provinsi: Sumatera Utara

  • Anggota Polisi Polres Pelabuhan Tanjung Perak jadi Pemodal Bandar Narkoba

    Anggota Polisi Polres Pelabuhan Tanjung Perak jadi Pemodal Bandar Narkoba

    GELORA.CO –  Anggota polisi Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Aiptu Arief Susilo, ditangkap Badan Nasional Narkotika (BNN) Pusat, karena terlibat bisnis jaringan narkoba sabu-sabu.

    Anggota Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tersebut, dulunya adalah opsnal Satresnarkoba tugas di Nusa Tenggara Barat (NTB).  

    Polisi yang pernah mengungkap kasus narkoba itu kini tertangkap karena menjadi pemodal bandar narkoba.

    Menurut Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Jawa Timur, Kombes Pol Noer Wisnanto,  Arief ditangkap setelah dua rekannya Fatah dan Erwin ditangkap BNN. 

    Arief mengenal kedua orang tersebut saat bertugas di NTB. Keduanya adalah mantan tersangka yang pernah ditangkap Arief.

    Setelah kasusnya selesai dan keduanya diproses hukum, Arief pindah tugas ke Surabaya. Namun hubungan Arief masih menjalin komunikasi dengan Fattah dan Erwin.

    “Saudara Arief sebelumnya bertugas di NTB di kesatuan narkoba. Yang bersangkutan mengenal Fatah dan ada satu lagi (Erwin) yang ada di Sumut. Dulunya mereka tangkapan dari saudara AS ini. Setelah AS ini pindah ke Surabaya, mereka direkrut untuk dijadikan kurir,” kata Kombes Pol Noer Wisnanto.

    Jaringan bisnis sabu ini tertata rapi. Arief menjadi pemodal sementara Fatah dan Erwin menjadi kurir. Fatah dan Erwin kemudian merekrut anak buah yang tersebar di NTB dan Pasuruan.

  • Andil Organisasi Rental Mobil BRN Korda Bali Jaga Iklim Wisata Pulau Dewata – Halaman all

    Andil Organisasi Rental Mobil BRN Korda Bali Jaga Iklim Wisata Pulau Dewata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para pengusaha rental mobil di Bali turut serta menjaga iklim wisata positif di Pulau Dewata.

    Setidaknya sebanyak 140 pengusaha rental mobil tergabung dalam Komitmen Bisnis Buser Rentcar Nasional (BRN) Korda Bali.

    “Komitmen Bisnis BRN berfokus menjaga aset mobil para anggota dari mafia gadai mobil maupun sindikat penggelapan,” ungkap Kakorda BRN Bali, Gusti, pada Kamis (5/12/2024).

    Dugaan adanya kelompok mafia penggelapan rental mobil itu dinilai meresahkan dan mengancam bisnis sewa mobil. 

    BRN turut berkoordinasi dengan kepolisian apabila terjadi indikasi penyelewengan mobil rental.

    Sementara itu, Ketua Komitmen Bisnis BRN Korda Bali, Edi Santika mengatakan adanya divisi Komitmen Bisnis BRN Korda Bali membuat para pengusaha rental terbantu.

    Mulai dari bertukar informasi, share order, penetapan harga sewa hingga penetapan aturan SOP.

    “Semua sudah diatur dalam rapat anggota yang bergabung di dalamnya. Dengan terselenggaranya komitmen bisnis ini, BRN Korda Bali dapat menyamakan persepsi antar anggota,” ungkap Edi.

    Diketahui, Komitmen Bisnis BRN Korda Bali juga baru saja menggelar perayaan dua tahun organisasi tersebut pada Rabu (4/12/2024).

    “HUT ke-2 dengan tema Collaboration 2 Be Champions memberi arti nilai tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikan manfaat, serta kejujuran.”

    “Banyak manfaat yang akan didapatkan apabila melakukan kolaborasi dengan slogan Rental Juara,” urainya.

    Sementara itu, perwakilan DPP BRN, I Wayan Trisna menyambut positif kegiatan ini.

