provinsi: Sumatera Utara

  • Hakim Damanik Dapat Pujian dari Ketua PN Surabaya Dadi Rachmadi

    Hakim Damanik Dapat Pujian dari Ketua PN Surabaya Dadi Rachmadi

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Dadi Rachmadi memastikan bahwa majelis hakim yang menyidangkan Ronald Tannur bukanlah hakim sembarangan.

    Dadi justru memuji dan menunjukkan prestasi 2 dari 3 hakim yang menyidangkan. Di antaranya Erintuah Damanik dan Heru Hanindyo.

    Dadi menyebut bahwa majelis hakim ini adalah majelis khusus, bukan majelis yang apa adanya. Mereka diambil dari lintas majelis.

    Erintuah Damanik misalnya, Dadi menyebut bahwa dia bukan hakim sembarangan. Hakim Damanik pernah menjatuhkan hukuman mati terhadap istri hakim yang membunuh dan selingkuh di Medan, yang kebetulan yang dibunuh itu liting Dadi.

    “Lalu, Heru itu hakim yang punya ilmu scintific afident dan dia paham tentang CCTV dan sebaginya, makannya dia ditunjuk oleh Ketua PN Surabaya yang lama,” tuturnya.

    Sesuai kode etik hakim, lanjut Dadi, ia dilarang keras komentari dengan putusan. “Jangankan ketua, sesama hakim pun dilarang mengomentari, yang bisa adalah hakim kasasi. Kalau jaksa menyatakan kasasi maka putusan ini tidak berlaku lagi, tinggal penilaian hakim di sana,” tutupnya. [uci/but]

  • Hakim Damanik Dapat Pujian dari Ketua PN Surabaya Dadi Rachmadi

    Ketua PN Mengaku Tahu Ronald Tannur Bakal Bebas

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Dadi Rachmadi mengatakan dirinya mengetahui majelis hakim yang diketuai Erintuah Damanik bakal memvonis bebas Ronald Tannur.

    Hal itu diungkapkan Dadi Rachmadi saat menemui perwakilan sejumlah perwakilan massa aksi unjuk rasa. Ia mengakui telah mengetahui putusan bebas itu sebelum vonis bebas dijatuhkan.

    “Sebelum putusan, tiga orang hakim ini menemui dirinya. Jadi setiap hakim yang menyidangkan perkara ketika mau putusan pasti menghadap ke saya (ketua). Dan saya tanya terhadap putusan yang akan dibacakan. Saya tanya, apakah putusan sudah quorum atau ada yang disenting? Nah untuk perkara ini (Ronald Tannur) majelis hakim sudah quorum. Karena sudah quorum, maka saya persilahkan untuk dibacakan,” ujar Dadi, Selasa (30/7/2024).

    Dadi menegaskan pihaknya tidak bisa merubah putusan hakim. Begitu juga untuk mengintervensi dan mengomentarinya sekalipun.

    “Iya, saya tahu (putusan bebas), saya sepakat karena itu juga sudah dimusyawarahkan hakim,” imbuhnya.

    Ketika disinggung perwakilan peserta aksi yang menyatakan Dadi sepakat mementahkan alat bukti hingga keterangan saksi dari polisi dan jaksa, Dadi membantahnya. Namun, ia mengaku percaya dengan putusan yang dilakukan oleh majelis hakim.

    “Saya tidak pernah mengatakan itu (mementahkan alat bukti dan keterangan dari polisi-jaksa) pokoknya saya percaya dengan majelis atas putusan itu,” ujarnya.

    Ketika ditanya mengapa memilih ketiga hakim tersebut, Dadi menuturkan dirinya masih belum menjabat. Ia mengaku kala itu penunjukan majelis dilakukan oleh Ketua PN Surabaya sebelumnya.

    “Saya baru 3 bulan di sini, ketua PN Surabaya sebelumnya yang menunjuk 3 majelis hakim ini,” jelasnya.

    Lantas, Dadi justru memuji dan menunjukkan prestasi 2 dari 3 hakim yang menyidangkan. Di antaranya Erintuah Damanik dan Heru Hanindyo.

    Dadik menilai, Damanik bukan hakim sembarangan. Sementara, hal tersebut justru dimentahkan peserta aksi bahwa tidak ada sebuah keberhasilan bilamana aparat penegak hukum dapat merampungkan tugas dan tanggungjawabnya.

    Dadi menyebut bahwa majelis hakim ini adalah majelis khusus, bukan majelis yang apa adanya, tapi diambil dari lintas majelis. Erintuah Damanik misalnya, Dadi menyebut bahwa Erintuah bukan hakim sembarangan, dia pernah menjatuhkan hukuman mati terhadap istri hakim yang membunuh san selingkuh di medan, yang kebetulan yang dibunuh itu liting Dadi.

    “ Lalu, Heru itu hakim yang punya ilmu scintific afident dan dia paham tentang CCTV dan sebaginya, makannya dia ditunjuk oleh Ketua PN Surabaya yang lama,” tuturnya.

