Puthul Jadi Lauk MBG, Serangga yang Jadi Camilan Kegemaran Warga Gunungkidul
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
Serangga musiman bernama puthul tengah menjadi perbincangan hangat di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Video warga hingga siswa sekolah yang menyantap puthul sebagai lauk makan bergizi gratis (MBG) bahkan sempat viral dan menjadi trending di media sosial.
Puthul adalah serangga bersayap yang biasanya muncul saat petang menjelang atau di awal musim hujan.
Serangga ini mudah ditemukan menempel di dedaunan, tanah, atau batang pohon. Warga pun memanfaatkannya sebagai lauk tradisional dan camilan khas musiman.
“Kemarin saya ikut mencari puthul 1 jam, sampai tersesat di kuburan,” kata Putri (25), salah satu warga Semanu, saat ditemui di Wonosari, Minggu (12/10/2025) petang.
Putri mengatakan, puthul yang ditemukan di dedaunan atau tanah sangat mudah ditangkap dan hanya membutuhkan wadah khusus dari rumah.
“Sebentar saja langsung dapat banyak, karena sekarang baru musim. Ada yang jual juga Rp 25.000 per botol air mineral tanggung,” jelasnya.
Sulis Mustika (28), warga Bendorejo, Semanu, juga mengaku berburu puthul menjadi kegiatan malam yang menyenangkan di awal musim hujan.
Puthul kemudian disimpan dalam botol air mineral yang diberi lubang kecil agar serangga tetap hidup sementara.
“Asyik mencari puthul kegiatan waktu malam, awal musim seperti ini banyak yang mencari, kalau sudah 1 mingguan mulai berkurang,” ujarnya.
“Harus jeli, kebanyakan kalau di sini di… apa ya, namanya tali kacu, kemudian daun pisang, pohon jambu, dan lainnya,” tambah Sulis.
Setelah dikumpulkan, puthul harus dibersihkan dari sayapnya, dicuci bersih, lalu direbus sebelum dimasak.
Olahannya bisa disesuaikan dengan selera, mulai dari bumbu bacem (manis) hingga bawang putih dan garam sederhana.
“Digorengnya harus api sedang, jangan terlalu gede. Biasanya untuk lauk dan camilan. Tapi untuk yang tidak kuat ya biduran, mirip makan belalang gitu,” jelas Sulis.
Bagi warga Gunungkidul, puthul bukanlah hal baru. Bahkan, sudah menjadi bagian dari tradisi kuliner turun-temurun.
“Sudah lama, warga di sini mengonsumsi puthul untuk lauk,” kata Samini (56), warga setempat.
Popularitas puthul semakin naik usai beredarnya video dari akun TikTok bernama @titikvunny yang memperlihatkan seorang siswa sedang menikmati puthul saat program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah.
Video berdurasi 1 menit 6 detik itu telah ditonton lebih dari 900 ribu kali dan disukai oleh 19.500 pengguna, memicu beragam komentar netizen yang penasaran hingga tertarik mencoba puthul.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Puthul Jadi Lauk MBG, Serangga yang Jadi Camilan Kegemaran Warga Gunungkidul Regional 13 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/13/68ec371c0befd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)