    Sejumlah perwakilan BRN dari daerah lain turut memeriahkan. 

    “Tidak hanya para juragan rental se-Bali saja yang hadir dalam kemeriahan HUT ke-2 Komitmen Bisnis Korda Bali.”

    “Ada Kakorda Makassar, Kakorda Medan, Kakorda Lombok juga perwakilan DPP Pusat,” ungkapnya.

    Humas DPP BRN, Yono Supratikno mengajak para pengusaha rental nasional khususnya di Bali agar bergabung dalam organisasi BRN Korda Bali.

    Menurutnya, banyak manfaat yang bisa didapatkan.

    “Agar dapat menerima manfaat sharing baik order maupun informasi mengenai bisnis rental di Bali,” ujarnya.

    Sementara Divisi Bidang Sosial, Dendi Satrio mengungkapkan, Pulau Bali dikenal sebagai jantung pariwisata dunia.

    Sehingga pelayanan kepada pengunjung mesti diutamakan. 

    “Pulau Bali dikenal dengan pulau wisata dunia semua tamu yang datang baik internasional maupun domestik sangat membutuhkan pelayanan dalam transportasi terutama sewa mobil.”

    “Kami di BRN Korda Bali menjunjung tinggi komitmen dalam berbisnis baik dalam pelayanan, kualitas kendaraan serta keamanan bagi tamu,” ungkap Dendi. (*)

  • Jaksa Gadungan di Medan Ditangkap saat Peras Pengusaha 
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        5 Desember 2024

    Jaksa Gadungan di Medan Ditangkap saat Peras Pengusaha Medan 5 Desember 2024

    Jaksa Gadungan di Medan Ditangkap saat Peras Pengusaha
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara (Sumut) berhasil menangkap seorang
    jaksa gadungan
    berinisial AWS di Kelurahan Sei Sikambing, Kota
    Medan
    , pada Selasa (3/12/2024).
    Penangkapan ini dilakukan setelah AWS diduga melakukan
    pemerasan
    terhadap seorang pengusaha berinisial DS.
    Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum)
    Kejati Sumut
    , Adre W Ginting, menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula ketika AWS menghubungi DS melalui telepon seluler dengan mengaku sebagai jaksa yang bertugas di Bidang Intelijen Kejati Sumut.
    “AWS kemudian meminta waktu untuk bertemu, namun DS meminta untuk bertemu keesokan harinya di kantornya. Namun, AWS tetap memaksa agar mereka bertemu secepatnya karena ada yang ingin disampaikan,” ungkap Adre dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (5/12/2024).
    Merasa curiga, DS kemudian menghubungi pihak Kejati Sumut dan menemukan bahwa AWS bukanlah jaksa.
    Selanjutnya, DS dan pihak kejaksaan berkoordinasi untuk menangkap AWS.
    “Mulanya DS dan AWS sepakat untuk bertemu di salah satu warkop di kawasan Sei Sikambing, Kota Medan,” tambah Adre.
    Saat pertemuan, AWS tiba bersama temannya yang berinisial HPN.
    “Kepada DS, pelaku AWS memperkenalkan diri sebagai jaksa Intel Kejati Sumut dan menunjukkan
    ID card
    warna hijau dengan tulisan AWS, SH,” katanya.
    Dalam pertemuan tersebut, AWS membahas proyek pengadaan laboratorium di Sibolga yang dikerjakan oleh DS.
    AWS kemudian mengeklaim bahwa proyek tersebut bermasalah dan meminta imbalan uang.
    “Minta dulu duit bang untuk mengurus jabatan Kasi Intel di Sumut, karena Senin mau ke Jakarta, bisa nggak abang bantu. Kalau abang nggak bantu, kerjaan di Sibolga mau kami naikkan,” ujar Adre menirukan ucapan AWS.
    DS pun menyerahkan uang sebesar Rp 1 juta kepada AWS, yang kemudian diserahkan kepada HPN.
    Keduanya lalu meninggalkan lokasi kejadian.
    “Saat AWS dan HPN beranjak menuju jalan raya, tim Intelijen yang sudah berada di lokasi berhasil mengamankan HPN, sementara AWS diamankan di sekitar Jalan Sei Serayu Medan,” kata Adre.
    Dari kedua pelaku, pihak kejaksaan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk uang tunai Rp 1 juta, kartu anggota Kejari Kuala Simpang, dua unit handphone Xiaomi putih, satu unit handphone HD screen warna hitam, satu buah borgol, satu unit sepeda motor Mio Soul, dan satu unit martil.
    “Kedua pelaku sudah diamankan, dan setelah pemeriksaan di Kejati Sumut selesai, mereka diserahkan ke pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut,” tandas Adre.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendagri Umumkan Pj Gubernur Terbaik Se-Indonesia, Pj Sumsel Elen Setiadi Terbaik Kedua
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Desember 2024