    Sesuai kode etik hakim, lanjut Dadi, ia dilarang keras komentari dengan putusan. “Jangankan ketua, sesama hakim pun dilarang mengomentari, yang bisa adalah hakim kasasi. Kalau jaksa menyatakan kasasi maka putusan ini tidak berlaku lagi, tinggal penilaian hakim di sana,” tutupnya. [uci/but]

  • Hakim Erintuah Damanik yang Bebaskan Ronald Tannur Jejak Mengejutkan, Pernah Jatuhi Hukum Mati

    Hakim Erintuah Damanik yang Bebaskan Ronald Tannur Jejak Mengejutkan, Pernah Jatuhi Hukum Mati

    Surabaya (beritajatim.com) – Hakim ketua Erintuah Damanik yang membebaskan Ronald Tannur Terdakwa kasus pembunuhan terhadap kekasihnya Dini Sera Afrianti ternyata pernah memvonis mati terdakwa Zuraida Hanum. Terdakwa kasus pembunuhan hakim Jamaluddin di PN Medan pada 2019 silam.

    Erintuah Damanik juga pernah menolak Praperadilan yang diajukan empat tersangka kasus suap mantan Gubernur Sumut Gatot Pudjo Nugroho. Sidang itu digelar di PN Medan.

    Erintuah Damanik lahir pada 24 Juli 1961. Ia adalah seorang hakim yang ditempatkan di PN Surabaya.

    Dilansir dari situs PN Surabaya, Erintuah Damanik merupakan hakim Kelas 1A Khusus. Ia memiliki pangkat golongan Pembina Utama Madya.
    Pria berusia 63 tahun itu merupakan lulusan Universitas Tanjungpura. Ia mengambil studi Magister Hukum.

    Erintuah Damanik pernah menjabat Humas Pengadilan Negeri Medan pada tahun 2019. Setahun kemudian, pada tahun 2020, Erintuah Damanik dipindah ke Surabaya. [uci/ian]

  • Matahari Lepaskan Semburan Terkuat, Picu Pemadaman Radio di Australia hingga Jepang

    Matahari Lepaskan Semburan Terkuat, Picu Pemadaman Radio di Australia hingga Jepang

    Jakarta

    Saat para peneliti mulai berpikir Matahari agak tenang akhir-akhir ini, ia beraksi tiba-tiba dengan semburan kelas X yang eksplosif, kelas semburan Matahari yang terkuat.

    Suar dari bintik Matahari AR3738 terjadi Sabtu (13/7) pukul 10.34 malam EDT (atau Minggu 14/7 09.34 pagi WIB) dan Solar Dynamics Observatory milik NASA menangkap pemandangan dinamis tersebut dari luar angkasa.

    Sayangnya bagi para pemburu aurora, suar berumur pendek ini tidak menghasilkan lontaran massa koronal (cornal mass ejection/CME), yakni lontaran plasma dan medan magnet dalam jumlah besar dari Matahari.

    Ahli fisika surya Keith Strong telah mengawasi tanda-tanda CME dari letusan baru-baru ini, tetapi menurut postingannya baru-baru ini di X/Twitter, “Tidak mungkin ada aktivitas geomagnetik akibat aktivitas Matahari yang tinggi.”

    [Gambas:Twitter]

    Namun, flare tersebut menyebabkan pemadaman sinyal radio gelombang pendek di seluruh Australia, Asia Tenggara, dan Jepang tak lama setelah letusan. Pemadaman ini umum terjadi setelah flare Matahari yang kuat karena semburan sinar-X yang intens dan radiasi ultraviolet ekstrem yang dipancarkan selama peristiwa ini.

    Radiasi dari semburan Matahari bergerak ke Bumi dengan kecepatan cahaya dan mengionisasi (mengisi daya listrik) atmosfer bagian atas saat tiba. Ionisasi ini menciptakan lingkungan yang lebih padat agar sinyal radio gelombang pendek frekuensi tinggi dapat melewatinya, untuk memfasilitasi komunikasi jarak jauh.

    Pemadaman sinyal radio gelombang pendek di Asia Tenggara, Australia, dan Jepang. Foto: NOAA/SWPC

    Saat gelombang radio berinteraksi dengan elektron dalam lapisan terionisasi, gelombang tersebut kehilangan energi karena meningkatnya tabrakan, yang dapat menurunkan atau menyerap sinyal radio sepenuhnya.

    Pemadaman radio akibat jilatan api Matahari dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.

    (rns/afr)

  • Luhut Ngaku Takjub dengan Perkembangan Food Estate di Sumut

    Luhut Ngaku Takjub dengan Perkembangan Food Estate di Sumut

    Jakarta

    Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar meninjau perkembangan Food Estate Humbang Hasundutan di Suamtera Utara (Sumut). Lokasi tersebut juga merupakan bagian dari Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH).

    Luhut mengaku takjub melihat perkembangan yang terjadi di sana. Salah satunya rencana rekayasa bibit menggunakan teknologi genomic/rekayasa genetika yang diterapkan pada bibit tanaman di TSTH nantinya.

