provinsi: Sumatera Utara

  • Bripka Lila Astriza – Halaman all

    Bripka Lila Astriza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bripka Lila Astriza adalah anggota Polsek Tembung, Polrestabes Medan, Sumatra Utara (Sumut)

    Bripka Lila Astriza diperiksa Propam Polrestabes Medan.

    Hal ini lantaran kelakuan Bripka Lila Astriza yang membuat keributan di rumah tetangganya.

    Bukan hanya membuat onar, ternyata  Bripka Lila Astriza juga pernah melakukan pelanggaran disiplin dan telah menjalani hukuman.

    Kabar tersebut disampaikan oleh Kasi Propam Polrestabes Medan, Kompol Tomi.

    Tomi menyampaikan, nantinya setelah dilakukan pemeriksaan Bripka Lila Astriza akan menjalani persidangan.

    Diduga Calo Masuk Polisi

    Seorang polisi wanita (Polwan) bernama Bripka Lila Astriza, yang bertugas di Polsek Medan Tembung, viral setelah membuat onar di rumah warga.

    Kejadian ini terjadi di Komplek Griya Aira, Jalan Tengku Hasim Utama, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi Kota, pada Sabtu (14/12/2024), dilansir Tribun Medan.

    Informasi yang diperoleh oleh Tribun Medan, peristiwa tersebut diduga berawal dari Bripka Lila Astriza, tidak terima pemilik rumah melaporkan suaminya yang juga pecatan polisi.

    Pemilik rumah bernama Windu Hasibuan merasa tertipu oleh suami Bripka Lila Astriza yang mengaku bisa meloloskan keponakannya menjadi Bintara Polri tahun 2024.

    Suami Bripka Lila Astriza dilaporkan ke Polres Tebingtinggi, dan masih berproses hukum.

    Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arief Setyawan, menyampaikan anggotanya ini merupakan personel Polsek Medan Tembung.

    Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui Bripka Lila Astriza memiliki usaha sampingan yakni Bimbingan Belajar (Bimbel) kedinasan termasuk menjadi anggota Polri.

    Diduga, Bimbel inilah yang dijadikannya modus untuk melakukan penipuan.

    Gidion menyampaikan, kasus dugaan penipu tersebut saat ini telah ditangani oleh Polres Tebingtinggi.

    Lebih lanjut, ia memastikan akan memberikan tindakan tegas terhadap Bripka Lila Astriza jika terbukti bersalah.

    Katanya, saat ini kasus tersebut sedang ditangani oleh Propam Polrestabes Medan.

    Kronologi

    Sebelumnya, beredar sebuah video amatir memperlihatkan keributan di sebuah rumah warga.

    Informasi yang diperoleh oleh Tribun Medan, keributan tersebut didalangi oleh polwan yang bertugas di Polrestabes Medan, yakni Bripka Lila Astriza.

    Tampak dalam video tersebut, Bripka Lila Astriza mendatangi rumah warga beramai-ramai.

    Ia mendatangi rumah warga itu bersama beberapa orang dan membuat keributan.

    (TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih/TribunMedan)

  • Perang Dunia 3 Bisa Batal, 2 Tokoh Besar Dunia Ini ‘Mau’ Bertemu

    Perang Dunia 3 Bisa Batal, 2 Tokoh Besar Dunia Ini ‘Mau’ Bertemu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan, bahwa ia siap untuk berunding dengan Presiden terpilih AS Donald Trump. Bahkan, menurutnya mau berdiskusi “kapan saja”.

    Di samping itu, Trump sendiri telah menyerukan dimulainya negosiasi, yang memicu kekhawatiran di Ukraina bahwa ia dapat memaksa Kyiv untuk menerima perdamaian dengan persyaratan yang menguntungkan Moskow. Namun, ia sendiri baru akan resmi memimpin 20 Januari 2025.

    “Saya tidak tahu kapan saya akan menemuinya,” kata Putin dalam sebuah konferensi peras akhir tahun Kamis, dimuat AFP, Jumat (20/12/2024).

    “Ia tidak mengatakan apa pun tentang hal itu. Saya belum berbicara dengannya selama lebih dari empat tahun. Tentu saja saya siap untuk itu. Kapan saja,” tambahnya.

    “Jika kita pernah mengadakan pertemuan dengan Presiden terpilih Trump, saya yakin kita akan memiliki banyak hal untuk dibicarakan,” jelasnya lagi menambahkan Rusia bersiap untuk “negosiasi dan kompromi”.

    Sebelumnya kekhawatiran akan perang dunia 3 (PD 3) muncul setelah pemerintah Presiden AS saat ini Joe Biden, mengizinkan Ukraina memakai senjata Army Tactical Missile System (ATACMS) milik Wahington untuk menyerang ke dalam Rusia. Hal tersebut kemudian membuat Putin mengubah doktrin nuklir, di mana Rusia akan mempertimbangkan serangan nuklir jika negara itu atau sekutunya Belarusia, menghadapi agresi dengan penggunaan senjata konvensional yang menimbulkan ancaman kritis terhadap kedaulatan dan (atau) integritas teritorial mereka.

    Kemenangan Rusia & Rudal Balistik Hipersonik

    Di kesempatan yang sama, pria berusia 72 tahun itu mengatakan pasukannya kini memegang kendali di medan perang.

    Klaimnya itu datang setelah muncul laporan serangan Rusia di timur laut Ukraina telah menewaskan tiga orang, ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Uni Eropa (UE) di Brussels, Belgia.

    “Kami benar-benar akan mengusir mereka,” ujar Putin menyebut pasukan Ukraina.

    “Benar-benar. Tidak mungkin dengan cara lain. Namun, pertanyaan tentang tanggal tertentu, maaf, saya tidak dapat mengatakannya sekarang,” tambahnya saat seorang wanita dari wilayah medan perang utama, Kurk, menanyakan kapan ia bisa kembali ke rumah mereka di sana.

    Ia pun mengulangi ancamannya untuk menyerang Kyiv dengan rudal balistik hipersonik baru Rusia, Oreshnik. Menurutnya senjata itu akan membuktikan “duel teknologi tinggi” antara Barat dan Rusia untuk menguji pertahanan udara mana yang paling kebal.

    “Biarkan mereka menetapkan beberapa target untuk diserang, katakanlah di Kyiv,” katanya.

