya jawab tahunan dengan warga Rusia di Stasiun TV Kenegaraan Rusia.
Kesiapan Rusia untuk melakukan perundingan damai dengan Ukraina tersebut disampaikan saat seorang jurnalis dari saluran berita AS menanyakan soal Trump kepadanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Trump kerap mengatakan bahwa penyelesaian konflik antara Rusia dan Ukraina adalah salah satu prioritas utamanya saat kembali menjadi Presiden AS untuk kedua kalinya pada Januari mendatang.
Menanggapi janji kampanye tersebut, sang wartawan pun bertanya kepada Putin mengenai apa yang bisa ia tawarkan kepada Trump terkait rencana tersebut.
“Kami selalu mengatakan bahwa kami siap untuk melakukan negosiasi dan berkompromi,” jawab Putin.
Putin menilai bahwa keinginan serupa juga terjadi di pihak Ukraina untuk mengakhiri konflik yang telah berlarut-larut tersebut.
“Orang-orang di Ukraina yang ingin terus berperang akan segera habis jumlahnya, jadi menurut pendapat saya, tidak akan ada lagi orang yang tersisa (di Ukraina) yang ingin terus berperang.” ungkap Putin.
Namun demikian, Putin meminta Ukraina juga harus siap dan serius berkomitmen untuk mengakhiri konflik yang ada.
Ia menilai perundingan tak akan terjadi bila Ukraina terus melakukan perlawanan dan penentangan terhadap ajakan untuk berunding.
“Kami siap, tetapi pihak lain (Ukraina) juga harus siap untuk melakukan perundingan dan kompromi.” pungkas Putin.
Keinginan Rusia untuk segera mengakhiri konflik di Ukraina ini juga dilaporkan mulai terlihat sejak bulan lalu.
Berdasarkan informasi dari narasumber Reuters di dalam Pemerintahan Rusia, Putin dilaporkan mulai terbuka untuk membahas kesepakatan gencatan senjata Ukraina dengan Trump.
Namun demikian, Putin menolak untuk membuat konsesi teritorial besar dan bersikeras agar Ukraina meninggalkan ambisinya untuk bergabung dengan NATO.
Terkait ajakan perundingan damai dengan Rusia tersebut, beberapa politisi Ukraina memberikan respons pesimis.
Beberapa politis di Ukraina menganggap draf kesepakatan dari Rusia tersebut sebagai bentuk penyerahan diri.
Selain itu, mereka juga menilai tuntutan Rusia agar Ukraina mengundurkan diri dari proses pendaftaran anggota NATO dinilai melemahkan ambisi militer dan politik pemerintahan mereka.
(Tribunnews.com/Bobby)