    “Saya cukup takjub ketika digambarkan apa yang akan mereka lakukan ke depannya untuk merekayasa bibit menggunakan teknologi genomic/rekayasa genetika,” kata Luhut, dalam unggahan video pada akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (16/7/2024).

    Pengembangan rekayasa genetic ini merupakan buah kerja sama dengan Beijing Genomic Institute asal China, serta institusi dalam negeri seperti Institut Pertanin Bogor (IPB) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Lewat Langkah ini, harapannya bisa lahir bibit-bibit berkualitas.

    “Kemarin saya ditunjukkan ada kentang yang mereka pengin bibitnya dibikin uniform, kemudian yield-nya lebih bagus. Begitu pula cabai, bawang, nanti akan dibuat cabe, bawang tiap 2 minggu ada yang dipanen. Dengan demikian petani akan menikmati nilai tambah yang lebih bagus,” ujar dia.

    “Kemudian bibitnya karena dapat bibit ungggul itu akan membuat lebih baik lagi. Sehingga kerja sama dengan beberapa universitas yang kita rancang dengan Kemendikbud (dengan beberapa universitas) akan ada kita genome dari daerah-daerah juga. Mulai hasilnya akan kita lihat bulan Mei tahun depan,” sambungnya.

    Menurut Luhut banyak hal-hal di sektor pertanian yang ternyata belum digarap secara profesional. Padahal, potensi pengembangannya sangat besar di Indonesia. Menurutnya, asalkan focus dan tekun, ini bisa menjadi hal luar biasa.

    “Asal kita fokus saja dan kita tekuni. Jadi jangan merasa pertanian itu kelas dua, tidak, pertanian itu menurut saya luar biasa dan harus kita tekuni,” ujarnya.

    Lebih lanjut ia pun bercerita, pengembangan Food Estate dan research center di sana telah dilakukan selama 3 tahun. Beberapa komoditas yang dikembangkan antara lain bawang bombay, cabai dan kentang.

    “Sekarang saya senang sekali karena Presiden nanti akan panen di food estate. Lebih 3 tahun kita kerjakan, itu nanti ada kentang, bawang putih, juga cabai. Ini nanti produk yang akan keluar dari sana,” kata dia.

    Sudah Moncer

    Luhut berpandangan, saat ini kondisi Tapanuli jauh berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Menurutnya, dulu masyarakat Tapanuli masuk ke dalam salah satu golongan petani miskin. Berkat hadirnya foodestate, kondisinya berubah.

    “Dulu Tapanuli ini, Batak ini, adalah peta kemiskinan. Sekarang kelihatan sekali sangat berkembang dengan baik. Saya senang sekali kelihatan progres setelah 3 tahun dikerjakan,” ujarnya.

    Menurutnya, salah satu yang membuat masyarakat senang ialah karena sekarang mereka sudah memiliki lahan garapan. Ditambah lagi, mereka juga mendapat dukungan pendampingan dari Institut Teknologi Del.

    “Memang harus ada pendampingan dan pendampingan itu kita lakukan. Dan anak-anak dari Institute Teknologi Del itu ya kerja di sana, membantu mereka,” kata dia.

    Di samping itu, Luhut juga bilang kalau pada awalnya banyak konflik di tengah masyarakat tani terkait kepemilikan lahan. Namun saat ini, keadaan membaik berkat kehadiran program 2 hektare per Kartu Keluarga (KK).

    “Awal-awal banyak masyarakat yang bercerita ini milik si ini, si itu. Padahal milik rakyat yang diberikan presiden tiap KK 2 hektare. Itu lah yang mereka tata sehingga hidup mereka jadi lebih baik,” pungkasnya.

    (shc/hns)

  • LBH Medan dan KKJ Sumut Desak Mabes TNI Ikut Selidiki Tewasnya Wartawan Karo

    LBH Medan dan KKJ Sumut Desak Mabes TNI Ikut Selidiki Tewasnya Wartawan Karo

    Medan (beritajatim.com) –  LBH Medan dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumut mengecam pembakaran rumah jurnalis Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu (RSP), di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/7/2024) lalu. Kebakaran itu menewaskan RSP dan tiga anggota keluarganya.

    Direktur LBH Medan Irvan Saputra SH MH menjelaskan dari tim KKJ-LBH Medan bersama Eva Pasaribu anak RSP hari ini melaporkan adanya tindak pidana pembunuhan berencana terkait dengan matinya Rico Sempurna Pasaribu (40), Efprida Br Ginting (48), Sudiinveseti Pasaribu (12) dan cucunya Lowi Situngkir (3).

    “Kami mendesak kepolisian dan pihak terkait untuk menuntaskan kasus pembakaran ini,” kata Irvan Saputra, Selasa, 9 Juli 2024.

    LBH Medan mengecam pembakaran rumah jurnalis Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/7/2024) lalu. Kebakaran itu menewaskan RSP dan tiga anggota keluarganya.

