TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di 21 daerah di Jateng.
Wilayah-wilayah tersebut diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Menurut Prakirawan BMKG, Arif N, pada Rabu (2/4) cuaca cenderung berawan, namun memasuki siang hingga awal malam, hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di beberapa daerah.
“Waspadai ancaman bencana hidrometeorologi, terutama bagi warga dan pemudik yang melintas atau beraktivitas di daerah rawan bencana,” terang Arif, Rabu (2/4/2025).
Berdasarkan data citra satelit, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah pegunungan dan dataran tinggi seperti Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Temanggung, dan Magelang.
Selain itu, beberapa daerah di jalur Pantura bagian tengah yang berisiko terdampak antara lain Kudus, Ungaran, Batang, Kajen, Pekalongan, serta Ambarawa.
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga diprediksi mengguyur wilayah lainnya, seperti Cilacap, Kebumen, Purworejo, Sukoharjo, Wonogiri, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Pemalang, Brebes, Surakarta, Semarang, dan Tegal.
BMKG mencatat angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 10-30 kilometer per jam.
Suhu udara diperkirakan berkisar antara 19-32 derajat Celsius dengan kelembaban udara 65-95 persen.
Untuk kondisi perairan, ketinggian gelombang di perairan utara Jawa Tengah diprediksi mencapai 0,2-1,25 meter, sedangkan di perairan selatan mencapai 1,25-2,5 meter.
“Sementara ini kondisi masih aman terhadap potensi air laut pasang atau rob,” jelasnya.
BMKG juga mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem serta terus memperbarui informasi dari sumber resmi guna mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi. (*)