Pulau Raas, Rumah dan Mitos Sang Kucing Busok yang Terancam Punah Surabaya 12 Juli 2025

Pulau Raas, Rumah dan Mitos Sang Kucing Busok yang Terancam Punah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        12 Juli 2025

Pulau Raas, Rumah dan Mitos Sang Kucing Busok yang Terancam Punah
Tim Redaksi
SUMENEP, KOMPAS.com

Kucing busok
adalah
kucing endemik
yang berasal dari Kecamatan
Pulau Raas
, Kabupaten
Sumenep
, Jawa Timur.
Warga percaya, kucing ini bukan sekadar hewan biasa, tetapi bagian dari identitas dan sejarah panjang Pulau Raas.
Zainul Mujib, tokoh masyarakat dan aktivis pelestari
kucing busok
mengatakan, kucing busok mempunyai ciri fisik yang berbeda dari kucing pada umumnya.
Di antaranya, kaki depan kucing busok yang sedikit lebih pendek dari kaki belakang, sehingga posturnya tampak menanjak saat berjalan.
“Bentuk wajahnya segitiga, bukan bulat atau oval seperti kucing biasa, sorot matanya tajam,” kata Zainul Mujib di Sumenep kepada
Kompas.com
, Sabtu (12/7/2025).
Zainul Mujib menambahkan, tubuh kucing busok ramping dan berotot, dengan gerakan yang lincah dan bentuk tubuh yang mirip leopard.
“Tapi tak semua kucing berbulu abu-abu disebut kucing busok, kucing busok mempunyai karakteristik fisik yang khas,” tambah dia.
Hampir semua desa di Pulau Raas memiliki kucing busok, namun populasinya paling banyak ditemukan di Desa Ketupat.
Ada banyak mitos tentang kucing busok, salah satunya tentang kucing bertanduk di Desa Ketupat.
Warga percaya kucing itu pernah terlihat di dekat sumur tua yang masih ada sampai sekarang.
“Katanya, di situ terdengar suara gamelan setiap malam Jumat, meski tak ada satu pun orang yang memainkannya,” ungkap dia.
Mitos lain menyebutkan, perjaka atau orang yang belum menikah dilarang membawa kucing busok keluar pulau karena kapal bisa tenggelam.
“Meski belum terbukti secara ilmiah, cerita ini terus hidup dari mulut ke mulut di Pulau Raas,” jelas dia.
Pada masa lalu, terang Zainul Mujib, kucing busok kerap dijadikan hadiah untuk para pejabat yang berkunjung ke Pulau Raas.
Hadiah itu sebagai simbol penghormatan dari warga.
Sementara itu, Camat Raas, Subiyakto menyebut, hingga kini belum ada penangkaran khusus untuk kucing busok, sehingga mereka hidup secara liar.
Karena belum ada perlindungan resmi, populasi kucing busok terus menurun dan saat ini hanya tersisa sekitar 200-500 ekor ras murni, dan terancam punah.
“Kalau penangkaran belum ada, ancaman kepunahan tentu saja ada jika tidak dilindungi dengan baik dan berkesinambungan,” tutur dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.