    Anak korban Eva meyakini, kebakaran itu tidak wajar. Anak Korban melaporkan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana sebagaimana yang diatur Pasal 340 KUH Pidana Juncto 187 KUH Pidana.

    Dugaan pembunuhan berencana ini bukan tanpa alasan. Dalam investigasinya, KKJ menemukan rentetan fakta sebelum Kebakaran itu terjadi.

    Kronologi Kejadian

    Pada tanggal 22 Juni 2024, Rico Sempurna Pasaribu memberitakan terkait perjudian yang ada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumut.

    Berita berjudul “Lokasi Perjudian di Jalan Kapten Bom Ginting Ternyata Milik Oknum TNI Berpangkat Koptu Anggota Batalyon 125 Simbisa” diunggah ke laman Tribrata.

    Dalam artikelnya, RSP menyinggung nama prajurit TNI berinisial HB. Setelah menerbitkan artikel itu, RSP tidak pulang ke rumahnya. RSP diduga mengamankan diri bersama beberapa rekannya, karena mendapatkan ancaman.

    HB juga sempat menghubungi Pimpinan Tribrata TV diduga untuk meminta supaya pemberitaan soal perjudian itu dihapuskan (takedown). Namun tidak ada kesepakatan untuk menghapus pemberitaan itu.

    Pada 23 Juni 2024, RSP bersama beberapa rekannya sempat menemui HB diduga hendak meminta uang kepada HB. Namun, RSP tidak mendapatkan uang itu;

    Pada 24 Juni 2024, RSP sempat bilang kepada temannya hendak mengamankan diri bersama keluarganya ke Polda Sumut. Lantaran dia merasa tidak aman;

    Pada 26 Juni 2024, RSP sempat menulis pemberitaan soal unjuk rasa menuntut Kapolres Karo dicopot karena maraknya perjudian, prostiitusi dan narkoba. Dia kemudian menulis di laman facebooknya.

    Isinya menyinggung soal dugaan perjudian yang diduga didalangi oknum prajurit TNI.

    Pimpinan Tribrata TV sempat menanyakan kondisi RSP. Saat itu RSP menyebut kondisinya dalam kondisi aman. Dalam rentetan itu, korban pun mendapat pesan dari ketua Ormas bahwa mereka sedang diikuti. Di dalam pesan itu, RSP dipesankan agar tidak pulang ke rumah.

    RSP kemudian diantarkan oleh rekannya, A, pada Rabu (26/7/2024) sekitar pukul 23.35 WIB. Rumah RSP kemudian terbakar pada Kamis (27/6/2024) sekitar pukul 03.30 WIB. RSP dan tiga anggota keluarganya ditemukan hangus di dalam satu kamar.

    Selanjutnya dalam keterangannya LBH Medan dan KKJ Sumut meminta untuk:
    1. Mendesak Pihak Kepolisian mengusut tuntas kasus pembakaran rumah jurnalis Tribrata TV di kabupaten Karo.
    2. Mendesak polisi menangkap pelaku serta otak dibalik pembakaran ini harus ditangkap dan diadili sampai ke pengadilan untuk mengungkap motif aksi pembakaran rumah jurnalis Tribrata TV.
    3. Mendesak Mabes TNI turut menyelidiki kasus pembakaran tersebut. Mengingat ada terduga anggotanya yang disebut-sebut dalam pemberitaan perjudian yang ditulis RSP
    4. Tindakan RSP yang diduga meminta jatah atau tips hasil perjudian bukanlah bagian dari kegiatan jurnalistik yang dilindungi oleh UU Pers, bahkan sebaliknya tindakan tersebut adalah pelanggaran kode etik jurnalistik. Meskipun demikian, sanksi atas pelanggaran tersebut harus diputuskan melalui mekanisme di Dewan Pers.
    5. Mendorong para jurnalis untuk menaati kode etik jurnalistik dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan jurnalistik.
    6. Mengimbau kepada masyarakat yang merasa dirugikan akibat dari pemberitaan, untuk menggunakan mekanisme UU Pers yaitu Hak Jawab atau Sengketa Pers di Dewan Pers.

    Komite beranggotakan organisasi dan komunitas pers serta organisasi masyarakat sipil. Organisasi dan komunitas pers yang tergabung di dalam KKJ Sumut antara lain; Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Medan, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Kota Medan, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumut dan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumut.

    Dari organisasi masyarakat sipil KKJ beranggotakan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dan Komisi untuk Orang Hilang, Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara dan Perhimpunan Bantuan Hukum & Advokasi Rakyat Sumatera Utara (BAKUMSU).

    Penangkapan Anggota Ormas Eksekutor Pembakaran

    Kapolda Sumatera Utara, Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI Mochammad Hasan dalam konferensi pers di Mapolres Karo, Senin (8/7/2024) mengungkap dua orang eksekutor pembakaran rumah wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu di Jalan Nabung Surbakti, Kel. Padang Mas, Kec. Kabanjahe, Kab. Karo pada 27 Juni 2024 lalu.

    Kedua eksekutor tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan identitasnya dirahasiakan demi kepentingan penyelidikan. Penangkapan ini merupakan hasil kerja sama tim gabungan Polda Sumut dan Polres Tanah Karo.