    “Mereka akan memusatkan semua pertahanan udara mereka di sana. Dan kami akan meluncurkan serangan Oreshnik di sana dan melihat apa yang terjadi,” tambahnya.

    Ekonomi Rusia

    Di kesempatan yang sama, Putin juga berbicara soal update ekonomi Rusia. Negeri itu kini menghadapi inflasi tinggi, di tengah peningkatan besar pengeluaran negara dan kekurangan tenaga kerja akibat konflik.

    “Situasinya stabil, meskipun ada ancaman eksternal dengan menyebutkan pengangguran yang rendah dan pertumbuhan industri,” klaimnya.

    “(Namun) inflasi merupakan sinyal yang mengkhawatirkan,” tambahnya menyebut harga untuk makanan seperti mentega dan daging “tidak menyenangkan”.

    Ia mengklaim sanksi Barat ke Rusia merupakan faktor meski, tegasnya, tidak memiliki “signifikansi utama”. Ia berharap bank sentral, yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada hari Jumat untuk mendinginkan inflasi, akan mengambil keputusan yang “seimbang”.

    (pgr/pgr)

  • Resmi Dipecat PDIP, Jokowi dan Gibran Kompak Respons Begini

    Resmi Dipecat PDIP, Jokowi dan Gibran Kompak Respons Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pekan ini resmi memecat Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI saat ini Gibran Rakabuming Raka dari kader partai berlambang Banteng itu.

    Sejatinya pemecatan itu tertuang dalam Surat Keputusan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024. PDIP memecat Jokowi, Gibran, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution, serta 27 kader lainnya dari partai. Keputusan itu dibacakan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.

    “Saya mendapat perintah langsung dari Ketua Umum PDIP untuk mengumumkan secara resmi, sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai di depan seluruh jajaran Ketua DPD Partai se-Indonesia. DPP Partai akan mengumumkan surat keputusan pemecatan terhadap saudara Joko Widodo, Saudara Gibran Rakabuming Raka, dan Saudara Bobby Nasution serta 27 anggota lain yang kena pemecatan,” kata Komarudin seperti dalam video yang diterima Detikcom, Senin (16/12/2024).

    Lalu apa respons Jokowi dan Gibran?

    Jokowi menegaskan, bahwa ia tak masalah dengan pemecatannya sebagai kader PDIP. Ia menghormati keputusan tersebut. “Ya nggak apa, nggak apa saya menghormati itu,” kata Jokowi mengutip Detikcom, saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Sumber, Solo, dikutip Sabtu (21/12/2024).

    Jokowi mengatakan tidak akan membela diri ataupun memberikan penilaian terkait pemecatan dirinya dan keluarga. Apalagi, kata Jokowi, pemecatan tersebut juga sudah diputuskan.

    “Dan saya tidak dalam posisi untuk membela atau memberikan penilaian karena keputusan itu sudah terjadi,” ungkapnya.

    Jokowi menyebut bahwa nanti waktu yang menguji terkait pemecatan tersebut. “Nanti, nanti waktu yang akan mengujinya, saya rasa itu saja,” pungkasnya.

    Saat ditanya apakah akan mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP yang masih ia simpan, Jokowi enggan menjawab. Dia hanya tertawa.

    Gibran menghormati keputusan PDIP. Saat ini, Gibran akan berfokus membantu Presiden Prabowo Subianto sebagai Wapres. “Kami menghargai dan menghormati keputusan partai,” ujar Gibran di Pangkalan TNI AU, Bandara Halim Perdanakusuma, pada Selasa lalu (17/12/2024).

    “Saat ini saya pribadi akan lebih fokus untuk membantu Bapak Presiden Prabowo,” lanjutnya.

    Ketika ditanya apakah akan bergabung ke partai apa, Gibran menjawab singkat. “Tunggu saja,” imbuh Gibran.

    (pgr/pgr)

  • Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah dari Biji

    Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah dari Biji

    Jakarta: Petani di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, berhasil menanam bawang merah langsung dari biji. Hal ini semakin menunjukkan potensi potensi besar sektor pertanian dalam meningkatkan perekonomian lokal.

    Beberapa tahun terakhir, petani hortikultura di provinsi ini telah berhasil mengembangkan berbagai jenis tanaman sayuran, khususnya bawang merah yang ditanam dari biji atau yang juga dikenal dengan true shallot seed (TSS).

    “Sebelumnya kami tidak pernah tahu kalau bisa menanam bawang merah dari biji. Setelah dicoba ternyata hasilnya luar biasa dan sangat memuaskan,” kata Lochkung Lumbatoruan, petani dari Desa Lobutua, Kabupaten Humbang Hasundutan, melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 Desember 2024.

    Setiap biji yang ditanam menghasilkan delapan anakan. Dan dari 2.000 populasi tanaman menghasilkan panen hingga 400 kilogram.
     
    Dulu andalkan umbi
    Lochkung berkisah dahulu petani menanam bawang merah dari umbi bibit. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat mahal. 

    Sebagai gambaran, untuk lahan seluas sekitar satu hektare, umbi bibit yang dibutuhkan mencapai 1,5 ton. Biaya yang dikeluarkan tak kurang dari Rp55 juta. Belum termasuk biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk persiapan lahan, pemupukan, dan pemeliharaan. 

    “Biaya akan semakin membengkak jika ada serangan penyakit,” kata Lochkung. 

    Menurut dia, umbi bibit tak jarang membawa sumber penyakit yang dapat menginfeksi dan menyerang tanaman hingga menyebabkan gagal panen. Karena itu, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani.
     
    Biji lebih ekonomis
    Menurut dia, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani. Pasalnya, selain relatif terbebas dari penyakit, biji cenderung lebih bersih dan lebih terkontrol. 

    “Biaya tanamnya juga jauh lebih ekonomis,” kata Lochkung. 

    Untuk lahan pertanaman seluas satu hektare misalnya, benih yang dibutuhkan sekitar 5 kg atau sekitar Rp10 juta. Alhasil, biaya investasi awal untuk memulai budidaya bawang merah dapat diminimalkan.
     
