Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING – Banjir rob menerjang sejumlah wilayah di pesisir Jakarta seiring dengan fenomena supermoon pertengahan November 2024.
Salah satu wilayah yang terdampak cukup parah ada di pesisir Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Tak cuma permukiman, pantai wisata gratis Marunda juga terdampak langsung fenomena air pasang laut ini.
Pantauan di lokasi, pada Rabu (20/11/2024) siang banjir rob merendam pantai wisata Marunda dan menggenangi lebih dari 20 warung di sepanjang bibir pantai.
Air laut terus naik ke area pantai sejak Rabu pagi dan pada siang hari ini ketinggiannya sudah mencapai lebih dari 30 sentimeter.
Meski warung-warung mereka terendam banjir, para pedagang masih membuka dagangan mereka, berharap tetap ada pengunjung yang datang di tengah fenomena rob ini.
Salah seorang pemilik warung di pantai wisata Marunda, Rasti (33) mengungkapkan, fenomena alam banjir rob ini sudah dirasakan warga dan pedagang di lokasi setidaknya satu pekan belakangan.
“Banjir rob dari hari Kamis (14/11/2024) minggu lalu, paling parahnya itu hari Senin (18/11/2024) sampai sekarang. Sudah satu minggu lah,” kata Rasti kepada TribunJakarta.com.
Rasti menjelaskan, banjir rob paling parah terjadi pada Senin (18/11/2024) lalu, di mana saat itu ketinggian air melebihi 50 sentimeter.
Saat itu, air laut bahkan menutupi tempat duduk di warung Rasti.
Menurutnya, selama sepekan terakhir, air laut biasanya mulai naik pagi hari sekitar pukul 7.00 WIB.
Kemudian, setelah merendam area pantai berjam-jam, air laut akan kembali surut di sore hari.
“Biasanya naik dari jam setengah 7 pagi sampe jam 1 sampai jam 2 siang, surutnya sore jam 3 an. Kalo hari ini mulai naik jam 8 pagi, naiknya bertahap,” ucapnya.
Rasti menambahkan, akibat fenomena air pasang laut ini, geliat wisata di pantai Marunda melemah selama seminggu terakhir.
Pantai wisata Marunda yang biasanya ramai dikunjungi baik di hari-hari biasa maupun akhir pekan disebut sepi pengunjung sepekan belakangan.
“Dampaknya pengunjung kurang rame, pengunjung nggak ada yang mau turun orang banjir. Biasanya mah setiap hari ada aja pengunjungnya, biasanya yang ramai sore. Paginya terapi,” ucapnya.