    Sebelumnya, pihak kepolisian telah menangkap 4 orang terkait kasus ini, yaitu Bebas Ginting, Yunus Syahputra Tarigan (Selawang), Rudi Apri Sembiring, dan Pedoman (Domanta). Namun, Pedoman dibebaskan karena tidak hadir saat perencanaan dan tertidur saat eksekusi.

    Berdasarkan keterangan, Bebas Ginting, mantan Ketua DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kab. Karo, diduga sebagai otak di balik pembakaran ini atas perintah bos besar judi.

    Bebas Ginting menyusun rencana tersebut di markasnya di Gang Pendidikan Kabanjahe yang dikenal sebagai “Sapo Boelang”. Dua eksekutor, Yunus Syahputra Tarigan (Selawang) dan Rudi Apri Sembiring, memiliki peran berbeda.

    Yunus menyiramkan bahan bakar Pertalite dan Solar yang dicampur dalam botol air mineral ke rumah korban dan kemudian menyalakan api. Sedangkan Rudi membeli bahan bakar dan menjadi joki motor untuk mengantar Yunus ke lokasi.

    Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan aktor intelektual di balik pembakaran rumah wartawan Rico Sempurna Pasaribu.

    CCTV Rekam Kedua Eksekutor Pulang dan Pergi Usai Bakar Rumah Sempurna Pasaribu*

    Aksi dua eksekutor pelaku pembakaran rumah Rico Sempurna Pasaribu di Jalan Nabung Surbakti, Kamis dinihari (27/6/2024), terekam CCTV di sekitar lokasi.

    Kedua pelaku terekam saat berangkat maupun pulang dari rumah korban dengan mengendarai sepeda motor matic.

    Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan, CCTV merekam pada Kamis dihihari pada pukul 03.12 hingga pukul 03.18 terlihat kedua pelaku berada di sekitar TKP.

    Mereka berangkat dan kembali ke posko. Untuk pelaku Y terlihat mengenakan selimut berwarna merah muda.

    “CCTV ini bagian dari penggunaan metode modern Scientific Crime Investigation (CSI) oleh penyidik Polda Sumut ungkap kasus pembakaran. Tentu ada cara lain dalam metode ini selain CCTV,” ungkap Kapolda Sumut Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Senin (8/7/2024) saat Konferensi Pers Bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI M Hasan, di halaman Mapolres Tanah Karo.

    Decoder rekaman CCTV tersebut, tutur Komjen Agung Setya, kini sudah disita oleh penyidik sebagai alat bukti menjerat pelaku.

    Kedua eksekutor juga terlihat di rekaman CCTV melakukan perjalan di lokasi, baik saat survei di rumah Sempurna Pasaribu, memastikan kemudian eksekusi dengan menyemprotkan cairan mudah terbakar sudah dicampur Pertalite-solar ke rumah korban.

    Scientific Crime Investigation merupakan metode memadukan antara teknik prosedur, dan teori ilmiah untuk mengumpulkan bukti dalam melawan kejahatan dan memenuhi kebutuhan hukum.

    Metode ini digunakan agar polisi mendapatkan kesimpulan berdasarkan keidentikan dari berbagai sudut pandang disiplin keilmuan, sehingga penyebab kebakaran itu dapat terungkap secara terang-benerang.

    Jenderal bintang 3 ini mengatakan, penyidik juga menemukan 2 botol bekas minuman mineral yang digunakan untuk menyiramkan BBM jenis Pertalite dicampur solar, abu bekas pembakaran atau jelaga, termasuk siapa saja keduanya berkomunikasi.

    “Kita periksa dan Analisa bukti-bukti kita temukan tersebut secara ilmiah untuk dilakukan identifikasi hingga akhirnya diambil kesimpulan siapa pelaku pembakaran,” ungkap Komjen Pol Agung Setya.(ted)

  • Matahari Buatan Terbesar Dunia Selesai Dirakit, Menyala 2039

    Matahari Buatan Terbesar Dunia Selesai Dirakit, Menyala 2039

    Jakarta

    Reaktor fusi terbesar di dunia akhirnya selesai dirakit. Namun, teknologi yang kerap disebut Matahari buatan ini masih harus menunggu 15 tahun lagi untuk beroperasi.

    Reaktor fusi International Fusion Energy Project (ITER), terdiri dari 19 kumparan besar yang dililitkan ke beberapa magnet toroidal, awalnya dijadwalkan untuk memulai uji coba penuh pertamanya pada tahun 2020. Kini, para ilmuwan mengatakan reaktor tersebut akan mulai beroperasi paling cepat pada tahun 2039.

    Ini berarti bahwa tenaga fusi, yang di antaranya termasuk tokamak ITER, sangat kecil kemungkinannya beroperasi tepat waktu untuk menjadi solusi bagi krisis iklim.

    “Tentu saja, penundaan ITER tidak mengarah ke arah yang benar,” kata Pietro Barabaschi, direktur jenderal ITER, dalam konferensi pers (3/7), dikutip dari Live Science, Sabtu (6/7/2024).