    Mendagri Umumkan Pj Gubernur Terbaik Se-Indonesia, Pj Sumsel Elen Setiadi Terbaik Kedua Regional 5 Desember 2024

    Mendagri Umumkan Pj Gubernur Terbaik Se-Indonesia, Pj Sumsel Elen Setiadi Terbaik Kedua
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi mendapatkan evaluasi terbaik kedua se-Indonesia meski baru memimpin Sulsel selama enam bulan. 
    Elen mengungkapkan, evaluator memberikan catatan positif atas kinerjanya saat menjadi
    Pj Gubernur Sumsel
    sejak Juni 2024. 
    Menurutnya, paparan 10 indikator evaluasi mendapatkan kesan positif dari evaluator atau penilai. 
    “Alhamdulillah, para evaluator memberikan catatan positif dan apresiasi. Ini tinggal kami sampaikan beberapa data yang masih diperlukan mereka,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (5/12/2024).
    Elen juga menyebutkan, pihaknya sudah melakukan beberapa hal teknis dan mendapatkan apresiasi terkait kemajuan di Sumsel.
    Adapun pengumuman 10 nama-nama pj gubernur terbaik itu dilakukan Menteri Dalam Negeri (
    Mendagri
    ) Muhammad Tito Karnavian saat memberikan pengarahan kepada semua pj kepala daerah (KDH) secara virtual, Rabu (4/12/2024).
    “Setelah kami evaluasi, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menjadi salah satu penjabat gubernur kepala daerah terbaik,” ujar Tito.
    Dari data yang ditampilkan, terdapat lima kepala daerah yang termasuk dalam kategori atau predikat baik. 
    Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh menjadi terbaik I dengan nilai 85 (baik), Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menjadi terbaik II dengan nilai 84 (baik), Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni menjadi terbaik III dengan 83 (baik).
    Di urutan ke IV ada Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dengan nilai 81,60 (baik) dan terbaik V Pj Gubernur Papua Selatan Rudy Sufahriadi dengan nilai 80,68 (baik).
    Selain lima Kepala Daerah yang mendapatkan predikat baik, Tito juga mengumumkan lima pj gubernur dengan predikat cukup, yaitu Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya di urutan VI dengan nilai 79,69 (cukup), Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di urutan VII dengan nilai 79,09 (cukup), Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono di urutan VIII dengan nilai 78,25 (cukup). 
    Sementara itu, di urutan IX Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat Hassanuddin dengan nilai 78,25 (cukup) dan posisi ke X Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin dengan nilai 77,81 dengan kategori cukup.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sudah Tak Dianggap PDIP, Golkar Bakal Tampung Jokowi Jadi Kader? – Page 3

    Sudah Tak Dianggap PDIP, Golkar Bakal Tampung Jokowi Jadi Kader? – Page 3

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menjawab pertanyaan terkait status keanggotaan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, hingga Wali Kota Medan Bobby Nasution. Hasto menegaskan, ketiganya bukan lagi bagian dari PDI Perjuangan.

    “Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan,” kata Hasto dalam jumpa pers yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).