    Dia juga mengatakan bibit bawang merah dari biji lebih mudah diperoleh dalam jumlah besar. Dengan menanam bawang merah dari biji, petani tidak perlu bergantung pada pasokan umbi bibit yang mungkin terbatas dan harganya fluktuatif. 

    “Ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan skala produksi, terutama di musim panen yang banyak permintaan,” kata Lochkung.
     
    Dukung pertanian berkelanjutan
    Metode menanam bawang merah dari biji mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Penanaman bawang merah dari biji juga mendorong perkembangan teknologi pertanian. 

    Metode ini memerlukan penguasaan teknik pertanian yang lebih canggih, seperti pemilihan varietas unggul, teknik perawatan benih, dan pengelolaan tanah yang lebih baik. Keberhasilan dalam menguasai teknik-teknik ini dapat membawa petani ke tingkat yang lebih profesional dan meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan.

    “Kami pada akhirnya menguasai metode penanaman bawang merah dari biji ini dari petugas Cap Panah Merah. Mereka yang mengenalkan biji bawang merah unggul seperti Lokananta, Talenta, dan Merdeka F1. Termasuk mendampingi kami selama proses budidaya hingga kami berhasil mendapatkan panen yang memuaskan,” kata Lochkung.
     

    Hal yang sama disampaikan oleh Haposan, petani yang juga berasal dari Humbang Hasundutan. Menurut dia, berkat adopsi teknologi pertanian modern dan penerapan metode budidaya yang lebih efisien yang didapat dari petugas Cap Panah Merah, petani hortikultura di daerahnya semakin mampu meningkatkan hasil panen mereka. Tidak hanya bawang merah, contoh keberhasilan lain dapat dilihat pada budidaya kol, cabai, dan tomat. 

    “Dengan adanya pendampingan, kami bisa mengaplikasikan teknik pertanian yang lebih efisien. Hal ini membantu meningkatkan hasil panen, sekaligus mengurangi biaya produksi,” ujar Haposan.

    Keberhasilan dalam sektor hortikultura tidak hanya dirasakan para petani, tetapi juga berdampak pada ekonomi keluarga mereka. Pendapatan yang lebih stabil dan meningkat memungkinkan banyak petani untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

    Jakarta: Petani di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, berhasil menanam bawang merah langsung dari biji. Hal ini semakin menunjukkan potensi potensi besar sektor pertanian dalam meningkatkan perekonomian lokal.
     
    Beberapa tahun terakhir, petani hortikultura di provinsi ini telah berhasil mengembangkan berbagai jenis tanaman sayuran, khususnya bawang merah yang ditanam dari biji atau yang juga dikenal dengan true shallot seed (TSS).
     
    “Sebelumnya kami tidak pernah tahu kalau bisa menanam bawang merah dari biji. Setelah dicoba ternyata hasilnya luar biasa dan sangat memuaskan,” kata Lochkung Lumbatoruan, petani dari Desa Lobutua, Kabupaten Humbang Hasundutan, melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 Desember 2024.
    Setiap biji yang ditanam menghasilkan delapan anakan. Dan dari 2.000 populasi tanaman menghasilkan panen hingga 400 kilogram.
     
    Dulu andalkan umbi
    Lochkung berkisah dahulu petani menanam bawang merah dari umbi bibit. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat mahal. 
     
    Sebagai gambaran, untuk lahan seluas sekitar satu hektare, umbi bibit yang dibutuhkan mencapai 1,5 ton. Biaya yang dikeluarkan tak kurang dari Rp55 juta. Belum termasuk biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk persiapan lahan, pemupukan, dan pemeliharaan. 
     
    “Biaya akan semakin membengkak jika ada serangan penyakit,” kata Lochkung. 
     
    Menurut dia, umbi bibit tak jarang membawa sumber penyakit yang dapat menginfeksi dan menyerang tanaman hingga menyebabkan gagal panen. Karena itu, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani.
     
    Biji lebih ekonomis
    Menurut dia, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani. Pasalnya, selain relatif terbebas dari penyakit, biji cenderung lebih bersih dan lebih terkontrol. 
     
    “Biaya tanamnya juga jauh lebih ekonomis,” kata Lochkung. 
     
    Untuk lahan pertanaman seluas satu hektare misalnya, benih yang dibutuhkan sekitar 5 kg atau sekitar Rp10 juta. Alhasil, biaya investasi awal untuk memulai budidaya bawang merah dapat diminimalkan.
     
    Dia juga mengatakan bibit bawang merah dari biji lebih mudah diperoleh dalam jumlah besar. Dengan menanam bawang merah dari biji, petani tidak perlu bergantung pada pasokan umbi bibit yang mungkin terbatas dan harganya fluktuatif. 
     
    “Ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan skala produksi, terutama di musim panen yang banyak permintaan,” kata Lochkung.
     
    Dukung pertanian berkelanjutan
    Metode menanam bawang merah dari biji mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Penanaman bawang merah dari biji juga mendorong perkembangan teknologi pertanian. 
     
    Metode ini memerlukan penguasaan teknik pertanian yang lebih canggih, seperti pemilihan varietas unggul, teknik perawatan benih, dan pengelolaan tanah yang lebih baik. Keberhasilan dalam menguasai teknik-teknik ini dapat membawa petani ke tingkat yang lebih profesional dan meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan.
     
    “Kami pada akhirnya menguasai metode penanaman bawang merah dari biji ini dari petugas Cap Panah Merah. Mereka yang mengenalkan biji bawang merah unggul seperti Lokananta, Talenta, dan Merdeka F1. Termasuk mendampingi kami selama proses budidaya hingga kami berhasil mendapatkan panen yang memuaskan,” kata Lochkung.
     

    Hal yang sama disampaikan oleh Haposan, petani yang juga berasal dari Humbang Hasundutan. Menurut dia, berkat adopsi teknologi pertanian modern dan penerapan metode budidaya yang lebih efisien yang didapat dari petugas Cap Panah Merah, petani hortikultura di daerahnya semakin mampu meningkatkan hasil panen mereka. Tidak hanya bawang merah, contoh keberhasilan lain dapat dilihat pada budidaya kol, cabai, dan tomat. 
     
    “Dengan adanya pendampingan, kami bisa mengaplikasikan teknik pertanian yang lebih efisien. Hal ini membantu meningkatkan hasil panen, sekaligus mengurangi biaya produksi,” ujar Haposan.
     