    “Dalam hal dampak fusi nuklir terhadap masalah yang dihadapi manusia saat ini, kita tidak boleh menunggu fusi nuklir menyelesaikannya. Ini tidak bijaksana,” lanjutnya.

    Penundaan Operasional

    ITER merupakan reaktor fusi nuklir terbesar di dunia baik dari segi skala maupun jumlah negara yang terlibat dalam pengembangannya. Matahari buatan ini adalah hasil kolaborasi antara 35 negara, termasuk setiap negara di Uni Eropa, Rusia, China, India, dan Amerika Serikat.

    ITER mengandung magnet paling kuat di dunia, sehingga membuatnya mampu menghasilkan medan magnet 280 ribu kali lebih kuat dari medan magnet yang melindungi Bumi.

    Desain reaktor yang mengagumkan ini juga dibarengi dengan pembiayaan yang mahal. ITER awalnya diperkirakan menelan biaya sekitar USD 5 miliar atau sekitar Rp 81,2 triliun dan dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2020.

    Pada perkembangannya, reaktor ini mengalami beberapa kali penundaan dan anggarannya membengkak hingga lebih dari USD 22 miliar atau sekitar Rp 357,6 triliun, dengan tambahan USD 5 miliar atau sekitar Rp 81,2 triliun yang diusulkan untuk menutupi biaya tambahan. Biaya tak terduga dan penundaan ini salah satunya menjadi penyebab penundaan operasionalnya selama 15 tahun.

    Cara Menciptakan Matahari Buatan

    Para ilmuwan telah berupaya memanfaatkan kekuatan fusi nuklir yang meniru Matahari selama lebih dari 70 tahun. Dengan menggabungkan atom hidrogen untuk membuat helium di bawah tekanan dan suhu yang sangat tinggi, bintang-bintang deret utama mengubah materi menjadi cahaya dan panas, menghasilkan sejumlah besar energi tanpa menghasilkan gas rumah kaca atau limbah radioaktif yang bertahan lama.

    Namun, meniru kondisi yang ditemukan di dalam inti bintang seperti Matahari bukanlah tugas yang mudah. Desain yang paling umum untuk reaktor fusi, tokamak, bekerja dengan memanaskan plasma sebelum menjebaknya di dalam ruang reaktor berbentuk seperti donat dengan medan magnet yang kuat.

    Namun, mempertahankan kumparan plasma yang bergolak dan sangat panas agar tetap berada di tempatnya cukup lama agar fusi nuklir dapat terjadi merupakan tantangan tersendiri. Ilmuwan Soviet Natan Yavlinsky merancang tokamak pertama pada tahun 1958, tetapi sejak saat itu tidak ada seorang pun berhasil menciptakan reaktor dengan kemampuan mengeluarkan lebih banyak energi daripada yang diserapnya.

    Salah satu kendala utama adalah penanganan plasma yang cukup panas untuk melakukan fusi. Reaktor fusi memerlukan suhu tinggi, berkali-kali lebih panas daripada Matahari, karena harus beroperasi pada tekanan yang jauh lebih rendah daripada temuan di dalam inti bintang.

    Inti Matahari sebenarnya, misalnya, mencapai suhu sekitar 15 juta derajat Celsius, tetapi memiliki tekanan kira-kira sama dengan 340 miliar kali tekanan udara di permukaan laut di Bumi.

    ‘Memasak’ plasma hingga mencapai suhu ini merupakan bagian yang relatif mudah, tetapi menemukan cara untuk mengendalikannya agar tidak terbakar di reaktor atau menggagalkan reaksi fusi secara teknis merupakan hal sulit. Sebab biasanya dilakukan dengan laser atau medan magnet.

    (rns/rns)

  • Fakta Aneh Planet Bumi yang Belum Kalian Ketahui

    Fakta Aneh Planet Bumi yang Belum Kalian Ketahui

    Gravitasi Bumi tidak setara: Jika Bumi bulat sempurna, medan gravitasinya akan sama di semua tempat. Tetapi permukaan planet ini bergelombang. Aliran air, pergeseran es, dan pergerakan lempeng tektonik di bawah kerak Bumi menyebabkan anomali gravitasi. Pegunungan seperti Himalaya menyebabkan anomali gravitasi positif, gravitasi di sana lebih kuat dibanding di permukaan biasa. Sebaliknya, palung samudera, atau cekungan di daratan yang disebabkan gletser ribuan tahun yang lalu, menyebabkan anomali gravitasi negatif. Foto: Getty Images/iStockphoto/Robin_Hoood

  • KKJ Sumut: Kematian Wartawan Rico Pasaribu Diduga Akibat Pemberitaan Judi

    KKJ Sumut: Kematian Wartawan Rico Pasaribu Diduga Akibat Pemberitaan Judi

    Medang (beritajatim.com) – Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara mengungkap temuan penting terkait kematian tragis wartawan Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya dalam insiden kebakaran rumah di Kabupaten Karo.

