Puluhan Siswa SD di Bombana Sultra Muntah Usai Konsumsi MBG, Apa Penyebabnya? Regional 24 April 2025

Puluhan Siswa SD di Bombana Sultra Muntah Usai Konsumsi MBG, Apa Penyebabnya?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 April 2025

Puluhan Siswa SD di Bombana Sultra Muntah Usai Konsumsi MBG, Apa Penyebabnya?
Tim Redaksi
KENDARI, KOMPAS.com – 
Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 33 Kasipute, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami muntah-muntah usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (
MBG
), Rabu (23/4/ 2025) pagi.
Peristiwa ini terekam dalam video berdurasi 1 menit 14 detik dan viral di media sosial.
Sejumlah siswa awalnya mengalami sakit perut, kemudian langit-langit mulut gatal, hingga berujung muntah.
Salah seorang guru SDN 33 Kasipute, Astin, membenarkan kejadian itu.
Dia mengatakan, kebanyakan siswa yang mengalami muntah-muntah itu adalah anak kelas 1, 2, dan 3.
Belum ada penjelasan pasti penyebab muntah massal itu.
Namun sejumlah guru mengatakan, puluhan siswa muntah usai mengonsumi menu MBG.
Para guru menduga, para siswa keracunan lauk ayam yang ada di dalam menu MBG kemarin. 
“Aromanya (ayam) busuk, tercium dan sangat menyengat,” ungkapnya.
Para murid tak hanya muntah di sekolah. Beberapa orangtua murid ada yang menelepon sekolah dan menyampaikan anak mereka muntah setelah pulang sekolah.
“Mengetahui hal itu, kami langsung melarang bagi siswa kelas 4, 5 dan 6. Cukup pada pengantaran pertama yang diperuntukan kelas 1, 2 dan 3,” tambahnya.
Menu MBG pada Rabu kemarin adalah nasi, ayam tepung, sop sawi putih dan wortel, tahu goreng, dan pisang.
Astin mengatakan, kemarin adalah hari ketiga pemberian MBG di SDN 33 Kasipute.
MBG diantar dua kali setiap hari dari dapur MBG.
Pengantaran pertama dimulai pukul 7.30 wita untuk murid kelas 1, 2 dan 3. Sementara pengantaran kedua sekitar pukul 9.30 wita untuk kelas 4, 5 dan kelas 6.
Sementara itu, salah seorang guru SDN 27 Doule Kecamatan Kasipute, Kabupaten Bombana yang juga menerima program MBG mengaku ada laporan dari orangtua siswa bahwa anak mereka juga sempat sakit perut, namun tidak sampai muntah.
“Ibu kepala sekolah tadi sempat buka makanannya dan tercium bau busuk dari menu ayam goreng tepung. Dan saya kasih tahu anak-anak jangan dimakan kalau memang ada rasa busuk. Ada anak yang tidak makan ayam karena ada bau busuk, jadi saya bilang jangan makan nak,” tuturnya kepada kompas.com.
Akhirnya, para siswa yang duduk di kelas 1,2 dan kelas 3 tidak jadi mengonsumsi ayam goreng tepung. Begitu juga dengan siswa kelas 4,5 dan 6.
Ia menyampaikan bahwa pemberian makanan bergizi gratis ini sudah berlangsung selama tiga hari yang dimulai dari hari Senin. Dua hari sebelumnya menu makanan tidak bermasalah.
“Hari pertama lauknya ayam goreng kecap, sayur dan nasi. Hari kedua lauknya telur dadar, sayur, nasi. Hari ketiga lauknya ayam goreng tepung, tahu goreng, sayur dan ayamnya bau busuk sampai anak-anak muntah-muntah,” tukasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.