    Lebih lanjut, Hasto menjelaskan, tindakan-tindakan Jokowi dinilai tidak sejalan dengan cita-cita partai yang diperjuangkan sejak masa Soekarno atau Bung Karno.

    “Sehingga itulah yang terjadi. Dan kemudian kita melihat bagaimana ambisi kekuasaan ternyata juga tidak pernah berhenti,” ujar Hasto.

    Pun demikian dengan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution. Hasto mengatakan, ketika mereka dicalonkan oleh partai politik lain, dan juga di-endorse oleh Jokowi.

    Apalagi naiknya Gibran sebagai wakil presiden melalui proses yang mencederai konstitusi dan demokrasi, kata Hasto, maka otomatis status seluruh kelengkapan keanggotaan yang berkaitan dengan PDIP sudah dinyatakan berakhir.

    “Mengapa? Karena PDI Perjuangan digerakkan oleh suatu cita-cita. Dan itu dibuktikan dengan pengiriman surat dari DPC Kota Surakarta, tempat KTA Mas Gibran berasal, yang memberitahukan bahwa berdasarkan undang-undang partai politik dan andil-andil partai, keanggotaannya secara otomatis berhenti,” ujar Hasto Kristiyanto.

  • Respon Kapolri Jenderal Listyo Sigit ditanya soal isu Parcok

    Respon Kapolri Jenderal Listyo Sigit ditanya soal isu Parcok

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit enggan menjawab pertanyaan yang dilontarkan wartawan terkait isu Partai Cokelat alias Parcok dengan dalih bahwa dirinya bukan orang partai, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/12/2024). Foto: Rama Pamungkas

    Respon Kapolri Jenderal Listyo Sigit ditanya soal isu Parcok
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Kamis, 05 Desember 2024 – 17:07 WIB

    Elshinta.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menolak merespon tudingan adanya ‘Partai Cokelat’ (Parcok) yang diisukan ‘bermain’ dalam penyelenggaraan Pilkada 2024. Parcok mengacu pada dugaan keterlibatan aparat kepolisian dalam Pilkada 2024.

    Listyo enggan menjawab pertanyaan yang dilontarkan wartawan terkait isu tersebut dengan dalih bahwa dirinya bukan orang partai.

    “Tanyakan ke partai-lah, saya kan bukan dari partai,”  ujar Listyo singkat di Mabes Polri, Kamis (5/12/2024).

    Dugaan keterlibatan ‘Parcok’ dihembuskan sejumlah pihak terutama para politisi PDIP dalam berbagai kesempatan.

    Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan, pihaknya menemukan adanya dugaan keterlibatan ‘Parcok’ di sejumlah daerah saat Pilkada 2024, terutama di Jawa Tengah.

    “Rekan-rekan wartawan, mulai hari ini bisa menyebut Jawa Tengah bukan sebagai kandang banteng lagi. Tapi sebagai kandang bansos dan parcok,” ujar Deddy Sitorus dalam jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

    Terbaru, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, bahkan partainya telah membentuk tim khusus yang fokus mengungkap dugaan penyalahgunaan wewenang, termasuk keterlibatan Parcok di beberapa daerah.

    “Untuk mempersoalkan berbagai anomali yang terjadi baik itu di Banten, Sumut, Jateng, maupun juga di beberapa wilayah lainnya seperti Sulut. Penggunaan parcok itu sangat-sangat masif bahkan sangat masuk ke tempat-tempat (ibadah) gereja,” kata Hasto, dalam konferensi pers di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).

     

    Penulis: Rama Pamungkas/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Cuaca Buruk Hantam Jalur Penyeberangan Bakauheni-Merak, Pengemudi Truk Sebut Sudah Biasa

    Cuaca Buruk Hantam Jalur Penyeberangan Bakauheni-Merak, Pengemudi Truk Sebut Sudah Biasa

    Lampung Selatan, Beritasatu.com – Cuaca buruk sempat menghantam jalur penyeberangan Bakauheni-Merak dan sebaliknya. Namun, keberadaan cuaca buruk sudah dianggap hal biasa bagi pengemudi truk yang kerap lalu lalang Pelabuhan Bakauheni-Pelabuhan Merak pada menjelang akhir tahun.

    Penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung yang disebabkan cuaca buruk di Selat Sunda berangsur mulai berkurang. Berkurangnya penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni ini seiring dengan mulai normalnya pelayanan penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak, Banten.

     Setelah sempat terjadi penumpukan ratusan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung akibat cuaca buruk di Selat Sunda Rabu malam (4/12/2024), kondisi kepadatan kini mulai berangsur berkurang.

    Hal tersebut seiring dengan pelayanan pelayaran di Pelabuhan Bakauheni, Lampung menuju Pelabuhan Merak, Banten mulai berangsur normal.

    Untuk mengurai kepadatan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni yang terus bertambah, pihak ASDP Bakauheni tetap mengoperasikan 7 dermaga yang ada di Pelabuhan Bakauheni termasuk Dermaga Eksekutif.

    Meski pelayanan penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung menuju Pelabuhan Merak, Banten berangsur normal, namun pihak ASDP tetap melakukan pelayanan penyeberangan secara situasional dengan mempertimbangkan kondisi cuaca di Selat Sunda.

    Jika cuaca buruk yang menyebabkan gelombang tinggi di Selat Sunda maka pelayanan penyeberangan dihentikan untuk sementara.

    Meski penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni mulai berangsur normal, namun sejumlah kendaraan masih harus mengantre 2 hingga 5 jam hingga dapat naik ke kapal.

    Torik (44 tahun) salah satu sopir bus antar provinsi mengatakan, ia harus mengantri 2 jam untuk dapat ke kapal, namun ia merasa beruntung karena hanya mengantri selama 2 jika dibandingkan kendaraan lain yang sudah mengantri lebih dari 5 jam.

    “Ngantre sudah dua jam dari pukul 21.00 WIB kemarin, tetapi sudah mau naik kapal,” kata Torik di Dermaga Eksekutif, Rabu (4/12/2024).

    Torik memaklumi pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni terhambat akibat cuaca buruk, karena cuaca buruk kerap terjadi pada akhir tahun.

    “Ini mah sudah biasa, setiap akhir tahun memang begini sering terjadi cuaca buruk di Selat Sunda,” ujar Torik.

    Sementara itu, pengemudi truk lainnya, Ahmad (38) asal Cianjur, Jawa Barat mengatakan, akibat cuaca buruk ia harus mengantre lebih dari lima jam dan belum ada kepastian kapan bisa naik ke kapal.

    “Dari Medan mau pulang ke Cianjur, sudah ngantre lima jam. Sampai saat ini belum dapat jadwal naik kapal,” katanya.

    Menurut Ahmad, akibat cuaca buruk di Selat Sunda perjalananya terpaksa terhambat. Ia memperkirakan, hari ini baru bisa naik kapal karena antrian mobilnya berada di belakang.

    “Ya jadi terhambat, belum tahu kapan naik kapal kemungkinan besok pagi, Jumat (6/12/2024),” ucap Ahmad.

    Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung pihak ASDP Bakauheni menghimbau kepada pengguna jasa penyeberangan untuk memantau kondisi cuaca dari MKG.

    Selain itu, pihak ASDP juga menghimbau kepada pengguna jasa penyeberangan untuk melakukan perjalanan pada siang hari dikarenakan cuaca buruk yang menyebabkan gelombang tinggi kerap terjadi pada malam hari.

  • Respons Gerindra Soal Jokowi Tak Lagi Kader PDIP, Bakal Ditampung?

    Respons Gerindra Soal Jokowi Tak Lagi Kader PDIP, Bakal Ditampung?

    ERA.id – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merespons peluang Presiden ke-7 RI Joko Widodo menjadi kader Partai Gerindra. Hal ini menanggapi soal status Jokowi yang tak lagi dianggap sebagai kader PDI Perjuangan.

