Puluhan Korban Penipuan Vespa di Bekasi, Ada yang dari Bogor hingga Riau Megapolitan 30 Juli 2025

Puluhan Korban Penipuan Vespa di Bekasi, Ada yang dari Bogor hingga Riau
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Juli 2025

Puluhan Korban Penipuan Vespa di Bekasi, Ada yang dari Bogor hingga Riau
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Sebanyak 63 orang diduga tertipu jual beli Vespa oleh seorang pemilik bengkel ternama berinisial AWP di Jalan Cipendawa, Rawalumbu, Kota
Bekasi
.
Korban berasal dari berbagai daerah di Tanah Air dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar.
“Korbannya ada dari Jakarta, Bogor, Palembang, Riau, Karawang, Cikarang, Subang, Wonosobo, dengan kerugian Rp 1,5 miliar,” ujar salah satu korban, Andree Noviar Pradana (32), kepada
Kompas.com,
Rabu (30/7/2025).
Andree mengaku turut menjadi
korban penipuan
saat pelaku menawarkannya bisnis jual beli Vespa dengan pihak ketiga senilai puluhan juta pada Januari 2025.
Tawaran tersebut membuat Andree kaget karena pelaku memiliki relasi luas di kalangan komunitas Vespa, tetapi justru memilih dirinya sebagai rekan dalam jual beli unit Vespa.
Karena hal ini, akhirnya korban kepincut. Ia kemudian mengirim uang sebesar Rp 25,5 juta ke nomor rekening pelaku.
Namun, setelah uang diserahkan, korban tak kunjung mendapatkan kepastian mengenai unit Vespa tersebut. Andree lantas berupaya mencari keberadaan pelaku.
Andree kemudian kehilangan jejak setelah pelaku diduga kabur ke Jawa Tengah. Andree semakin kesulitan mencari persembunyian pelaku setelah bengkel Vespa miliknya tiba-tiba tutup mendadak pada Maret 2025.
Kondisi ini membuat Andree curiga. Akhirnya, ia mencari informasi mengenai sosok pelaku ke sesama komunitas Vespa.
Dari pendalaman ini terungkap fakta bahwa pelaku juga menipu puluhan orang lainnya dengan berbagai modus.
Modus tersebut mulai dari jual beli Vespa, servis, restorasi, hingga jual beli spare part atau aksesori Vespa. Bahkan, beberapa unit Vespa milik konsumen diduga dijual pelaku.
“Jadi modusnya itu, ada jual beli, servis, restorasi, sama investasi spare part,” tutur warga Jatibening, Pondok Gede itu.
Setelah berbulan-bulan mencari keberadaan pelaku, Andree akhirnya mendapatkan alamat persembunyiannya di kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Andree lantas menemui pelaku pada 29 Juni 2025. Dalam pertemuan ini, pelaku berdalih belum bisa mengembalikan uang lantaran tengah menghadapi permasalahan ekonomi.
Pelaku juga disebut mengakui kesalahannya yang membuat puluhan korban menelan kerugian miliaran rupiah.
“Dia mengaku salah, bahkan dia ngaku siap dipenjara,” ucap Andree.
Tak puas dengan jawaban tersebut, ia pun mempertanyakan bentuk pertanggungjawaban pelaku.
Saat itu, menurut Andree, pelaku mengaku hendak menjual ruko bengkel berlantai dua miliknya senilai Rp 1,7 miliar.
Setelah ditelusuri, ternyata sertifikat hak milik (SHM) bengkelnya telah dijaminkan ke sebuah bank senilai Rp 1,2 miliar.
Merasa penjualan ruko tak bisa menutupi seluruh kerugian, Andree dan belasan korban lainnya akhirnya melaporkan pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota pada 17 Juli.
Laporan tersebut teregistrasi bernomor: LP/B/1.722/VII/2025/SPKT.SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.
“Kami berharap laporan diproses dan pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya,” imbuh dia.
Kompas.com
telah mengonfirmasi terkait laporan korban ke Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, namun hingga kini belum direspons.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.