TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta agar investor tidak ragu menanamkan modal di sektor hidrogen RI.
Sebab, menurut Bahlil, Indonesia memiliki sumber bahan baku produksi hidrogen yang melimpah, yaitu batu bara, gas, dan air.
Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara keenam dengan batu bata cadangan terbesar di dunia.
“Jadi bagi teman-teman investor, apa yang teman-teman harus lakukan? Tidak perlu ragu. Kami nomor enam di dunia,” kata Bahlil dalam acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 di Jakarta International Convention Center, Selasa (15/4/2025).
Berikutnya, kata Bahlil, Indonesia memiliki jumlah gas yang cukup besar. Dia bilang, dalam 10 tahun ke depan, produksi gas RI akan naik dua kali lipat dibandingkan dengan sekarang.
Berdasarkan paparan Bahlil, produksi gas alam Indonesia diproyeksikan bertambah hampir 2 kali lipat dari 5,996 BBTUD pada 2025 menjadi 10,536 BBTUD pada 2034.
Selain itu, ia kini tengah mendorong sumur-sumur gas baru dan akan lebih diprioritaskan kepada market dalam negeri serta hilirisasi, termasuk hidrogen.
Terkahir, ia mengatakan Indonesia memiliki air yang cukup karena RI merupakan negara kepulauan.
“Menurut saya, tidak banyak negara di dunia yang Allah berikan karunia seperti Indonesia. Kita punya gas, batu bara, air. Hidrogen ini energi hijau,” ujar Bahlil.