    Keberhasilan dalam sektor hortikultura tidak hanya dirasakan para petani, tetapi juga berdampak pada ekonomi keluarga mereka. Pendapatan yang lebih stabil dan meningkat memungkinkan banyak petani untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • 18 Polisi yang Peras Penonton DWP Malaysia Berasal dari Polsek, Polres hingga Polda Metro Jaya – Halaman all

    18 Polisi yang Peras Penonton DWP Malaysia Berasal dari Polsek, Polres hingga Polda Metro Jaya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tak tanggung-tanggung, jumlah polisi yang diduga terlihat dalam aksi pemerasan terhadap penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal negara Malaysia, mencapai 18 orang.

    Temuan itu berdasarkan pengusutan sementara dari tim gabungan Direktorat Propam Polda Metro Jaya dan Divisi Propam Polri.

    Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kini sebanyak 18 oknum polisi tersebut telah diamankan Divisi Propam Polri.

    Dan belasan oknum polisi yang diamankan pihak Propam itu terdiri dari kesatuan Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat hingga Polda Metro Jaya.

    “Jumlah terduga oknum personel yang diamankan sebanyak 18 personel, terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran,” ungkap Trunoyudo dalam keterangan pers, Jumat (20/12/2024) malam.

    Trunoyudo enggan menjelaskan detail identitas oknum polisi yang sudah diamankan.

    Namun, belasan oknum polisi yang diamankan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut Divisi Propam Polri.

    “Kami melakukan pengamanan terhadap para terduga oknum yang dimaksud, di mana kepercayaan publik adalah prioritas Polri dan Polri komitmen untuk memulihkannya melalui tindakan nyata,” kata dia.

    Trunoyodo menjelaskan, upaya mengamankan para oknum polisi ini merupakan tindak lanjut Polri setelah mendapatkan informasi adanya keluhan dari penonton asal warga negara Malaysia terkait perlakuan yang tidak mengenakan dengan dugaan pemerasan.

    Ditegaskannya, tindakan pelanggaran yang dilakukan anggota Polri tidak dapat ditolerir.

    Trunoyudo juga menegaskan, Polri bakal melakukan penegakan hukum dalam rangka meningkatkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat.

    “Kami memastikan tidak ada tempat bagi oknum yang mencoreng institusi. Investigasi telah kami lakukan secara profesional, transparan, dan tuntas,” tukasnya.

    Diketahui, DWP adalah event musik elektronik tahunan terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Ismaya Live setiap tahun.

    Pada tahun ini, DWP digelar pada 13-15 Desember 2024 dengan sejumlah headliner atau penampil utama papan atas dunia, seperti Steve Aoki, San Holo, dan Gil Glaze.

    Saat konser tersebut berlangsung, sejumlah penonton mancanegara dari negara Asia Tenggara hingga Eropa, turut menyaksikan konser tersebut.

    Viral di Media Sosial

    Kabar warga negara Malaysia diperas oleh oknum polisi saat menyaksikan konser DWP 2024 viral di media sosial.

    Berdasarkan informasi yang beredar ada lebih 400 penonton DWP yang menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi dengan nilai mencapai 9 juta ringgit atau sekitar Rp32 miliar.

    Penyelenggara DWP Ismaya Live membuat pernyataan terkait kabar kejadian pemalakan dan pemerasan yang terjadi.

    “Kepada keluarga besar DWP kami yang luar biasa. Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesalkan tantangan dan frustrasi yang Anda alami,” tulis pernyataan resmi DWP di Instagram, Kamis (19/12/2024).

    Sejumlah DJ papan atas dunia memeriahkan Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember 2024.  (Instagram @djakartawarehouseproject)

    DWP komitmen akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan pemerintah guna menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

    “Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan badan pemerintah untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan untuk memastikan langkah-langkah konkret diterapkan untuk mencegah insiden semacam itu terjadi lagi di masa depan,” lanjutnya.

    Asistensi Mabes Polri

    Setelah kabar itu viral di media sosial dan menjadi sorotan publik, pihak kepolisian Indonesia turun tangan.

    Divisi Propam Polri turut memberikan asistensi kasus oknum polisi diduga memeras sejumlah uang WN Malaysia di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di JiExpo Kemayoran, Jakarta.

    Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).

    Ade memastikan Polda Metro secara proaktif melakukan pendalaman terhadap oknum tersebut.

    “Pendalaman diasistensi Div Propam polri sedang berlangsung pendalaman untuk menindaklanjuti informasi tersebut,” ucapnya.

    Polda Metro Jaya berkomitmen untuk memberantas dan menanggulangi segala bentuk penggunaan dan peredaran narkoba.

    Menurut Ade Ary, siapapun yang terlibat dalam pemerasan tidak akan pandang bulu dan tidak akan tebang pilih.

    Apabila ditemukan pemerasan sebagaimana diduga nantinya diproses sesuai UU yang berlaku secara profesional dan proporsional.

    “Updatenya sementara itu. Kami sudah proaktif menindaklanjuti adanya informasi yang beredar di media sosial,” imbuh Kabid Humas Polda Metro.

     

     

     

  • BREAKING NEWS: 18 Oknum Polisi yang Lakukan Pemerasan Penonton DWP Asal Malaysia Ditangkap – Halaman all

    BREAKING NEWS: 18 Oknum Polisi yang Lakukan Pemerasan Penonton DWP Asal Malaysia Ditangkap – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Divisi Propam Polri mengumumkan hasil pengusutan sementara terkait kasus dugaan pemerasan sejumlah oknum polisi terhadap penonoton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal negara Malaysia, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember 2024. 

    Tak tanggung-tanggung, dari pengusutan pihak Propam tersebut ditemukan ada 18 oknum polisi yang diduga terlibat dalam aksi pemerasan penonton konser DWP 2024.

    Kini, sebanyak 18 oknum polisi tersebut telah diamankan pihak Propam Polri.

    Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan, oknum polisi yang diamankan itu terdiri dari personel Polda Metro Jaya hingga Polsek Kemayoran.

    “Informasi adanya keluhan dari penonton asal warga negara Malaysia terkait perlakuan yang tidak mengenakan dengan dugaan pemerasan oleh oknum polisi,” ujar Trunoyudo dalam keterangan pers, Jumat (20/12/2024) malam.