    Dia mengatakan belum bisa menjawab hal tersebut karena belum pernah dibahas.

    “Saya enggak bisa jawab, karena hal ini belum pernah dibahas di dalam partai dan saya tidak bisa mengatasnamakan Partai Gerindra,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Meski begitu, dia mengakui bahwa menantu Jokowi, yaitu Bobby Nasution memang sudah memegang Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Gerindra saat mendaftar sebagai calon gubernur Sumatera Utara.

    “Seingat saya, kalau Pak Bobby itu sudah punya KTA Gerindra memang pada waktu mendaftar di Pilgub Sumut,” kata Dasco.

    Sebelumnya, Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan keluarganya sudah bukan lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng.

    Hal itu merespons soal status keanggotaan Jokowi di PDIP yang hingga kini belum jelas apakah sudah dipecat atau masih menjadi kader.

    “Saya tegaskan kembali, Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi jadi bagian dari PDI Perjuangan,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (3/12).

    “Karena cita-cita partai yang diperjuangkan sejak masa Bung Karno, sejak PNI, sejak kita membangun republik ini sudah tidak lagi sejalan dengan praktik-praktik politiknya,” lanjutnya. 

  • BNN Geledah Indekos di Bali Terkait Sindikat Ganja 5,7 Kg, Kristal Putih Ikut Ditemukan

    BNN Geledah Indekos di Bali Terkait Sindikat Ganja 5,7 Kg, Kristal Putih Ikut Ditemukan

    Gianyar, Beritasatu.com – BNN Bali melakukan penggeledahan pada sebuah rumah yang berada di jalan, Arjuna, Desa Mas, Ubud, Gianyar, Bali. Penggeledahan dilakukan terkait pengungkapan kasus gudang narkotika di Gianyar, yang hingga kini masih diselidiki BNN Provinsi Bali. Dari hasil penggeledahan, BNN menemukan kristal putih.

    Pada saat di lokasi, petugas menemukan gumpalan kristal putih yang selanjutnya akan diselidiki di labfor Polda Bali.

    Penggeledahan yang dilakukan BNN Bali di sebuah kamar kost di jalan Arjuna, Desa Mas, Ubud, Gianyar, Bali disaksikan langsung oleh salah satu tersangka berinisial RZ, yang selama ini menempati kamar indekos tersebut. Penggeledahan juga disaksikan juga oleh aparat desa serta pemilik kost.

    Penggeledahan dilakukan petugas BNN secara teliti, guna menemukan barang bukti yang ada kaitannya perkara jaringan narkoba Medan-Gianyar dengan barang bukti seberat 5,7 kg ganja.

    Selain dilakukan penggeledahan oleh petugas, unit K9 diturunkan untuk memaksimalkan penggeledahan. Petugas mengamankan sejumlah barang milik tersangka dan istrinya, yaitu buku tabungan dan kartu ATM milik tersangka, serta kristal putih yang akan dilakukan pemeriksaannya melalui labfor untuk memastikan kandungannya.

    Kombes Pol I Made Sinar Subawa selaku Kabid Berantas BNNP Bali mengatakan, saat ini kami melakukan penggeledahan di sebuah kamar indekos dan berhasil mengamankan barang bukti serta tersangka.

    “Penggeledahan ini adalah bagian dari pengembangan kasus jaringan narkoba Medan-Gianyar. Sebelumnya, petugas Bea Cukai dan BNNP Bali berhasil mengamankan kiriman paket ganja seberat 5,7 kg dari Medan ke Gianyar,” ujarnya.

    “Dua tersangka turut diamankan, yakni RZ (31) dan seorang mahasiswa ARHS (21). Rencananya paket ganja tersebut akan diedarkan menjelang tahun baru di wilayah Gianyar dan sekitarnya,” ungkapnya.

    Pemilik kost Ketut Sulastra mengatakan, tersangka telah menempati kamar indekos sekitar sebulan, tersangka mengaku beraktivitas di sebuah villa.