    “Hasil investigasi mendalam mengindikasikan bahwa jurnalis Tribrata TV ini menjadi korban pembunuhan dengan motif balas dendam atas pemberitaan perjudian di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara,” kata Array A Argus Koordinator KKJ Sumatera Utara dalam keterangan tertulis kepada redaksi beritajatim.com, Selasa 2 Juli 2024.

    Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara yang terdiri dari lembaga profesi jurnalis AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan dan FJPI telah melakukan verifikasi dan pendalaman terkait kasus kebakaran rumah yang menewaskan Rico Sempurna Pasaribu.

    Dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan ada keterlibatan oknum aparat berinisial HB. Sebelum kebakaran terjadi, ada rentetan kasus antara Sempurna Pasaribu dengan oknum aparat diduga berinisial HB tersebut.

    Masalah bermula ketika anggota ormas, yang biasa duduk di warung tempat perjudian memohon pada korban, agar namanya ikut mendapatkan jatah/uang perjudian, karena selama ini korban juga sering mendapatkan jatah uang mingguan judi dari oknum aparat tersebut.

    Atas hal itu, korban kemudian menyampaikan permintaan anggota ormas ini pada oknum pengelola judi. Saat itu, oknum itu mengacuhkan pesan yang disampaikan oleh Sempurna Pasaribu.

    Lalu, Sempurna kembali menyampaikan hal serupa kepada oknum tadi, agar anggota ormas yang merupakan pemuda setempat itu diberikan sedikit uang bulanan.

    Atas permintaan tersebut, oknum pengelola judi lantas memberikan Rp 100 ribu pada anggota ormas tersebut. Namun anggota ormas ini merasa tersinggung, karena alasan bahwa oknum pengelola judi telah mengacuhkan dan meremehkan dirinya.

    Anggota ormas ini lantas memprovokasi Sempurna Pasaribu, hingga korban kemudian memberitakan lokasi perjudian yang ada dekat asrama aparat. Bahkan, Sempurna menulis nama lengkap oknum itu dalam pemberitaan, dan membuat status di media sosial Facebook miliknya.

    Dari informasi yang didapat, bahwa setelah berita tayang, ada oknum aparat yang menghubungi atasan korban, minta agar berita yang tayang segera ditakedown.

    Hanya saja, pihak perusahaan tidak mendelete berita itu. Setelahnya, ada juga diduga petugas kepolisian sempat menghubungi perusahaan online tempat korban bekerja, meminta agar pemberitaan dibuat secara halus.

    Berita dimaksud adalah peristiwa demo organisasi keagamaan di Kabupaten Karo, yang menuntut agar Kapolres Karo dicopot lantaran maraknya judi, prostitusi dan narkoba.

    Setelah pemberitaan muncul, pimpinan media Tribrata TV sempat menghubungi Sempurna Pasaribu. Korban bilang, saat itu dirinya aman-aman saja.

    Namun, korban bercerita pada teman-temannya, bahwa dirinya merasa was-was setelah pemberitaan tersebut.

    Ia dan rekannya kemudian mendapatkan ‘warning’ dari ketua ormas di Kabupaten Karo, bahwa mereka sedang diikuti. Ketua ormas yang mengenal korban meminta agar Sempurna Pasaribu dan temannya untuk tidak pulang ke rumah. Sehingga korban memutuskan untuk tak kembali ke kediamannya selama beberapa hari. Korban juga sempat mengaku pada temannya ingin menginap di Polres Karo demi keamanan dirinya.

    Karena alasan ini pula, korban tak bisa dihubungi. Korban kemudian menyampaikan pada pimpinannya, bahwa HP miliknya terjatuh.

    Fakta lain terungkap, bahwa sebelum rumah korban terbakar, ternyata Sempurna Pasaribu sempat bertemu dengan oknum aparat berinisial HB tersebut. Korban ditemani oleh rekannya untuk membicarakan masalah berita judi yang naik di media online Tribrata TV.

    Dalam pertemuan itu, HB meminta agar berita yang sudah tayang segera dihapus. HB juga meminta kepada korban agar postingan yang ada di media sosial juga segera didelete.

    Namun, korban tidak menuruti permintaan HB. Karena tidak ada kesepakatan, korban pun pulang ke rumahnya pada Rabu (26/6/2024) tengah malam di Jalan Nabung Surbakti, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo. Korban diantarkan oleh rekannya. Setelah korban masuk ke dalam rumah, rekan korban meninggalkan lokasi. Informasi lain menyebutkan, bahwa sekira pukul 02.30 WIB, sebelum kebakaran terjadi, ada yang melihat sekira lima orang pria berada di sekitar rumah korban. Lalu, pukul 03.00 WIB terjadilah kebakaran.

    Pasca kebakaran, sejumlah saksi diperiksa termasuk rekan korban yang saat itu bersama dengan korban. Saat pemeriksaan, informasi menyebutkan bahwa penyidik sempat mengambil handphone milik saksi (rekan korban).