    Polri telah menindaklanjuti informasi tersebut dengan mengamankan terduga oknum yang bertugas pada saat itu. 

    Trunoyudo tidak menjelaskan detail identitas oknum polisi yang sudah diamankan.

    Para personel yang diamankan Divisi Propam Polri tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    “Kami melakukan pengamanan terhadap para terduga oknum yang dimaksud, di mana kepercayaan publik adalah prioritas Polri dan Polri komitmen untuk memulihkannya melalui tindakan nyata,” kata dia.

    Tindakan pelanggaran yang dilakukan anggota Polri tidak ditolerir.

    Trunoyudo menegaskan, Polri bakal melakukan penegakan hukum dalam rangka meningkatkan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terhadap masyarakat.

    “Kami memastikan tidak ada tempat bagi oknum yang mencoreng institusi. Investigasi telah kami lakukan secara profesional, transparan, dan tuntas,” tukasnya.

    Asistensi Mabes Polri

    Divisi Propam Polri turut memberikan asistensi kasus oknum polisi diduga memeras sejumlah uang WN Malaysia di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di JiExpo Kemayoran, Jakarta.

    Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).

    Ade memastikan Polda Metro secara proaktif melakukan pendalaman terhadap oknum tersebut.

    “Pendalaman diasistensi Div Propam polri sedang berlangsung pendalaman untuk menindaklanjuti informasi tersebut,” ucapnya.

    Polda Metro Jaya berkomitmen untuk memberantas dan menanggulangi segala bentuk penggunaan dan peredaran narkoba.

    Menurut Ade Ary, siapapun yang terlibat dalam pemerasan tidak akan pandang bulu dan tidak akan tebang pilih.

    Apabila ditemukan pemerasan sebagaimana diduga nantinya diproses sesuai UU yang berlaku secara profesional dan proporsional.

    “Updatenya sementara itu. Kami sudah proaktif menindaklanjuti adanya informasi yang beredar di media sosial,” imbuh Kabid Humas Polda Metro.

    Sebelumnya, kabar WN Malaysia diperas oleh oknum polisi saat menyaksikan konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 viral di media sosial.

    Sejumlah penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) asal Malaysia di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, dikabarkan diperas polisi Indonesia. (instagram)

    Berdasarkan informasi yang beredar ada lebih 400 penonton DWP yang menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi dengan nilai mencapai 9 juta ringgit atau sekitar Rp32 miliar.

    Penyelenggara DWP Ismaya Live membuat pernyataan terkait kabar kejadian pemalakan dan pemerasan yang terjadi.

    “Kepada keluarga besar DWP kami yang luar biasa. Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesalkan tantangan dan frustrasi yang Anda alami,” tulis pernyataan resmi DWP di Instagram, Kamis (19/12/2024).

    DWP komitmen akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan pemerintah guna menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

    “Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan badan pemerintah untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan untuk memastikan langkah-langkah konkret diterapkan untuk mencegah insiden semacam itu terjadi lagi di masa depan,” lanjutnya.

     

  • Tim Gabungan TNI-Polri Gerebek Barak Narkoba di Langkat

    Tim Gabungan TNI-Polri Gerebek Barak Narkoba di Langkat

    Langkat: Jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, tim gabungan TNI-Polri mengintensifkan razia di lokasi rawan peredaran narkoba. Tim gabungan menggerebek enam lokasi yang diduga menjadi pusat peredaran narkoba di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

    Razia berlangsung dari pukul 14.00 hingga 20.00 WIB, Kamis, 19 Desember 2024. Operasi ini melibatkan 280 personel gabungan dari Kodam I/Bukit Barisa (BB) dan Polda Sumatera Utara. Penggerebekan ini dipimpin langsung oleh Kasdam I/BB dan Dirresnarkoba Poldasu.

    Lokasi pertama yang disasar adalah barak-barak di Dusun VII Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang. Dari lokasi ini, tim menangkap puluhan tersangka sipil serta sejumlah oknum anggota TNI.

    Barang bukti yang disita meliputi ratusan unit mesin jackpot, narkoba jenis sabu dan ganja, puluhan kendaraan bermotor, alat isap sabu, serta barang lainnya yang diduga terkait aktivitas ilegal.

    Lokasi kedua berada di Jalan Binjai, Desa Emplasmen Kuala Mencirim, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Di lokasi ini, tim menangkap puluhan tersangka sipil serta barang bukti berupa kendaraan bermotor, mesin jackpot, uang tunai, narkoba, dan perlengkapan transaksi lainnya.
     

    Setelah operasi selesai, seluruh bangunan barak narkoba dibakar. Barang bukti berupa narkoba, kendaraan, dan alat transaksi lainnya diserahkan ke Polda Sumatra Utara untuk proses penyelidikan lebih lanjut. 

    Sementara itu, oknum anggota TNI yang terlibat telah ditangani Pomdam I/BB untuk menjalani proses hukum sesuai aturan yang berlaku.

    “Ini adalah langkah nyata dalam perang melawan narkoba. Tidak ada kompromi bagi pelaku kejahatan narkotika,” ujar Kepala Polda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, dikutip dari Antara, Jumat, 20 Desember 2024.

    Beberapa pejabat penting turut hadir dalam operasi ini, termasuk Asops Kasdam I/BB, Dirkrimsus Poldasu, Danden Inteldam I/BB, Kapolres Binjai, dan Pabandyapam Sinteldam I/BB.

    Langkat: Jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, tim gabungan TNI-Polri mengintensifkan razia di lokasi rawan peredaran narkoba. Tim gabungan menggerebek enam lokasi yang diduga menjadi pusat peredaran narkoba di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
     
    Razia berlangsung dari pukul 14.00 hingga 20.00 WIB, Kamis, 19 Desember 2024. Operasi ini melibatkan 280 personel gabungan dari Kodam I/Bukit Barisa (BB) dan Polda Sumatera Utara. Penggerebekan ini dipimpin langsung oleh Kasdam I/BB dan Dirresnarkoba Poldasu.
     
    Lokasi pertama yang disasar adalah barak-barak di Dusun VII Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang. Dari lokasi ini, tim menangkap puluhan tersangka sipil serta sejumlah oknum anggota TNI.
    Barang bukti yang disita meliputi ratusan unit mesin jackpot, narkoba jenis sabu dan ganja, puluhan kendaraan bermotor, alat isap sabu, serta barang lainnya yang diduga terkait aktivitas ilegal.
     