    “Tersangka menempati kamar indekos berdua bersama istrinya. Tidak ada gerak-gerik yang mencurigakan, karena dia mengaku kerja dan menangani beberapa villa,” jelasnya.

    “Sudah sekitar dua minggu lalu, hanya istrinya saja yang tinggal di kamar indekos. Sedangkan, tersangka tidak ada di indekos. Setiap hari orangnya ramah sama siapa saja dan tidak ada yang mencurigakan,” tutupnya.

  • Diduga Terlibat Jaringan Narkotika di NTB, Aiptu AS Terancam Pecat

    Diduga Terlibat Jaringan Narkotika di NTB, Aiptu AS Terancam Pecat

    Surabaya (beritajatim.com) – Aiptu AS anggota aktif Sat Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak diduga terlibat dalam jaringan narkoba nasional yang beroperasi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kasus ini terungkap setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat bersama dengan BNN NTB menangkap kurir sabu bernama Fattah dengan barang bukti 2 kilogram sabu.

    Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto mengatakan, apabila Aiptu AS nantinya berdasarkan dengan proses hukum terbukti bersalah, pihaknya tidak akan segan untuk menindak tegas sampai Pemecatan Tidak Dengan Hormat (PTDH).

    “Komitmen Bapak Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Imam Sugianto akan menindak tegas oknum Anggota yang terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba,” kata tutur Dirmanto.

    Disinggung terkait penggeledehatan di rumah Aiptu AS yang tinggal di Sidoarjo, Dirmanto memastikan pihaknya mendukung penuh proses hukum yang saat ini tengah ditangani oleh BNN.

    “Jika memang benar oknum tersebut terbukti terlibat Narkoba, sudah dipastikan Polda Jatim akan menindak tegas,” kata Kombes Dirmanto

    Terkait dengan proses hukum Aiptu AS yang saat ini sedang ditangani Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim, pihaknya mendukung penuh. Karena, kegiatan penggeledahan tersebut merupakan wujud tindak lanjut perjanjian kerjasama antara Ditresnarkoba Polda Jatim dan BNNP Jawa Timur.

    “Pada saat penggeledahan juga didampingi anggota Bidpropam Polda Jatim,” imbuh Dirmanto.

    Diketahui sebelumnya, Arif Susilo, seorang Oknum Polisi anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak diduga menjadi pengendali pengedaran narkotika jenis sabu di Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Hal itu diungkap oleh Kabid Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur, Kombes Pol. Noer Wisnanto saat melakukan penggeledahan di rumah Arif Susilo pada Kamis (05/12/2024) untuk mencari barang bukti tambahan.

    Kasus keterlibatan anggota Polri yang berdinas di Polres Pelabuhan Tanjung Perak ini pertama kali terungkap setelah adanya penangkapan kurir sabu bernama Fattah di NTB. Dari keterangan Fattah, didapat identitas Arif Susilo yang merupakan atasan dari Fattah.

    “Fattah merupakan narapidana sabu yang dulu pernah ditangkap oleh saudara AS saat berdinas di Satres Narkoba NTB,” kata Kabid Pemberantasan BNNP Jatim, Kombes Pol. Noer Wisnanto, Kamis (5/12/2024).

    Dari keterangan yang didapat, Arif Susilo anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak ini telah menjalankan bisnis bersama Fattah sejak tahun 2020. Peran Fattah sebagai kurir sabu sedangkan Arif Susilo sebagai pengendali jaringan.

    “Selain Fattah dan Arif Susilo, jaringan ini juga beranggotakan Erwin sebagai penyedia sabu. Saat ini, Erwin sudah mendekam di sel tahanan di Medan, Sumatera Utara,” tuturnya.

    Dalam setiap transaksi, Arif Susilo menerima sabu seharga Rp500 juta dari Erwin dan menjualnya kembali dengan harga Rp650 juta per kilogram. Dari hasil pemeriksaan BNN, sejak tahun 2020-2024 sudah terjadi 7 kali transaksi dengan total berat sekali kirim bervariatif antara 1-5 kilogram sekali kirim. [ang/suf]