    Saksi (rekan korban) sempat menolaknya. Namun penyidik pun mengambil HP saksi, dan mendelete pesan ketua ormas yang sempat memberikan ‘warning’ tersebut.

    Fakta lain dalam kasus ini, anak korban juga mengaku merasa terancam saat dimintai keterangannya di Polres Karo. Pada awak media setelah kedatangan Kapolda Sumut, anak perempuan korban mengaku diminta mengamini keterangan yang tak pernah ia sampaikan kepada penyidik. (ted)

    Atas temuan-temuan ini, KKJ Sumut menyatakan sikap bahwa:

    1. Meminta Kapolda Sumut untuk mengusut tuntas kasus ini, terutama mengungkap adanya kejanggalan-kejanggalan yang terjadi.

    2. Meminta Panglima TNI untuk mengusut dugaan keterlibatan oknum TNI, yang disebutkan korban dalam pemberitaannya.

    3. Mendorong semua jurnalis di Sumatera Utara untuk bekerja secara profesional, dan mentaati kode etik jurnalistik.

    4. KKJ Sumut tidak membenarkan tindakan penyalahgunaan profesi untuk kepentingan tertentu, selain untuk kepentingan publik.

    5. Mendorong semua perusahaan media agar memperhatikan keselamatan setiap jurnalisnya yang bekerja di lapangan, dan terus mengingatkan agar bekerja sesuai kode etik.

    6. Mendorong Dewan Pers untuk terus berperan aktif mengevaluasi dan menindak media yang tidak menjalankan ketentuan UU No 40 tahun 1999 tentang Pers.

    Koordinator KKJ Sumatera Utara Array A Argus
    Wakil Koordinator KKJ Sumut Prayugo Utomo
    Ketua AJI Medan Cristison Sondang Pane
    Ketua IJTI Sumut Tuti Alawiyah
    Kadiv Advokasi PFI Medan Nanda Batubara
    Sekretaris FJPI Sumut Siti Amelia
    Kontras Sumut Ady Yoga Kemit

  • Misteri Sabu dalam Sepatu Pemandu Lagu

    Misteri Sabu dalam Sepatu Pemandu Lagu

    Jombang (beritajatim.com) – Sabu-sabu seberat 2 ons tersebut disembunyikan dalam sepatu milik UH (38) agar tidak terendus oleh polisi. Sepasang sepatu berwarna biru dengan tali pink itu ditaruh di kamar kos wanita yang bekerja sebagai pemandu lagu tersebut. Rumah kos ini berada di Medan Bhakti Desa/Kecamatan Sumobito Jombang.

    Pada Kamis (20/6/2924) malam, Satuan Reserse dan Narkoba Polres Jombang menggelandang UH bersama kekasihnya AS (46) ke kos tersebut. Korps berseragam coklat melakukan penggeledahan. Baik UH maupun AS berusaha mengelabuhi polisi bahwa dirinya tidak menyembunyikan kristal haram di kamar itu.

    Namun upaya sepasang kekasih tersebut bertepuk sebelah tangan. Karena polisi berhasil menemukan sabu yang disembunyikan dalam sepasang sepatu itu. Masing-masing sepatu berisi 1 ons sabu. “Total yang disembunyikan dalam sepatu ada 2 ons lebih sabu,” kata Kasat Reserse dan Narkoba Polres Jombang AKP Ahmad Yani, Kamis (27/6/2024).

    Sebelumnya, pada malam itu, polisi mencegat keduanya di jalan raya depan Balai Desa Jombok Kecamatan Kesamben. AS memegang kemudi mobil Toyota Rush warna putih. Sedangkan UH duduk di samping kekasihnya.

    Tentu saja, keduanya kaget bukan kepalang. Karena malam itu mereka hendak meranjau sabu untuk pelanggannya. Lagi-lagi, AS dan UH berusaha mengelabuhi petugas. Mereka tidak mengaku bahwa sedang membawa kristal haram.

    Namun upaya itu sia-sia karena saat penggeledahan ditemukan sabu 1 ons di saku celana jins milik AS. Sehingga total sabu yang disita dari AS dan rumah kos UH sebanyak 384,5 gram atau 3,8 ons sabu-sabu.

    Kini Satuan Reserse dan Narkoba Polres Jombang memburu pemasok kristal haram tersebut. Walhasil identitas pemasok sudah dikantongi, yakni T asal Pasuruan Jawa Timur. “Sepasang kekasih itu dijerat pasal 114 ayat (2) dan pasal 112 ayat (2) junto pasal 132 Undang-undang Narkotika. Anacaman hukumannya 20 tahun penjara,” kata Yani.

    Sepasang kekasih AS dan UH saat digelandang polisi

    Saat digelandang petugas, AS dan UH lebih banyak menunduk. Keduanya mengenakan kaus tahanan warna oranye. Keduanya juga mengenakan masker. Sehingga wajahnya bisa tersembunyi. Namun demikian tato motif batik nampak jelas menghias dahi AS secara melingkar. “AS seorang residivis kasus narkoba,” pungkas Yani. [suf]