    Lokasi kedua berada di Jalan Binjai, Desa Emplasmen Kuala Mencirim, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Di lokasi ini, tim menangkap puluhan tersangka sipil serta barang bukti berupa kendaraan bermotor, mesin jackpot, uang tunai, narkoba, dan perlengkapan transaksi lainnya.
     

    Setelah operasi selesai, seluruh bangunan barak narkoba dibakar. Barang bukti berupa narkoba, kendaraan, dan alat transaksi lainnya diserahkan ke Polda Sumatra Utara untuk proses penyelidikan lebih lanjut. 
     
    Sementara itu, oknum anggota TNI yang terlibat telah ditangani Pomdam I/BB untuk menjalani proses hukum sesuai aturan yang berlaku.
     
    “Ini adalah langkah nyata dalam perang melawan narkoba. Tidak ada kompromi bagi pelaku kejahatan narkotika,” ujar Kepala Polda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, dikutip dari Antara, Jumat, 20 Desember 2024.
     
    Beberapa pejabat penting turut hadir dalam operasi ini, termasuk Asops Kasdam I/BB, Dirkrimsus Poldasu, Danden Inteldam I/BB, Kapolres Binjai, dan Pabandyapam Sinteldam I/BB.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • Nekat Lompat dari Speed Boat, 15 Imigran Bangladesh Diamankan di Rote Ndao

    Nekat Lompat dari Speed Boat, 15 Imigran Bangladesh Diamankan di Rote Ndao

    Rote Ndao, Beritasatu.com – Sebanyak 15 imigran asal Bangladesh diamankan di Desa Kolobolon, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (19/12/2024). Para imigran tersebut ditemukan tanpa dokumen resmi setelah berenang ke daratan dari sebuah speed boat yang mendekati Pantai Hena, Desa Kolobolon.

    Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari Kepala Desa Kolobolon, Esaf Mbuik, terkait keberadaan orang asing di Pantai Hena sekitar pukul 09.50 Wita. “Setelah mendapat laporan, saya segera menjemput mereka menggunakan mobil saya dan membawa mereka ke rumah untuk sementara waktu,” ujar Mardiono, Jumat (20/12/2024).

    Menurut informasi, para imigran Bangladesh tersebut pertama kali terlihat saat hendak membeli ikan dari nelayan di pantai tersebut. Pada pukul 09.55 Wita, Kepala Desa Kolobolon melaporkan kejadian ini kepada Bhabinkamtibmas setempat. Sekitar pukul 11.30 Wita, 15 imigran Bangladesh tersebut dievakuasi ke Mapolres Rote Ndao untuk penanganan lebih lanjut.

    Dari total 15 imigran Bangladesh ini, 14 orang dalam kondisi sehat, sementara satu orang mengalami sakit akibat diabetes. “Ketika kami temukan, mereka tidak membawa identitas atau dokumen apa pun,” ungkap Mardiono.

    Salah satu imigran Bangladesh, Muhamad Tosir Ahmed, menjelaskan bahwa perjalanan mereka dimulai dari Medan, Sumatera Utara. Mereka menuju Jakarta dan tinggal selama satu bulan sebelum melanjutkan perjalanan dengan kapal ikan bersama 41 imigran lainnya dan dua ABK WNI menuju Pulau Christmas, Australia.

    Namun, perjalanan mereka terganggu oleh intersepsi kapal milik Australian Border Force (ABF). Mereka ditahan di atas kapal selama 16 hari. 

    Pada Kamis pagi, pukul 05.00 waktu Australia, mereka dipindahkan ke sebuah speedboat bersama dua ABK WNI dan diarahkan kembali ke Indonesia. Sekitar pukul 09.00 WITA, speed boat tersebut mendekati Pantai Hena. 

    Para imigran Bangladesh ini kemudian berenang ke daratan dengan melompat, sementara speed boat dengan dua ABK WNI kembali ke arah Australia.

    Kasus ini kini sedang ditangani oleh pihak kepolisian dan instansi terkait. Kepala Desa Kolobolon, Esaf Mbuik, berharap agar pemerintah segera mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menangani para imigran Bangladesh tersebut.

  • Perampokan di Dairi Sumut, Siska Hanya Bisa Sesali Perbuatannya Habisi Tetangga demi Judi Online – Halaman all

    Perampokan di Dairi Sumut, Siska Hanya Bisa Sesali Perbuatannya Habisi Tetangga demi Judi Online – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tragedi mengerikan menimpa Desa Silomboyah, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

    Sebuah perampokan yang berujung pada kematian tetangga mereka, Roida Sagala (54), menyisakan kesedihan dan keharuan bagi keluarga dan masyarakat setempat.

    Ironisnya, pelaku perampokan tersebut ternyata adalah tetangga mereka sendiri, Siska Pasaribu dan Eben Sinaga, suami Siska

    Kronologi

    Awalnya, pada 8 Desember 2024 sekitar pukul 22.00 WIB, Eben memiliki niat untuk mengambil cincin milik korban, karena sering tertarik melihat korban memakainya.

    Sekira pukul 23.00 WIB, Eben kemudian mengambil selang bangunan yang dibakar menggunakan mancis, dengan maksud untuk mengikat korban.

    Pada pukul 23.30 WIB, Eben kemudian berjalan kaki dari rumahnya menuju rumah korban yang berjarak 25 meter.

    Dirinya masuk ke dalam rumah melalui jendela samping rumah korban yang terbuka. Setelah berhasil masuk, Eben melihat korban sedang tidur diatas kasur yang terletak di ruang tengah.

    “Tersangka langsung mengikat tangan korban menggunakan selang bangunan, dan kaki korban menggunakan kabel charger handphone. Tersangka juga menyumbat mulut korban dengan menggunakan kain lap, ” jelasnya.

    Setelah berhasil mengambil harta benda korban, Eben kemudian pergi ke rumah salah seorang warga yang berjarak 50 meter untuk meminjam angkot.

    “Eben pun kemudian menjemput sang istri yang berada di Desa Bintang Mersada, dan kembali ke rumah temannya, untuk diantarkan ke Kota Sidikalang dengan alasan bekerja, ” sebutnya.

