Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Puasa Asyura: Niat, Keutamaan, dan Panduan Lengkap

Puasa Asyura: Niat, Keutamaan, dan Panduan Lengkap

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, niat puasa Asyura dilafadzkan dengan beberapa pilihan kalimat. Perbedaannya terletak pada penekanan pada waktu pelaksanaan puasa, apakah untuk esok hari atau langsung pada hari tersebut. Keduanya sama-sama sah dan diterima di sisi Allah SWT. Yang perlu diingat adalah keikhlasan dalam menjalankan ibadah ini.

Bagi yang ingin menambah pahala, beberapa orang juga melaksanakan puasa Tasu’a, yaitu puasa pada tanggal 9 Muharram. Niat puasa Tasu’a hampir sama dengan niat puasa Asyura, hanya mengganti kata ‘Asyura’ dengan ‘Tasu’a’. Dengan demikian, niat puasa Tasu’a dapat dilafadzkan sebagai berikut:

“Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil tasu’â lillâhi ta’âlâ” atau “Nawaitu shauma tasu’a sunnatan lillahi ta’ala”.

Baik puasa Asyura maupun Tasu’a, keduanya merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan. Pelaksanaan keduanya diharapkan dapat meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kita kepada Allah SWT.

Merangkum Semua Peristiwa