    Pasangan suami istri itupun kemudian pergi ke kos – kosannya, dan mulai menjual barang hasil rampokan tersebut. Keduanya pun ditangkap pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2024 sekitar pukul 20.30 WIB.

    Keduanya pun pasrah saat diringkus Sat Reskrim Polres Dairi.

    Para tersangka ini pun kemudian diringkus dalam pelariannya di Kota Sidikalang Kabupaten Dairi.

    Tersangka Eben diringkus saat dalam perjalanan yang hendak menggadai handphone tersebut, dan Siska, ditangkap saat berada di kamar kos – kosan.

    Kini pasangan suami istri itu mendekam di sel tahanan Polres Dairi.

    Kapolres Dairi, AKBP Agus Bahari, menjelaskan bahwa keduanya terpaksa melakukan aksi keji ini untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan membayar utang.

    Agus Bahari mengungkapkan, “Motifnya adalah karena ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari serta membayar utang.” Uang yang diambil dari barang curian—cincin, kalung emas, dan handphone—diperkirakan mencapai Rp 6 juta.

    Tragisnya, uang tersebut habis digunakan untuk bermain judi online, sebuah fakta yang disampaikan Siska dengan nada terisak, “Motifnya adalah karena ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari serta membayar utang.” katanya.

    Di tengah interogasi, Siska terlihat menangis sesenggukan.

    Ia menceritakan bagaimana suaminya menjemputnya dengan menaiki angkot dan memberinya barang hasil rampokan.

    “Saya tanya ini dari mana, dan dia bilang dari ibu itu, korban,” ucapnya sambil menahan tangis.

    Kepada polisi, Siska menjelaskan lokasi penjualan barang-barang curian tersebut, yang pada akhirnya membawa mereka ke dalam jeratan hukum.

    Kapolres Agus menjelaskan bahwa aksi tersebut dilakukan secara sendirian oleh Eben.

    Konsumsi Sabu 

    Eben Sinaga ternyata sempat mengkonsumsi narkoba jenis sabu sebelum melakukan aksi perampokan.

    “Yang bersangkutan mengkonsumsi narkoba jenis Sabu sebelum dan sesudah melakukan aksi perampokan tersebut, ” ujar Agus.

    Bahkan, uang hasil perampokan itu sudah habis digunakan untuk membayar utang, serta membeli narkotika jenis Sabu.

    “Jadi setelah melakukan aksi itu, keesokan harinya kedua tersangka ini membeli sabu dan mengkonsumsinya di kamar kos, ” jelas Agus Bahari.

    Bahkan hasil tes urine keduanya terbukti positif mengkonsumsi narkotika jenis Sabu.

    Kepada Kapolres, Eben mengaku tidak menyangka bahwa korban meninggal dunia setelah mulutnya disumbat dengan menggunakan kain.

    “Saya tidak tahu pak kalau dia (korban) meninggal dunia, ” ujarnya.

    Atas perbuatannya, tersangka Eben dikenakan pasal 339 Subs pasal 365 ayat (3) dan atau pasal 340 subs pasal 338 dari KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama 20 tahun.

    Sementara untuk tersangka Siska dikenakan pasal 339 Subs pasal 365 ayat (3) dan atau pasal 340 subs pasal 338 dari KUHP  Jo pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau penjara selama 20 tahun, atau hukuman penjara selama 4 tahun.

    Robinhood Kaget

    Robinhood Sagala, abang kandung dari Roida Sagala yang menjadi korban perampokan dan berujung kematian tak menyangka dalangnya adalah tetangganya sendiri.

    Kepada Tribun Medan, Robinhood mengaku bahwa selama ini keluarganya dengan keluarga tersangka tidak memiliki masalah.

    “Setau saya biasa – biasa saja, tidak ada masalah, ” ujarnya.

    Bahkan, korban diketahui hendak membantu tersangka dalam masalah keuangan.

    “Justru si korban, kita dengar mau membantu tersangka masalah keuangan, ” jelasnya.

    Dirinya pun meminta kepada pihak Kepolisian untuk memproses kasus tersebut dengan transparan dan adil. 

    Sumber: Tribun Medan

  • Terungkap, Polwan yang Viral Buat Onar di Tebing Tinggi Pernah Disanksi Disiplin dan Punya Bimbel – Halaman all

    Terungkap, Polwan yang Viral Buat Onar di Tebing Tinggi Pernah Disanksi Disiplin dan Punya Bimbel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Bripka Lila Astriza, Polwan yang viral karena bikin onar di rumah warga Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Medan, Sumatera Utara sudah diamankan dan diperiksa Propam Polrestabes Medan.

    Bripka Lila Astriza diketahui membawa sejumlah orang mendatangi rumah pada Sabtu (14/12/2024).

    “Sudah kita panggil, amankan, dan sudah kita periksa. Bukan nonaktif, di propam kita melakukan pemeriksaan,” kata Kasi Propam Polrestabes Medan, Kompol Muhammad Tomi, dilansir dari Tribunmedan.com, Jumat (20/12/2024).

    Setelah rampung pemeriksaan pihaknya akan menggelar sidang etik terhadap Bripka Lila Astriza.

    Tomi mengatakan Bripka Lila Astriza membuat onar di rumah warga pada Sabtu (14/12/2024).

    Kata dia, hal tersebut tak pantas dilakukan.

    “Iya (bikin onar). Kalau memang dia ada berkaitan dengan pribadi, pidananya itu kan tidak semestinya dengan cara seperti itu,” ujarnya.

    “Kalau memang apa, kan bisa mengadukan hal itu. Kalau dia merasa keberatan, bisa mengadu lagi. Tapi bukan dengan cara seperti itu,” lanjut dia.

    Ia menyampaikan, dari hasil pemeriksaan sementara terungkap bahwa Bripka Lila Astriza nekat membuat onar di rumah warga, karena tidak senang suaminya dilaporkan.

    Suami Polwan tersebut diketahui merupakan pecatan anggota Polri dan diduga menjadi calo penerima Bintara Polri tahun 2024.

    Namun, kasus dugaan penipuan tersebut ditangani di Polres Tebing Tinggi.

    “Dia merasa tak senang karena suaminya dilaporkan casis (calon siswa) itu. Dia tidak senang dilaporkan jadi tersangka, karena tak senanglah jadi ada cara-cara mereka yang datang kita tidak tahu,” ucapnya.

    Tomi juga menyayangkan sikap anggotanya ini, yang mendatangi rumah warga dengan cara mengajak sejumlah orang dan membuat keonaran.

    “Kan bisa baik-baik, tidak seperti itu. kalau tidak senang kan, pidana. Kan bisa diadukan pidana. Kalau ormas mungkin, jumlahnya saya tidak tahu. Ormas tak tahu, yang jelas kami ambil dari pelanggaran anggota itu,” katanya.

    Dari hasil pemeriksaan tersebut terungkap fakta bila Bripka Lila Astriza pernah melakukan pelanggaran disiplin dan memiliki usah sampingan bimbingan belajar.

    Bripka Lila Astriza Pernah Disanksi Tak Masuk Dinas

    Kompol Tomi mengungkap Bripka Lila Astriza juga pernah melakukan pelanggaran di siplin dan telah menjalani hukuman.

    “Pelanggaran disiplin ada sebelumnya, tidak masuk dinas. Sanksinya ada katanya, sudah pernah tahun kemarin 2023,” katanya.

    Tomi menyampaikan, nantinya setelah dilakukan pemeriksaan Bripka Lila Astriza akan menjalani persidangan.

    “Kita nanti lihat dulu, saya juga harus ada saran-saran juga dari pimpinan kita untuk memutuskan,” ucapnya.

    Bimbel Jadi Usaha Sampingan Bripka Lila Astriza 

    Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arief Setyawan menyebut Bripka Lila Astriza memiliki usaha sampingan yakni bimbingan belajar (bimbel) kedinasan termasuk menjadi anggota Polri.

    “Faktanya dia memang mempunyai usaha sampingan namanya Bimbel,” kata Kombes Gidion Kamis (19/12/2024).

    “Bimbel ini kemudian ada bias-biasnya, mungkin dia menjanjikan tapi bukan kemudian bisa meluluskan. Dia hanya menjanjikan,” lanjut dia.

    “Namanya janji, tapi dia tidak punya kapasitas untuk menentukan seseorang lulus atau tidak menjadi anggota Polri,” ucap dia.

    Gidion menyampaikan, bahwa kasus dugaan penipu tersebut saat ini telah ditangani Polres Tebing Tinggi.

    “Ada dua laporan yang ke kami (Polrestabes Medan) kode etik, yang ke Polres Tebing Tinggi kasus pidananya. Kami serahkan untuk Polres Tebing Tinggi melakukan penanganan secara serius terhadap yang bersangkutan,” ucapnya.

    Lebih lanjut, ia memastikan akan memberikan tindakan tegas terhadap anggotanya tersebut jika terbukti bersalah.

    Katanya, saat ini kasus tersebut sedang ditangani oleh Propam Polrestabes Medan.

    “Saya sebagai Kapolrestabes menyampaikan permohonan maaf, dan saya yakinkan akan melakukan tindakan tegas terhadap yang bersangkutan sesuai dengan proporsional nya,” ujarnya.

    Sebelumnya Kapolsek Medan Tembung, Kompol Jhonson Sitompul mengungkapkan sosok Bripka Lila Astriza.

    Katanya, selama ini Bripka Lila Astriza betugas dibagian provost di Polsek Medan Tembung.

    “Dia baru tiga bulan berdinas di Polsek Medan Tembung, di unit Provost,” kata Jhonson kepada Tribun Medan, Rabu (18/12/2024).

    Ia menjelaskan, selama menjadi anak buahnya Bripka Lila Astriza tidak pernah bermasalah dan tetap menjalani tugas seperti biasa.

    “Yang kita tahu, setelah yang bersangkutan mutasi ke Polsek kita, kita lihat dia memang bertugas dan melaksanakan tugas dengan baik, karena kita bisa langsung mengawasi nya,” sebutnya.

    Jhonson pun enggan terlalu berkomentar terkait kelakuan anak buahnya yang bikin onar di rumah warga.

    Ia pun mengaku menyerahkan penanganan persoalan tersebut ke Propam Polrestabes Medan.

    “Untuk itu, karena ada informasi adanya pelanggaran yang dilakukan nya mungkin untuk sementara dilakukan pemeriksaan oleh provost Polrestabes, mungkin untuk berjalan proses tindakan secara kedinasan, nanti bilamana terbukti,” ucapnya.

    “Statusnya masih personel Polsek Medan Tembung, dan proses berjalannya pemeriksaan penyelidikan terhadap pelanggaran dilakukan Provost Polres,” sambungnya.

    Asal Usul Suami Bripka Lila Dilaporkan

    Windu Hasibuan, warga yang rumahnya didatangi Bripka Lila mengungkap bila keluarganya memiliki masalah dengan suami Bripka Lila.

    Keluarga Windu diketahui melaporkan suami Bripka Lila ke Polres Tebing Tinggi.

    Suami polwan tersebut disebut telah melakukan penipuan terhadap keluarga Windu dengan modus menjanjikan bisa meluluskan keponakannya menjadi Bintara Polri tahun 2024.

    “Awalnya saya kurang tahu, yang pasti saya sedang bermasalah dengan suaminya. Suaminya menipu keluarga saya dengan mengiming-imingi bisa memasukkan keponakan saya sebagai Bintara polri tahun 2024,” ujar Windu kepada Tribun Medan, Selasa (17/12/2024) 

    Keluarga Windu mengaku pihaknya sudah menyetorkan uang ratusan juta kepada suami Polwan tersebut.

    “Dimana saya sudah memberikannya uang sejumlah Rp 350 juta, dan dengan perjanjian apabila keponakan saya tidak lulus maka akan dipotong Rp 30 juta,” katanya.

    Namun, sampai saat ini uang yang dikembalikan suami sang Polwan hanya Rp 260 juta.

    “Artinya dia memotong Rp 90 juta di luar dari perjanjian yang ada,” ucapnya.

    (Tribunnews.com/ Tribunmedan.com/ Alfiansyah)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sosok Bripka Lila Astriza, Ternyata Pernah Kena Pelanggaran Disiplin, Tidak Masuk Dinas